Home / Romansa / Suamiku (Bukan) Tuan Muda Bodoh / Menebus Kesalahanku Padamu

Share

Menebus Kesalahanku Padamu

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2025-09-09 22:52:33
Suara dentuman dari seberang sambungan, membuat Reinan di seberang sana terkejut.

“Esme? Apa kamu mendengarku?” panggilnya dengan panik.

Beberapa kali Reinan memanggil nama Esme, tetapi yang menjawab hanyalah kesunyian. Tidak ada desah napas, tidak ada suara lembut sang istri yang ia rindukan.

“Percepat mobil, Paman!” perintah Reinan pada Kailash. Wajahnya menegang oleh rasa cemas.

Tanpa bertanya, Kailash menginjak pedal, membelah jalanan malam dengan kecepatan tinggi.

Sepanjang perjalanan, Reinan hanya menatap ponselnya yang masih menampilkan panggilan terputus. Jantungnya berpacu tak karuan, seolah setiap detik penantian telah merenggut ketenangan jiwanya.

Begitu roda mobil berhenti di kawasan Gedung Emerald, Reinan tak menunggu lebih lama. Ia menerobos keluar. Berlari tanpa menoleh, dan meninggalkan Kailash yang kebingungan.

Dari kejauhan, terlihat kerumunan orang berkumpul di halaman gedung. Lampu jalan yang temaram memantulkan bayangan kacau, dan di tengah kerumuna
Risca Amelia

Bagaimana reaksi Esme saat sadar nanti? Jangan lupa berikan gems dan rate bintang lima untuk mendukung author ya. Terima kasih

| 2
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Novi Sundari Manti
esme yang malang.. semoga reinan bisa membatu hilangkan trauma ny. up thooorrrrr semangat
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Suamiku (Bukan) Tuan Muda Bodoh   Menebus Kesalahanku Padamu

    Suara dentuman dari seberang sambungan, membuat Reinan di seberang sana terkejut. “Esme? Apa kamu mendengarku?” panggilnya dengan panik. Beberapa kali Reinan memanggil nama Esme, tetapi yang menjawab hanyalah kesunyian. Tidak ada desah napas, tidak ada suara lembut sang istri yang ia rindukan. “Percepat mobil, Paman!” perintah Reinan pada Kailash. Wajahnya menegang oleh rasa cemas. Tanpa bertanya, Kailash menginjak pedal, membelah jalanan malam dengan kecepatan tinggi. Sepanjang perjalanan, Reinan hanya menatap ponselnya yang masih menampilkan panggilan terputus. Jantungnya berpacu tak karuan, seolah setiap detik penantian telah merenggut ketenangan jiwanya. Begitu roda mobil berhenti di kawasan Gedung Emerald, Reinan tak menunggu lebih lama. Ia menerobos keluar. Berlari tanpa menoleh, dan meninggalkan Kailash yang kebingungan. Dari kejauhan, terlihat kerumunan orang berkumpul di halaman gedung. Lampu jalan yang temaram memantulkan bayangan kacau, dan di tengah kerumuna

  • Suamiku (Bukan) Tuan Muda Bodoh   Ingin Bersembunyi Darimu

    Melihat kondisi Esme yang mulai termakan oleh hasutannya, Wina segera melanjutkan."Kau pasti tahu ini adalah lambang keluarga Gunadi."Wina lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Esme dan berbisik. "Akan kuperjelas sekarang. Pria pertamamu, yang sudah menikmati tubuhmu adalah kakak iparmu sendiri ... Nelson Gunadi."Kerongkongan Esme serasa dicekik bara, panas menjalar hingga ke tengkuk. Ia pun melangkah mundur setengah inci. Kedua lututnya bergetar bagai tak sanggup menahan berat tubuhnya sendiri. “Bohong ... Kau pasti bohong, Wina,” tukas Esme dengan suara gemetar.Namun Wina justru semakin puas. Senyumnya kian lebar, licin, seperti ular yang berhasil melilit mangsanya.“Apa untungnya aku membohongimu, Esme? Aku sudah memastikannya sendiri. Beberapa hari lalu, aku bertanya langsung pada manajer hotel. Dia bilang Nelson Gunadi sering menginap di sana. Keluarga Gunadi punya saham di hotel itu, jadi semua pintu terbuka untuknya.”Esme menunduk, keringat dingin merembes di pelipisnya me

