Share

kisah kita

Mereka mandi bersama namun hanya sebetar, karena tak berani dengan dinginnya air. Mereka lalu ganti baju setelah itu makan nasi jagung khas air terjun. Shelomitha menatap air terjun dari kejauhan ia berharap hati untuk suaminya tidak akan pernah berubah seperti halnya air yang putih bening sebening cintanya untuk Arya suaminya. Begitupun dengan Arya ia pun menatap air itu berharap cintanya pada istrinya tidak akan pernah luntur, tetap bersih putih.

Mereka kembali dan ke hotel tak jauh dari air terjun, senja mulai menguning pertanda hari sudah mulai petang. Shelomitha membuatkan teh hanggat untuk suaminya.

"Mas, teh hangat."

"Makasih sayang."

"Mau dibikinin makan tidak?" tanya Shelomitha mencoba mencairkan suasana, karena sesungguhnya jantung Shelomitha berdetak tak karuan, hingga membuat Shelomitha gugup setengah mati.

"Tidak usah lah Sayang, aku masih kenyang," jawab Arya, ia pun merasakan hal yang sama, ia tidak tau apa yang ada di dalam tubuhnya hingga detak jantungnya tak beratur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status