Share

46. Akad Nikah

"Yakin kamu menikah denganku, Fahim? Kamu masih ada waktu untuk memikirkan ulang, Fahim!" bisik Muzammil di dalam mobil. Aku dan Muzammil duduk berdampingan, tanganku berkeringat dingin.

"Aku siap, Kak Zammil," jawabku pelan.

"Kamu gugup ya?" tanya Muzammil yang selalu tersenyum mengembang.

"Tidak kok," jawabku berbohong.

Tak lama mobil yang kami tumpangi, parkir di satu masjid besar yang letaknya tak jauh dari rumah.

"Ayo kita turun, Fattah dan Hermin sudah menunggu di dalam," ajak Muzammil.

Aku melihat masjid itu tidak ada bedanya seperti hari-hari biasanya. Apakah Muzammil menikah sedemikian sederhananya, pikirku.

"Ini akan membuat kamu aman dan nyaman," bisik Muzammil.

Oh iya, kalau pernikahan ini meriah akan mengundang kontak banyak orang, bagaimana kalau salah satu ada yang mengenaliku? Kenapa aku tidak bisa berpikir ke sana sih?

"Rosa, kemarilah!" teriak Hermin memanggil. 

Aku senang melihat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status