Share

41. Tumben Sekali

Agak menyesal memang dan kecewa karena hanya beberapa hari saja berkeliling kota Berlin. Tapi ya, semua hal yang dilalui aku bersama Drey menjadi kenangan tersendiri.

Andai aku tidak pulang ke Jakarta dengan cepat, pasti banyak tempat wisata yang aku kunjungi.

Akhirnya aku kembali menginjakkan kaki di kampus, suasana kampus masih sama seperti terakhir kali aku ingat. Tentu saja, apa yang bisa berubah hanya dalam waktu satu minggu? 

Baru pertama kali masuk ke kelas, aku disambut dengan ocehan sahabatku yaitu Jessica dan Viola. Astaga! Mereka berdua sudah siap mengadahkan tangannya. 

Bibir Viola maju beberapa sentimeter dan matanya memincing sebal kepadaku. “Sumpah, Ryn. Lo sebenarnya sahabat gue bukan? Masa nggak beliin gue oleh-oleh dari Berlin.”

“Jadi bener dari Berlin? Mana oleh-oleh buat gue,” tadah Jessica kepadaku.

“Oleh-oleh?” Viola tertawa hambar. “Gue aja yang ngom

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status