[COCOK BUAT PEMBACA YANG SUKA NOVEL DIKSI SEDERHANA DAN MUDAH DIMENGERTI] Percayalah ikatan pernikahan yang direncanakan pasti tidak selalu berjalan mulus. Dipenuhi drama, kebencian dan penolakan serta keluarga diambang kehancuran. Rosmala menikah dengan Drey, namun ada orang ketiga yang membuat mereka benar-benar ingin berpisah. Dari banyaknya wanita yang ada di dunia, cinta pertama Drey yakni kakak dari Rosmala bernama Anna. “Suamiku mencintai Kakakku.” [SUDAH TAMAT! MAU SEASON 2 KAH? RENCANANYA ADA]
View More“Ryn, bagaimana kalau kita menikah?”
Bukan kalimat yang membuat Aku tersenyum, tapi cara Drey mengucapkan kalimat itu. Pipinya berubah menjadi merah tomat karena malu. Matanya menyipit bulan dan sayu serta berkedip malu-malu. Drey juga menghampiriku, meremas tanganku. Lucunya, Drey tidak berani menatap mata sabitku.
Sangat lucu dan menggemaskan. Drey, lelaki penuh kejutan bagiku. Bagaimana tidak? Permintaan tadi sangat mengherankan dan mengejutkan bagiku. “Kamu bicara apa, Drey?” Mataku menyipit, heran. “Menikah?”
Drey mengangguk. “Kamu tidak mau menikah denganku?” Raut wajah Drey terlihat kecewa.
Apa mungkin, perkataanku tadi adalah penolakan secara halus menurut Drey?
Aku belum menjawab pertanyaan Drey, tetapi Drey berkata lagi, “Aku hanya ingin seperti orang lain, Auryn ....” Suara Drey memelan diakhir kalimat.
Aku mengeryit kening, apa maksudnya dari kalimat, seperti orang lain? Ditengah kebingungan, aku membenarkan posisi duduk, menyamping ke arah Drey. “Maksudnya?” tanyaku sama sekali tidak mengerti.
Drey memberanikan menatapku ketika aku memajukan wajahku, jarak kita hanya beberapa senti. “Umm ... Aku iri dengan orang yang menikah di usia muda, dan aku ingin menikah denganmu secepatnya, jawab Drey dengan malu-malu.
Astaga, dia bertambah imut ketika melontarkan kalimat itu dari bibir tipisnya. Aku semakin gemas, sumpah! Sesekali, saat bibirnya terbuka terlihat jelas Drey gemetaran. Tangannya juga terasa dingin.
Aku berpikir, belum waktunya untuk menikah, karena aku belum siap menjadi seorang Ibu dan seorang istri.
“Kamu mau menikah denganku?”
Ternyata Drey grogi. Drey menunggu jawaban dariku, dia menggigit bibir bawahnya dengan gelisah.
Aku mengangguk.
Drey mengerjab dan mencium tanganku, dia bahagia dan senang melihat aku mengangguk sebagai jawaban. “Baiklah, Ryn! Aku akan menikahimu secepat mungkin!” seru Drey.
“Kenapa harus cepat menikah?” Aku bertanya seperti itu sebenarnya hanya menggoda saja. Habisnya Drey lucu ketika sedang malu-malu. Terlalu lucu hingga aku tidak bisa menahan tawaku.
Drey gelagapan dengan pertanyaanku. “Kenapa kamu tertawa?” Drey menjadi cemberut ketika aku tertawa.
“Sorry ... Drey,” sahutku kelepasan tertawa. Aku menutup mulutku dan berusaha meredakan tawa." Kenapa kita harus menikah dengan cepat, Drey? Aku masih kuliah dan belum wisuda."
Drey mengulumkan senyuman, ada maksud lain dalam senyuman itu. Tidak gelagapan seperti tadi. “Aku sayang kamu. Aku suka kamu, Ryn. Aku tidak ingin orang lain memilikimu selain aku,” jawab Drey terdengar imut di telingaku. Dia menggosok-gosok rambut hingga berantakan.
Astaga lucunya!
"Jadi, kamu akan menikahiku?"
Drey menganguk semangat, ekspresi wajah meyakinkan. "Pasti, Ryn. Aku berjanji akan menikahimu."
