Share

Bab 172 - Mimpi Buruk Bagi Bastian, Susan dan Mario

"Ternyata dua orang yang mengikutimu akhir-akhir ini adalah orang suruhanya Paman Bastian, sayang." Jelas Aditama kepada sang istri.

Seketika Vania menghadap Aditama.

Pasangan suami istri itu kini sedang duduk bersebelahan di sofa ruang bersantai.

Aditama baru saja pulang dari kantor. Sedangkan Vania pulang lebih awal. Jadi, ia bisa menyambut kepulangan sang suami.

Vania mendecakan lidah seraya menggeleng mendengarnya. Dia kemudian berkata. "Ya ampun ... sebegitu yakinya Paman jika aku dan Pak Jauhar memiliki hubungan?!" Wajah Vania mengernyit. Pun kesal.

Ia tidak habis pikir dengan sang Paman, sepertinya rasa iri telah membutakan mata dan pikiranya.

Aditama lanjut berkata. "Tapi kamu tak perlu khawatir, sayang ... karena orang-orang suruhan Paman Bastian itu sudah aku bereskan." Kemudian, rahangnya mengeras. "Jadi, mereka tidak akan bisa mengganggumu lagi!"

Seketika terbit senyum di bibir Vania. "Terima kasih, Tama," Kemudian, matanya menyipit. "Aku jadi tidak takut lagi kalau p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status