Share

Namanya Haziya, Bukan Janda

"Zaweelku!" Mama menyambut Zaweel di teras, dia langsung memeluk putranya seolah baru saja pulang dari sekolah. 

"Kamu kehilangan berapa kilo berat badan?" Mama menilik penampilan anaknya dari atas hingga bawah.

"Jangan bilang karena kamu terlalu memikirkan kasus si janda itu, kamu--"

"Ma, aku mau mandi dulu abis ini makan. Lapar banget, mama masakin apa?" Zaweel sengaja memotong ucapan sang mama, dia tidak ingin mereka berdebat hal tidak penting di teras. 

"Ayo, mama sudah masakin banyak makanan kesukaanmu. Kamu mandi dulu, mama hangatkan sebentar."

Zaweel menaiki tangga, dia tidak membenci mamanya yang bersikap berlebihan dan kurang menyukai Haziya padahal belum mengenal perempuan itu secara formal. Mamanya bukan orang jahat, bahkan begitu menyayanginya karena itu Zaweel sangat menghormati perempuan yang telah melahirkannya itu. 

Dia mencoba

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status