Itu kejadian tiga bulan lalu. Aku dan Drey sudah lama menjalin hubungan. Saat itu, perkataan Drey mengejutkan, sangat mengejutkan bagiku. Dia mengajakku untuk menikah. Tetapi, aku hanya mengangguk saja sebagai jawaban. Aku tidak tahu, apakah Drey akan menepati janjinya untuk menikah denganku atau tidak.
Drey membuat hari-hariku menjadi cerah ceria. Dia selalu membelikan benda-benda kecil yang membuat aku terus tersenyum. Drey pernah membeli kepompong, hewan mainan anak kecil! Lalu kita berdua berlomba dengan kecepatan kepompong mungil itu di lantai. Seru banget! Cuman, kepompong mungil itu tewas akibat terinjak sepatu Viola yang berjalan tidak pakai mata.
Buat, Drey. Terima kasih telah menjadi lelaki yang selalu membuat aku tersenyum setiap hari.
Drey telah berjanji tidak akan membuatku menangis kembali, terakhir kali Drey melihat aku menangis dengan tangisan terharu. Aku memeluk sangat erat tubuh Mamaku. Ketika ulang tahun ke 22, Drey datang terlambat ke pesta ulang tahunku. Aku pikir dia tidak akan menepati janji dan tidak datang ke pesta ulang tahunku.
Tetapi, Drey datang ke pesta ulang tahun dan membawakan sebuah kejutan, spanduk besar bertuliskan, 'SELAMAT ULANG TAHUN, SAYANG. AYO KITA MENIKAH!'
Dibantu oleh teman-teman Drey, membentangkan spanduk itu dan diletakkan pagar rumahku. Drey menghampiriku dengan cengar-cengir.
Para wanita yang menghadiri undangan menjerit. Jeritan mereka bertambah keras saat Drey memelukku dengan erat. Drey membisikan sesuatu, "Selamat ulang tahun, sayang."
Aku menangis haru dipeluknya. Aku tidak tahu harus berkata apa kepada Drey, saking terharu dengan kejutan spanduk besar bertulis ucapan selamat ulang tahun dan mengajakku menikah untuk kedua kalinya.
Drey, terima kasih telah hadir dalam hidupku dan memberi warna.
Air mata Drey terus mengalir dan tiada henti. Penyesalan yang ada didalamnya semakin Dreyrasakan. Sejak tadi Drey tidak mampu membaca guratan tinta Auryn, tapi dia membaca hingga selesai. Dengan tangan gemetaran, Dreymemeluk buku diary tersebut dengan isak tangis.Di sini yangtersisa hanyalah barang-barangAuryn, termasuk novel yang seringAurynbaca. Semua masih tertinggal di sini. Sang pemiliklah yang menghilang.Bukan Aurynyang jahat di sini telah meninggalkan Drey, namun Drey yang jahat. Dreymengakui dirinya. Kepergian Aurynbukan membuatnya bahagia, namun hanya menyakitinya. Bukan menenangkannya, namun malah menaruh dirinya dalam jurang kesepian.Dengan mata berair, Dreymeletakkan kembali buku Diary milik Auryn.***[Auryn POV]Di antara keputusan. Inilah keputusan paling terberat yang aku buat. Ini memang keputusan yang paling gila. Bagaimana tidak gila? Ak
Untuk Drey,Drey … maafkan keputusanku yang mengerikan ini. Sepertinya aku membutuhkan waktu. Aku pergi, aku meninggalkanmu. Maaf … ini yang aku inginkan walaupun sangat berat. Maaf juga, waktu itu. Aku melakukan percobaan mengakhiri hidup di bak mandi. Saat itu aku sangat putus asa. Aku benar-benar kecewa. Aku seakan merasa tidak ingin di dunia ini. Keberadaanku yang tak aku inginkan. Aku tidak ingin benar-benar tertekan dengan pernikahan kita.Terima kasih … terima kasih telah menyelamatkanku waktu. Aku pergi, Drey. Aku tidak berpamitan padamu karena saat melihatmu, kekecewaan yang aku rasakan memuncak. Aku ingin pergi tanpa ada rasa bersalah padaku.Perpisahan ini memang harus. Aku harap kamu menjadi lebih baik ketika aku pergi. Biarkan aku pergi, jangan mencariku. Oh, ya. Tentang perceraian. Aku sudah menyiapkan surat cerai kita. Kamu jangan khawatir. Kamu bisa menikah dengan Anna. Kalian bisa hidup bahagia. Kalian bisa bersatu.J
