Home / Romansa / Suamiku Musuhku / Berhasil Bercinta

Share

Berhasil Bercinta

Author: Celebes
last update Last Updated: 2022-03-02 23:11:43

Andri semakin kebingungan. Dia ... dia harus bagaimana? Amanda sudah sangat cantik di atas ranjang. Tubuhnya terlihat sangat seksi. Apakah dia harus melakukannya? Bagaimana dengan Sarah? Apakah dia akan kembali berselingkuh?

"Tuan ... kemarilah. Aku ... hanya ingin kau memelukku," desah Amanda.

Andri tidak tahan. Tubuhnya menolak untuk pergi. Dia dengan cepat membuka kemejanya. Bahkan, celana kain mahalnya pun ikut terbuka. Kini, dia siap dengan miliknya.

Amanda tersenyum, melihat Andri perlahan sudah ada di atas tubuhnya. Tanpa berbasa-basi lagi, Amanda mencium dengan liar. Andri tak kuasa menahannya. Perasaannya yang hanya diselimuti napsu ketika bersama Sarah, membuat dia sadar. Tidak ada cinta dalam hatinya. Tapi, kenapa dia sangat ingin bersama Sarah waktu itu? Andri kini benar-benar bertanya pada dirinya.

Perasaannya semakin tidak karuan. Andri seolah-olah seperti seorang singa yang sangat kelaparan menerkam semua lekukan tubuh Amanda yang sangat putih dan mulus. Bahkan sangat harum. Membuat Andri tidak bisa terhenti untuk menikmatinya. Dia terus memainkan bibirnya menelusuri semua lekukan itu. Amanda semakin mendesah keras, ketika Andri mulai memainkan miliknya.

"Tuan ...," ucapnya pelan sembari memegang kepala Andri.

"Tuan, lakukanlah. Jangan berhenti, karena aku sangat menikmatinya. Kau memang sangat luar biasa," ucap Amanda dengan terus mendesah. Entah apa yang dipikirkan Andri saat ini. Dia sangat senang ketika Amanda memujinya.

Andri tidak pernah melakukan itu kepada Sarah. Dia tidak pernah menelusuri tubuh Sarah dengan bibirnya, apalagi milik Sarah. Sarah yang selalu memuaskan Andri di atas ranjang. Sarah yang selalu membuat tubuh Andri berkeringat.

Namun, kini Andri yang melakukan hal itu. Dia benar-benar menikmatinya. Seolah tubuh yang ada di hadapannya kini tidak bisa digantikan dengan yang lain. Apalagi saat dia benar-benar menghentakkan miliknya. Andri tidak percaya dia selalu tersenyum ketika melihat kedua mata cokelat Amanda yang menatapnya tajam. Dia sangat sangat melayang. Ini adalah pertama kalinya Andri melakukan hubungan intim dengan seorang wanita dan merasakan getaran dalam perasaannya.

Andri memasukkan laharnya. Dia tersenyum menatap Amanda. Andri bahkan mengusap keringat Amanda. Kali ini dia memang sangat puas!

"Tuan ... apakah istrimu tidak marah?" bisik Amanda.

"Jangan pernah membuka rahasia. Kita bisa menyimpannya," balas Andri.

Amanda tersenyum, menerima dekapan Andri. Dia memainkan jemarinya di dada kekar Andri.

"Aku minta maaf. Gara-gara aku ... Tuan. Hmm, maksud aku Bapak. Hihi, aku harus panggil apa?" ucap Amanda dengan sangat manja. Andri terkekeh melihatnya.

"Kamu mau mengatakan apa? Panggil aku apa saja. Kau ... memang sangat menggemaskan," balas Andri sembari menerima ciuman mesra Amanda. Dirinya benar-benar melayang.

"Aku takut. Istri Bapak, eh Tuan, sangat galak. Kalau tahu aku bersama Tuan, nanti aku digigitnya. Apalagi ... jika tahu aku bercinta dengan suaminya. Tuan, jangan biarkan itu terjadi."

"Aku tidak akan pernah membiarkannya."

Amanda kembali menggoda Andri. Mereka melakukannya sepanjang malam. Suasana kamar semakin panas, hingga pagi menjelang.

**

Sarah semakin resah. Andri tidak pulang semalaman. Dia masih menatap piring kosong yang biasa digunakan Andri saat sarapan.

"Kenapa dia cepat sekali berubah? Apakah gara pegawai itu? Aku akan memastikan dia dipecat hari ini juga."

Sarah segera bergegas menuju ke kantor. Dia masuk ke dalam mobil dengan perasaan yang sangat kesal. Andri tidak pulang semalaman. Perasaannya tidak enak. Dalam pikirannya sangat tidak karuan. Dia takut jika Andri memang benar-benar berselingkuh dibelakangnya, seperti apa yang dia sudah lakukan kepada Amanda sebelumnya.

"Apakah dia berselingkuh? Argh, aku tidak akan pernah membiarkannya!" teriak Sarah di dalam mobil yang sudah melesat menuju kantor.

Sepanjang perjalanan, Sarah masih saja tegang. Bahkan, dia melewati semua pegawainya tanpa menyapa ketika sampai di depan kantor.

Maria yang melihatnya, hanya diam tanpa menyapanya. Dia membenci Sarah. Sikapnya yang arogan, membuat Maria senang jika memang Andri akan berselingkuh di belakangnya.

"Argh!" teriak Sarah tiba-tiba di ruangannya. Dia tidak percaya, melihat lingeri merah milik Amanda ada di meja kerjanya dipenuhi cairan merah.

Dengan bergemetar Sarah memegang lingeri itu. Dia sangat ingat jika lingeri itu sudah dia tinggalkan di apartemen cukup lama. Namun, kenapa sekarang ada di hadapannya?

"Aku benar-benar tidak percaya."

Sarah perlahan menyentuhnya. Dia sedikit lega karena cairan yang terlihat sangat merah itu bukan darah. Melainkan anggur yang sering dia minum bersama Andri ketika di dalam apartemen.

"Kenapa kau berteriak sangat kencang? Sarah, apa yang terjadi?" ucap Maria tiba-tiba memasuki ruangannya.

"Ada seseorang yang sudah menerorku. Lihatlah pakaian dalam ini tiba-tiba ada di atas mejaku dengan sangat mengerikan. Cepat periksa kamera cctv dan lihat siapa yang sudah melakukan ini!" teriaknya sangat kencang.

Maria masih terdiam tidak melakukan apa pun. Dia terus menatap lingeri itu dengan tajam.

"Maria! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau diam saja? Kau tidak mendengar perintahku?" ucap Sarah sekali lagi.

"Itu adalah lingeri milik Amanda. Aku sangat mengingatnya. Sekarang katakan kepadaku. Kenapa bisa sampai di sana? Apakah kau mengetahui sesuatu, Sarah? Dan, sebaiknya kau mengakuinya."

Sarah sedikit terkejut mendengar perkataan Maria. Dia tidak akan pernah mengatakan apa pun. Dalam pikirannya, dia harus mencari alasan untuk membuat Maria teralihkan dari peristiwa barusan.

"Jika aku mengetahuinya. Untuk apa dia meletakkan ini di dalam ruanganku? Sudahlah, kita lupakan saja kejadian ini. Aku tidak akan membahasnya. Kau tahu sendiri. Kepalaku sangat pusing. Aku hanya ingin sendiri. Batalkan saja untuk memeriksa kamera cctv itu. Kau sebaiknya melakukan pekerjaanmu saja."

Maria masih tidak mengerti. Apalagi ketika Sarah membatalkan perintahnya. Dia keluar dari ruangan Sarah, dan berjalan cepat masuk ke dalam ruangannya.

"Aku sangat mengingat pakaian dalam itu. Amanda membelinya bersama denganku. Dia sangat bahagia dan dia akan memakainya saat bersama dengan Andri di malam pertama. Kenapa ada di sana? Apalagi dengan cairan yang sangat mengerikan itu, mirip seperti darah," batin Maria terus berpikir. Dia memutuskan untuk menyelidiki ini semua.

Di luar ruangan, Amanda dengan sangat cantik datang ke dalam kantor. Semua pegawai laki-laki terpana melihatnya. Dia berjalan dengan melenggok, melempar senyuman kepada semua orang yang mengamatinya. Sarah yang melihatnya dari jendela ruangannya, sangat marah. Dia tidak ingin kehadiran Amanda membuat semua pegawai melakukan hal itu. Dengan cepat Sarah keluar dari ruangan. Dia menarik Amanda untuk masuk ke dalam ruangannya dengan sangat kasar.

"Apakah kau sengaja melakukan itu? Menarik perhatian kepada semua orang. Kau tahu sendiri posisimu hanya seorang pegawai. Jangan lupakan itu," ucap Sarah dengan tegas sembari menunjukkan jemarinya tepat di wajah Amanda yang hanya dengan sangat santai menanggapinya.

"Hari ini aku sangat bahagia karena seseorang menemaniku di dalam apartemen semalam. Hmm, tubuhnya sangat kekar. Bahkan dia sudah memuaskanku dua kali semalaman. Aku sangat hafal dengan bau aroma parfumnya. Mungkin itu yang membuatku sangat bahagia hingga seperti ini. Maafkan saya, Nyonya. Karena saya kelepasan. Maklum saja. Semalam saya seperti melayang."

"Apakah kau sadar dengan yang kau katakan? Aku tidak peduli kau semalaman bersama siapa. Yang aku pedulikan adalah tingkahmu yang sangat kurang ajar itu. Kau seperti wanita penghibur! Sangat menjijikkan!"

Amanda menatap Sarah dengan tajam. Tiba-tiba, tanpa basa-basi dan ketakutan karena di hadapannya adalah atasannya, Amanda melangkah mendekati Sarah. Tinggi Sarah lebih pendek darinya. Dia menundukkan kepala, semakin mendekatkan wajahnya. Kini wajah mereka sangat dekat. Hanya berjarak satu senti saja.

"Kau jangan kurang ajar dengan atasanmu, atau aku bisa memecatmu sekarang juga," ucap Sarah dengan nada penuh penekanan. Namun, Amanda malah tersenyum dan mendekatkan bibirnya ke daun telinga Sarah sebelah kanan.

"Parfum itu sangat harum. Sampai sekarang aku tidak pernah melupakannya. Hmm, aroma lavender yang biasanya digunakan oleh seorang laki-laki yang memiliki kekayaan luar biasa. Ternyata semalam dia menghentakkan miliknya ke dalam milikku. Bahkan bibirnya sudah memainkan milikku. Dia seperti seekor singa yang menerkamku tanpa ampun. Tapi, aku menyukainya. Dia sudah memuaskanku dua kali," bisik Amanda membuat Sarah terpaku. Dia mencium aroma parfum yang selalu dia beli untuk Andri.

"Baiklah, sepertinya aku harus bekerja. Jika aku berada di ruangan Nyonya, nanti Tuan

Andri akan mencariku. Kita harus profesional dalam bekerja. Selamat pagi, Nyonya. Semoga harimu bahagia." Amanda memberikan sedikit senyumannya. Sarah semakin diam dalam amarah.

"Apakah dia memang melakukannya bersama Andri? Itu adalah parfum yang aku selalu berikan kepadanya. Kurang ajar!" Sarah keluar dari ruangannya. Dia masuk ke dalam ruangan Andri tanpa mengetuk pintu. Dengan cepat dia mendekati meja Andri.

"Katakan! Di mana kau semalam? Andri, aku bertanya. Sebaiknya kau jelaskan!" teriak Sarah.

Andri menarik tubuh Sarah, hingga kini berada dipangkuannya. Andri memberikan ciuman hangatnya. Sarah seakan lupa dengan kemarahannya. Dia terlena dengan ciuman itu.

"Aku hanya mabuk di cafe biasa. Kau bisa menanyakan kepada mereka. Aku sangat merindukanmu. Tidak mungkin aku berselingkuh. Kau ... wanita luar biasa," bisik Andri. Sarah tersenyum, melupakan masalah yang barusan terjadi. Dia tidak akan memberitahukan Andri. Dia tidak mau Andri gelisah jika mengetahuinya.

Sarah mengamati Amanda yang masih memainkan jemarinya di atas keyboard komputer. Kini dia yakin, Andri tidak berselingkuh.

