Share

Ibu Mertua Jahat

Ai tersenyum pahit melihat apa yang sedang direncanakan oleh Elvina sekarang. Sesungguhnya, ia tidak tega, namun sikap kedua lawannya yang selalu saja semakin buruk membuatnya tidak tahan.

Wanita itu tampak memeluk Ai membuat keduanya saling meneteskan air mata penuh haru. Bagaimana tidak, Ai adalah teman pertama bagi Elvina, begitu juga dengan Ai.

"Kita harus pergi dari sini sekarang," ajak Ai kemudian.

"Tidak. Aku akan tetap di sini. Sebentar lagi mereka akan datang. Aku juga harus tetap memastikan dan mengganti posisi kamera setiap harinya."

"Jangan setiap hari, Elvina. Niat buruk ini tidak harus terjadi sepanjang hari. Aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan kita berdua oleh karena ulah mereka lagi," jelas Ai memberi peringatan.

Elvina tampak mengangguk sambil memberi isyarat untuk membuat Ai bergerak pergi dari sana. Masih beberapa langkah Ai ke luar dari sana, ia sudah bisa mendengar suara Ana dan Ian yang segera membuatnya bersembu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status