Fiona berkeringat dingin setelah didesak Lily. Sekarang para netizen masih belum berhenti berkomentar. Fiona sudah melepaskan Gwen, tetapi semalam Gwen belum bertindak. Fiona menggenggam setir dengan erat. Setelah mencari tahu, Fiona mendapatkan kabar bahwa Jacob pergi ke luar negeri.Fiona menarik napas dalam-dalam, lalu memberitahukan kabar ini kepada Gwen. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk melawan Sienna karena Jacob tidak berada di ibu kota. Gwen sangat antusias, tetapi Fiona mengingatkannya, "Kamu hanya punya 1 kesempatan. Jangan sampai kamu gagal. Sienna itu sulit dihadapi."Gwen sangat membenci Sienna. Dia ingin membunuh Sienna sekarang juga. Gwen berkomentar, "Wanita jalang itu begitu hebat karena dilindungi Jacob.""Gwen, kamu harus membuat Sienna menderita. Ini lebih menyiksa daripada melukai tubuh Sienna," ujar Fiona. Dia tidak ingin bicara panjang lebar dengan Gwen yang bodoh. Pokoknya dia sudah memperingatkan Gwen.Sebelum mengakhiri panggilan telepon, Fiona berpesan
Kamar ini sangat gelap sehingga Sienna tidak bisa melihat wajah Deshton dengan jelas. Deshton berujar, "Sienna, ikut aku."Suara Deshton sangat lembut. Namun, Sienna merasa kelembutan ini seperti disengaja. Mungkin ini hanya firasatnya. Sienna menimpali, "Kak, aku mau keluar. Terakhir kali aku sudah menegaskan bahwa perjanjian kita sudah lewat."Waktu itu, Sienna pingsan selama beberapa hari. Bahkan, dia sama sekali tidak melihat Deshton dan Deshton tidak memberikan penjelasan kepada Sienna. Itulah sebabnya Sienna mewaspadai Deshton meskipun Deshton adalah mimpi yang paling indah bagi Sienna saat muda.Deshton berucap, "Sienna, aku minta maaf karena membuatmu pingsan terakhir kali."Akan tetapi, nada bicara Deshton sama sekali tidak terdengar seperti dia benar-benar tulus meminta maaf. Sienna makin curiga. Dia pun mundur selangkah. Namun, tubuh Sienna terasa sangat panas karena pengaruh alkohol dan obat.Sienna berbalik. Dia hendak keluar dari pintu masuk tadi, lalu pulang ke Vila Cahw
Desmond tidak bicara. Suasana seketika menjadi hening. Deshton berkata dengan tatapan dingin, "Terakhir kali aku membantu Sienna menjawab panggilan telepon di ponselnya. Adikmu yang menelepon Sienna.""Aku yakin biarpun aku nggak menjelaskan, Jacob akan mulai menyelidiki tentang Deshton setelah aku menjawab panggilan telepon di ponsel Sienna beberapa kali lagi. Hanya saja, sekarang Jacob sibuk mengurus masalah Darwo. Jadi, dia nggak sempat menyelidiki hal lain untuk sementara waktu," lanjut Deshton.Kepalan tangan Deshton sudah menyentuh cermin. Dia memanas-manasi, "Mungkin ini karena pengaruh dari kamu. Sejujurnya, aku mulai merasa Sienna sangat menarik."Desmond membalas, "Aku akan meminta Sienna untuk memberikan barang itu kepadamu."Deshton menimpali, "Alangkah baiknya kalau kamu membuat keputusan ini sejak awal. Jadi, aku nggak perlu mengambil risiko dengan menjawab panggilan telepon Jacob waktu itu. Aku hampir saja mengungkap keberadaan kita."Deshton tersenyum bangga. Desmond ad
Jacob membutuhkan jawaban Sienna. Jelas-jelas, mereka sudah membicarakannya sebelum Jacob pergi. Sienna juga sudah setuju. Kenapa sekarang Sienna hanya terdiam saat Jacob meneleponnya? Ekspresi Jacob menjadi muram saat berbicara lagi, "Sienna, kalau kamu masih tidak menjawab, aku akan marah."Sienna menarik napas dalam-dalam. Dia ingin menjawab. Namun, suaranya tercekat karena tenggorokannya sakit. Dadanya terasa sesak dan air matanya mengalir dengan deras. Tubuh Sienna gemetaran hingga dia membungkuk. Sienna tetap menutup mulutnya karena takut suara tangisannya terdengar.Sienna segera mengambil jaket dan meninggalkan tempat ini. Akan tetapi, begitu bergerak, kaki Sienna menabrak sesuatu. Hanya saja, Sienna sama sekali tidak merasa sakit. Tubuhnya mati rasa. Tempat ini membuat Sienna jijik. Terdengar suara Jacob di ujung telepon. "Apa kamu tidak mau mengakuinya lagi?"Kali ini, nada bicara Jacob terdengar sedih. Kemudian, Jacob langsung mengakhiri panggilan telepon.Sienna keluar dari