“Sekarang biarkan dia pergi, Nak,“ kata Mama Davina.Wanita itu melepaskan pelukannya dan menepuk pundak Drey berkali-kali.Drey menatap sendu cincin yang berada di tangannya, digenggam erat dengan air mata sudah bercucuran. Cincin itu belum genap satu tahun melingkar di jari Auryn, namun kini cincin itu sudah kembali pada DreyDalam tangisan disertai derasnya air mata.Drey sempat berpikir. Apakah perpisahan ini akan membuat Aurynbahagia? Lalu bagaimana dengan dirinya? Drey bisa mati tanpa Auryn. Dreyberada dipihak tersakitisetelah ditinggalkan oleh Auryn.Mama Davina ikut meneteskan air mata melihat anaknyamenangis—batin seorang Ibu ikut merasa sakit.Dreymenangis dalam penyesalan atas perbuatan bodoh selama ini. Sungguh ini begitu menyakitkan. Penyesalan yang sulit sekali di maafkan. “Pasti Auryn nggak akan maafin aku, Ma. Dia sangat membenciku! Tapi Aku mencintainya,” isak Dre
[Author POV]Jantung Drey berdebar. Dia berteriak frustasi di depan Mama Davina. Dia hancur saat Mamanya memberi tahu bahwa Auryn pergi, Drey marah kepada Mama Davina. Lelaki itu menatap Mama dengan sorot mata redup.“Kenapa Mama membiarkan dia, Ma?!” Drey berteriak kepada Mama, seharusnya Mama Davina tidak membiarkan Auryn pergi, itu yang ada dipikiran Drey. “Kenapa, Ma?” Drey menuntut.Mama Davina hanya bisa menunduk setelah melihat kemarahan dari Drey.“Jawab, Ma!” Getar hati Drey sangat luar biasa. Dia kecewa dan malu pada dirinya sendiri.Kepala Mama Davina mendongak. “Maaf,” kata Mama Davina.Drey mengacak-acak rambut hingga berantakan. SIAL. Kenapa menjadi seperti ini. Auryn benar-benar meninggalkan Drey tanpa berpamitan lebih dahulu. “Aku mencintai dia, Ma. Aku telah menyesali semuanya … tapi aku terlambat menyadari.”“Mencintai Ryn?” Mama tersenyum
[Author POV]Esok harinya aku kembali ke rumah Drey. Mama Davina yang menyuruhku, awalnya aku di rumah Mama Katerina untuk beberapa hari.Sekarang akumenatap kosong ke arah jendela kamaryang menyajikan keindahan halaman rumah Dreyyangdijadikan sebagai tamanbunga. Bunga-bunga yang aku tanam dan dia rawat sudah mekar dan tumbuh cantik.Apa yang telah terjadi beberapa hariterus berputar dalam benakku.Kalimat yangakubenci telah terucap dari bibirku sendiri. Akuingin menceraikanDrey, tapi Dreymenolak dengan tegas. Akusudah pernah memohon agar Dreymenceraikan diriku, Drey menolak dan menahanku.Bukankah aku pernahmeminta satu permintaan?SeharusnyaDreytidak menahan kembali permintaanku, seharusnya dia mengabulkan?Akutau, perceraian adalah perkara hal yang tidak gampang. Kedua pihak harus sama-sama menyetujui. Pilihan yang terbaikkah j
[Author POV]Raut sedih di wajah Dreynampak saatZanymembuka pintu rumahnya. Zanymenggunakan baju rumah, diaterlihatbaru saja mandi karena rambut terlihat basah. Dia terkejut dengan kedatangan Dreysecara tiba-tiba. Mata Dreyterlihat begitu sembab, bibirnya pucat dan sorotan mata ingin menangis. Tergambar jelas kesedihan cukup mendalam dari sorot matanya.“Astaga. Kamu kenapa, Drey. Masuk dulu,” perintah Zanytidak tega melihat Drey datang-datang seperti orang yang baru mengalami kejadian menyedihkandan seperti mayat hidup.Drey berjalan dengan tertatih mendekat Zany yang menatapnya sendu penuh rasa khawatir melihatnya. Keadaan benar-benar menyedihkan, satu kalimat yang Zany sematkan di mulutnya karena melihatnya seperti ini, “Are you ok, Drey?”“Zany ...” panggil Drey lirih. “Ucapkan kalimat untukku,” pinta Drey dengan pasrah.“
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments