Share

102. Musuh Dalam Selimut

Kita bertiga mendatangi kamar dimana penyusup itu dirawat. Dia masih belum sadarkan diri. Di depan pintu masuk ada empat bodyguard sedang berjaga.

"Dia sepertinya orang Indonesia, Fahim," gumam Faruq lirih.

"Betul, Tuan muda," jawabku setuju dengan pendapat Faruq. "Tapi untuk siapa dia bekerja, apa salahku?" lanjutku meruntuk. "Kita tidak mengenalnya, bahkan aku dan ibu tidak punya musuh di sini," lanjutku sambil mengingat-ingat.

Tiba-tiba dokter datang bersama perawat untuk memeriksa pasien.

"Pak Faruq, kenapa bapak tidak istirahat malah jalan-jalan kemari," tanya dokter begitu bertemu Faruq sedang berada di kamar pasien lain.

"Iya Dokter, sebentar lagi saya kembali ke kamar," jawab Faruq.

"Dokter Farid yang menangani anda adalah dokter terkenal di Indonesia, semoga bisa membantu masalah anda, Pak Faruq," kata dokter Bagus.

"Amiin," sahut Faruq dan Muzammil bersamaan.

"Bagaimana keadaan pasien ini, Dok?" tanya Muzammi.

"Keadaannya sudah stabil, dia akan segera sadar," kata dokter op
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status