Share

296. Papa Datang Jemput Alan.

Senyap. Tak ada yang menyahut atau pun membukakan pintu untuk Juwita. Padahal, dia sudah mengatakan orang yang di luar ini adalah dirinya.

Juwi mengetuk lagi, berpikir mungkin Hendra tidak mendengarnya. Kali ini dia memanggil dengan suara yang lebih keras.

“Hen, ini Juwita. Buka pintunya, tolong.”

Tapi lagi pintu itu tidak juga dibuka, sahutan pun tidak terdengar meski sekedar penolakan. Juwita menjadi sangat ragu.

Apakah Hendra sangat marah karena Juwi mengabaikan kata untuk bertemu? Apakah Hendra mungkin sudah tak mau berbicara dengannya, setelah mendapatkan surat cerai itu? Tapi, Juwita tidak rela jika kehilangan suami yang—sejujurnya masih sangat dia cintai.

“Hendra, tolonglah. Aku tahu sudah melakukan banyak kesalahan, tapi tolong buka pintunya. Aku ingin meminta maaf padamu,” ucap Juwita, suaranya lebih keras lagi.

Bukannya Hendra yang muncul, tapi seorang petugas kebersihan hotel itu lah yang datang dari kamar di sebelahnya. Terlihat dari peralatan yang dia bawa, laki-lak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Manatin
semngat thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status