Share

295. Maafkan Aku, Hen....

Terburu Juwita memasuki restoran milik suaminya. Dua bola matanya memendar pandangan ke segala sudut mencari keberadaan Hendra. Restoran itu sangat sepi, hanya dua meja yang diisi pelanggan siang ini. Usi yang sedang beredar pasti sangat memengaruhi nama restoran, sehingga pelanggan enggan datang.

Lupakan tentang itu, Juwita kembali fokus pada suaminya, tapi hanya Rahmat yang dia lihat bersama pelayan lain. Rahmat mendatanginya dan bertanya dengan sopan.

“Ibu memerlukan sesuatu?”

“Di mana Pak Hendra? Dia di ruangannya?” tanya Juwita lekas, berharap suaminya memang ada di ruangan ini.

Rahmat membungkuk. “Tidak, Bu. Bapak tidak ke sini sejak kemarin,” katanya.

Teringat akan surat cerai yang dia titipkan pada Rahmat, Juwita sedikit merasa lega. Jika Hendra memang tidak masuk sejak kemarin, dia berpikir Rahmat pasti belum menyerahkan surat itu.

“Ah, begitu. Ngomong-ngomong, surat yang kemarin... boleh aku memintanya kembali?” ucap Juwita lagi, sedikit salah tingkah dia mengingatnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indah Hayati
maka nya juwita dengarin dulu penjelasan hendra dri pada nyesel sendiri jadi rumit gini kan pasti hendra tekanan bangat skarang apalagi dapat surat cerai dri juwita moga aja ada hendra di dalam kamar nya dn salah paham di antara kalian cepat selesai dn bisa brsama lagi lanjut lagi ya thor penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status