Hari berlalu dengan cepat. Andri berusaha menutupi perbuatannya. Dan dia berhasil melakukannya.

**

Di luar gedung Atmaja. Dua orang masih saja mengamati gedung mewah itu di dalam mobil.

"Kau sudah berhasil membuatnya bercinta denganmu. Lalu, apalagi yang akan kau lakukan?"

Senyuman sinis seorang wanita yang terus menatap gedung Atmaja. Dia tidak menjawab seseorang yang sudah bertanya kepadanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aqila Farzan
blm ada kelanjutannya? penasaran banget
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Suamiku Musuhku   Masa lalu Hendra

    Sebuah rumah yang selama ini dia tinggalkan, kini kembali lagi dia datangi. Dia tidak percaya sudah melihat rumah itu. Hatinya benar-benar senang. Amanda akhirnya berhasil mengusir wanita yang sudah menyebabkan perkawinannya hancur. Walaupun sebenarnya dia bersama dengan sang suami yang juga dia benci dan akan membalasnya.Amanda semakin masuk ke dalam. Kedua matanya melihat kolam renang yang berada di hadapannya. Seketika dia mengingat sesuatu yang benar-benar sangat buruk. Membuat dirinya kehilangan kecantikannya. Walaupun rumah itu bukan villa yang berada di hutan tempat kejadian mengerikan itu. Tapi, dia tidak akan pernah melupakan kejadian itu. Jantungnya benar-benar berdetak kencang. Amanda memandang semua arah, sambil berusaha mengatasi dirinya. Kedua tangannya mengepal. Dia terus berusaha untuk mengatasi dirinya sendiri."Apa kau menyukai rumah ini?" kata Andri mendekat. Kedua tangannya memeluk tubuh Amanda dari belakang. "Entah kenapa aku tidak bisa terlepas dari dirimu. Aku

  • Suamiku Musuhku   Kembali Ke Rumah

    Hendra menatap Sarah. Dia kemudian tertawa dengan sangat kencang, "hahaha," membuat Sarah sangat kebingungan. Apa yang sebenarnya Hendra ingin lakukan? Kenapa dia seperti itu? "Apa yang kau inginkan?" tanya Sarah dengan melebarkan kedua matanya. Hatinya benar-benar tegang. Dia tidak menyangka akan terjadi seperti ini. Semua rencana yang semula mulus, kini perlahan akan menghancurkan dirinya sendiri."Hahaha. Tentu saja aku akan menghancurkanmu. Nukankah kau sudah mengetahui apa kesalahanmu? Kau sudah mengambil hartanya dan aku tidak perlu menjelaskan apa yang ingin aku lakukan kepadamu. Yang jelas, kau sekarang berada digenggaman Amanda. Kau tidak akan pernah bisa melarikan diri darinya. Kau akan hancur bersama dengan suaminya."Siapa kau hingga mau membuat kehidupan Amanda terselamatkan. Tidak mungkin kau melakukannya dengan sangat gratis. Kau pasti melakukan sesuatu dengan Amanda bukan? Kau pasti mengenalnya, hingga kau mau berbuat ini kepadanya."Pertanyaan Sarah membuat Hendra te

  • Suamiku Musuhku   Dia Memang Amanda

    Amanda semakin tegang Andri melihat sesuatu yang bergerak di tirai. Sementara Amanda masih terdiam kaku. Dia akan bersiap jika Andri memang mengetahui Hendra berada di sini. Dia tidak akan bisa mengelak apa pun itu."Amanda. Apakah kau ...," ucap Andri dengan tiba-tiba sambil mengernyit, kemudian berjalan menuju tirai dan membukanya dengan cukup lebar.Amanda bisa bernapas lega tidak ada Hendra di sana, dan ternyata tirai itu hanya terkena angin karena jendela terbuka sangat lebar."Aku pikir kau membawa seorang lelaki di sini, karena aku mendengarmu berbicara dengan seseorang. Namun, aku salah," ucapnya sambil melirik televisi yang ternyata menyala. Amanda bernapas lega ketika mengetahuinya.Dia berjalan cepat mendekati Andri. Kemudian menatapnya dengan sangat serius. Amanda ingin sekali mengetahui kenapa Andri berada di apartemennya. Padahal dia tidak melakukan perjanjian apa pun untuk bertemu."Kenapa kau ke sini, Tuan? Apakah ada sesuatu yang kau butuhkan. Seperti yang kau lihat.