  • Suamiku (Bukan) Tuan Muda Bodoh   Pria dari Keluarga Gunadi

    Seli yang berdiri tepat di sisi Esme sontak gusar. Matanya menyalang, pipinya memerah menahan amarah. Ia melangkah maju, berdiri di hadapan teman-teman yang masih terkejut oleh ucapan Wina.“Jangan percaya pada omong kosong Wina!” serunya lantang, membuat kerumunan itu terdiam sejenak."Dia hanya iri, karena nggak bisa menandingi Esme. Aku dan Sela sudah bertemu langsung dengan suami Esme. Dia sangat sehat, bukan seperti yang dituduhkan Wina.”Beberapa pasang mata masih dipenuhi keraguan. Seolah ingin menghapus semua tanda tanya, Seli merogoh ponselnya dengan cepat, lalu membuka galeri. “Lihat ini!” katanya sambil memperlihatkan sebuah foto selfie, di mana ia dan Sela berfoto bersama Reinan. Kerumunan langsung terjadi. Tatapan kagum bermunculan, bahkan terdengar desahan kecil dari beberapa wanita. Mereka semua mengakui bahwa suami Esme sangat tampan.Sela, yang sedari tadi menunggu momen itu, langsung menambahkan dengan nada penuh kemenangan. “Benar kan? Suami Esme bukan hanya tamp

  • Suamiku (Bukan) Tuan Muda Bodoh   Tanpa Dirimu

    Esme terduduk di sofa. Tanpa sadar, jemarinya meremas ponsel Reinan yang masih ia genggam. Daripada terus-menerus dirundung gelisah, Esme memutuskan untuk menghubungi Reinan terlebih dahulu. Paling tidak, dia bisa memastikan Reinan sekarang berada di mana.Dengan tangan bergetar, Esme pun menekan nomor miliknya sendiri. Harapannya sederhana, jika Reinan sudah mengambil ponselnya, maka pria itu akan menjawab.Jantung Esme berdegup kencang menanti nada sambung. Namun yang terdengar hanya suara mesin operator, dingin dan tak berperasaan. Nomor yang ia tuju tidak aktif.Esme menghela napas panjang, berpikir mungkin baterai ponselnya telah habis. Tetapi tetap saja, bayangan Reinan yang seharusnya pulang, terus mengganggu.Tak ingin menyerah pada kebimbangan, Esme mencoba cara lain. Matanya menatap telepon yang terletak di sudut ruangan. Dengan langkah ragu, Esme bangkit lalu meraih gagang telepon, menekan nomor paviliun yang begitu ia kenal. Harapannya kembali menggantung, meski hatinya

  • Suamiku (Bukan) Tuan Muda Bodoh   Harapan yang Runtuh

    Setelah perut mereka kenyang, Sela dan Seli mengajak Esme kembali ke mobil. Mereka melirik jam yang sudah menunjukkan pukul dua siang.“Esme, kami harus pulang untuk memilih gaun dan bersiap," kata Sela sambil menyalakan mobil. “Siapa tahu nanti ketemu Kak Virgo atau Kak Brandon. Dulu mereka idola kami di sekolah. Jangan heran kalau nanti kami sibuk mendekati mereka."Seli tergelak, matanya berbinar penuh usil. "Lalu bagaimana denganmu, Esme? Ikut kami ke rumah, atau pulang ke apartemen menunggu Reinan?”Esme menunduk sejenak, menimbang. Namun kemudian, ia mengangkat wajahnya dengan mantap."Aku ikut kalian dulu. Aku nggak punya alat rias sama sekali, semuanya tertinggal di paviliun. Kalau boleh, aku pinjam milik kalian.”Sela terkekeh puas. “Tentu saja boleh! Tapi, kenapa nggak ke salon saja? Bukankah lebih mudah?”Esme sontak menggeleng cepat. “Aku nggak mau membuang uang Reinan untuk hal yang bisa kulakukan sendiri. Selama aku masih bisa merias dengan tanganku, aku akan kerjakan i

  • Suamiku (Bukan) Tuan Muda Bodoh   Esme sedang Sendirian

    Meski hatinya masih diliputi keraguan, akhirnya Esme mengikuti dorongan Sela dan Seli. Dengan setengah pasrah, ia membayar gaun beserta sepasang sepatu hak tinggi berwarna senada. Entah mengapa gaun indah itu seakan menjadi pertaruhan harga diri sekaligus cintanya.Setelah menyelesaikan pembayaran, Sela menepuk bahu Esme. “Oke, misi pertama berhasil. Sekarang waktunya isi perut. Aku tahu tempat makan enak yang membuat stamina lebih kuat.”Seli langsung menyambung dengan mata berbinar."Ya, kita pergi makan sup iga sapi dan sate daging domba. Katanya itu bisa meningkatkan stamina, dan membuat badan lebih bertenaga. Cocok untukmu, Esme, supaya kamu kuat menghadapi dua musuh besar, Wina dan Isabella.”Esme hanya bisa pasrah pada kemauan Sela dan Seli. Mereka pun meluncur menuju sebuah rumah makan bergaya modern rustic, yang sebagian pengunjungnya adalah anak muda. Mereka bertiga duduk di sudut ruangan. Seli dengan antusias memesan tiga porsi sup iga. Ditambah satu porsi sate domba ped

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status