Share

23. Tak Sengaja Terdampar di Bagasi Muzammil

Aku merasa semakin sesak dan mual bahkan pusing yang menggigit. Keringatku terus mengucur membuatku tidak nyaman apalagi dengan baju sebesar ini dan bahkan penuh manik-manik. Kakiku yang terluka, terus keluar darah segar. Saat kuraba ada cairan mengental dan kucoba melihatnya merah dan anyir. Semakin pasrah dan putus asa melihatnya.

Tiba-tiba aku merasa lelah dan mengantuk, akhirnya aku tidak ingat lagi. Saat mataku terbuka aku sudah diatas tempat tidur. 

"Dimanakah aku?" gumamku lirih dan ragu.

Lelaki itu membelakangiku, berdiri menutup korden jendela kamar. Aku terperanjat saat mendapati tubuhku yang sudah berganti baju. 

"Bajuku?" pekikku sambil meraba lenganku.

Lelaki itu membalikkan badannya, betapa terkejutnya aku.

Hah? Tanganku menutup bibirku yang tertutup cadar.

"Kak Zammil!" gumamku lirih.

"Kamu sudah sadar? Aku memanggil dokter ke rumah, aku tidak berani membawamu ke rumah sakit. Aku yakin kamu juga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status