  • Suamiku Musuhku   Akan Membongkar Semuanya

    Maria masih diam. Dia tidak percaya melihat Sarah memergokinya. Maria terdiam, tidak percaya mendengar perkataan Sarah. Namun, dia akan mengelaknya. "Untuk apa kau mencegahku, Sarah. Sebaiknya kau membantu suamimu memperbaiki perusahaan. Kau tahu kan, suamimu sudah membuat perusahaan akan menjadi bangkrut. Kalian memang benar-benar tidak tahu diri!" balas Maria. Dia meninggalkan Sarah begitu saja. "Pergilah. Tidak masalah. Aku akan tetap akan membongkar. Siapa itu Amanda!" Sarah masuk ke dalam rumah. Dia tidak percaya. Melihat semua isi rumah sangat berantakan. "Andri. Kenapa kau seperti ini? Apa kau sudah gila?" Sarah sangat marah dia tidak percaya melihat Andri memporak-porandakan isi rumah. Apalagi keadaannya sangat berantakan. Dia terus mengamati dokumen yang sudah Maria bawa. Dia merasa tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan kepadanya. Namun, kenapa hal itu masih saja terbukti dengan jelas?"Kau tahu Sarah. Aku tidak pernah melakukan apa pun yang mereka tuduhkan seperti i

  • Suamiku Musuhku   Rencana

    Hentakan itu terjadi cukup Intens. Bahkan sangat nikmat. Bisa membuat Amanda melayang. Namun suatu hal yang membuatnya sangat terkejut. Mendengar ucapan Hendra barusan, tentang bagaimana jika dia hamil. Itu adalah ide yang sangat bagus, membuat dirinya bisa dekat dengan sang suami. Walaupun anak yang dikandung bukan anaknya.Selama ini Amanda berhubungan dengan Andri menggunakan alat. Dia memang sengaja melakukannya, karena dia tidak ingin hamil dengan suaminya yang menjadi musuhnya sekarang. Tapi entah kenapa dia membiarkan Hendra menghampirinya kali ini. Pikirannya membelit. Kehamilan itu juga belum tentu terjadi, karena hanya sekali akan dia lakukan. Amanda tidak akan pernah melakukannya untuk yang kedua kalinya. Ini adalah hubungan intim yang pertama dan terakhir baginya dengan Hendra.Akhirnya apa yang menjadi hasrat keduanya terlampiaskan. Keringat bercucuran menyelimuti tubuh mereka. Hendra menatap wajah Amanda yang sangat cantik, memberikan senyuman tampannya tiada batas. Dia

  • Suamiku Musuhku   Sentuhan Nikmat

    Amanda semakin tidak percaya. Dia melihat Maria berada di hadapannya. Tentu saja hal itu membuatnya sangat terkejut. Namun, kali ini dia tidak bisa memungkiri. Maria sudah memergokinya, dan waktunya untuk Amanda mengakui semuanya."Masuklah Maria. Kita akan berbicara di dalam."Amanda akan masuk ke dalam kamarnya. Spontan Maria menarik lengannya."Tapi, apakah kau memang benar Amanda? Katakan kepadaku, karena aku benar-benar sangat penasaran. Aku melihatmu. Semua yang kau kenakan, atau pun, apa yang kau lakukan mirip sekali dengan sahabatku itu. Katakan kepadaku, sebelum aku masuk ke dalam," ucap Maria dengan cukup tegas. Dia memegang kedua pundak Amanda dan menatapnya tajam."Kita akan membicarakannya di dalam karena banyak sekali mata dan telinga yang kita tidak tahu dan bisa membongkar semuanya," balas Amanda kemudian menampik tangan Maria dan masuk ke dalam. Dengan terpaksa Maria mengikuti Amanda. Dia kemudian menutup pintu apartemen dengan sangat rapat, berjalan dengan cepat mend

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status