Rina jadi lega setelah melihat bahwa keterampilan dokter ini sepertinya cukup bagus dan dia memang sedang memberikan infus kepada Sienna.Dokter muda itu bertanya, "Akhir-akhir ini dia sedang banyak pikiran ya? Ingatkan dia untuk makan teratur. Sakit maagnya nggak boleh kambuh lagi, harus cepat diobati." Sambil berkata demikian, tangannya menyeka dahi Sienna yang dipenuhi keringat dan berhenti sejenak."Mungkin sejam lagi demamnya bisa turun. Suruh bagian dapur untuk siapkan makanan, dia sudah dua hari nggak makan."Rina merasa agak aneh karena sepertinya gerakan dokter ini terlalu intim. Namun jika dokter ini memang memeriksa Sienna dengan sangat teliti, sepertinya ini bukan masalah besar. Setelah itu, Rina berkata sambil menunjuk kamera di koridor, "Dokter, karena kamu baru pertama kali datang, aku harus ingatkan di sini ada kamera yang mengawasi segala arah selama 24 jam."Maksud dari ucapan Rina adalah, dokter itu tidak akan bisa melarikan diri jika dia melakukan sesuatu terhadap S
Setelah Desmond pergi, Sienna baru ingin mencabut jarum di punggung tangannya. Dia ingin pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi. Kini, mulutnya penuh dengan bau darah.Namun pada saat itu, Rina datang dengan sup yang baru dimasaknya. Dia langsung menegur, "Nona Sienna, jelas-jelas kamu tahu punya penyakit mag, tapi kenapa nggak makan selama dua hari? Dokter sudah bilang padaku untuk merawatmu dengan baik. Kamu nggak boleh lupa untuk makan tiga kali sehari, juga nggak boleh mengabaikan makan karena pekerjaan!"Sienna mengambil air hangat yang dibawa oleh Rina untuk berkumur. Kemudian, dia melihat makanan lezat di meja kecil. Sayangnya, dia kehilangan nafsu makan."Nona Sienna, kamu harus makan sedikit. Begitu penyakit mag kambuh, kamu akan makin menderita. Sekarang saja, kamu sudah kelihatan kurusan," tambah Rina.Sienna tidak pernah merasakan banyak kasih sayang, tetapi dia tahu bahwa Rina selalu memperlakukannya seperti cucunya sendiri. Begitu mendengar omelannya, dia merasa sedih.
Jacob tidak pernah berpikir untuk melawan Desmond. Meskipun tumbuh besar di bawah bayang-bayang Desmond dan pernah bertekad untuk melampauinya, sekarang Jacob sudah menjadi makin dewasa dan kehilangan minat seperti itu.Untuk sesaat, Jacob tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan ini. Namun, jika keberadaan Desmond benar-benar mengancam nyawa kakeknya, dia tidak akan ragu-ragu untuk bertindak.Hubungannya dengan Desmond tidak termasuk buruk, tetapi juga tidak terlalu dekat. Jacob melihat pesan yang dikirim oleh Sienna, lalu senyuman kembali muncul di wajahnya. Dia membalas Sienna.[ Sudah lihat unggahanku belum? ]Sienna sedang melihat foto yang diunggah Jacob. Dia tidak tahu Jacob akan memotret hal seperti itu. Bagaimanapun, ini tidak cocok dengan statusnya yang merupakan seorang presdir. Tindakan Jacob ini membuatnya terlihat seperti remaja yang sedang jatuh cinta.Wajah Sienna sampai memerah. Hanya saja, ketika teringat pada kejadian 2 hari ini, hatinya seketika terasa getir.
Jacob memang bisa melakukan hal seperti itu. Benny langsung memalingkan wajah dan berkata dengan tidak acuh, "Obrolan kalian membuat mataku perih. Cinta membutakanmu. Suatu hari nanti, kamu pasti akan melupakan tujuan awalmu."Benny tidak pernah berpacaran. Menurutnya, wanita hanya objek untuk melampiaskan nafsu, tidak seharusnya dicintai dengan tulus.Pemikiran Benny ini hampir sama dengan Wiandro. Hanya saja, Wiandro bisa bersikap lembut pada wanita di ranjang, sedangkan Benny tidak akan karena dia membenci wanita.Jacob tidak meladeninya. Setelah berpikir beberapa menit, dia baru membalas pesan Sienna.[ Boleh saja. Setelah urusanku beres, aku akan kembali untuk mencarimu. ]Sienna tersenyum melihat pesan itu. Namun, begitu mendongak dan melihat bekas di tubuhnya dari cermin, senyuman itu berangsur menghilang. Nafsu memang bisa membuat orang lupa diri.Di sisi lain, Jacob hanya merasakan kegembiraan yang tidak pernah dirasakannya. Pria ini meletakkan ponselnya di samping dan terus m