Share

Suamiku Takut Disentuh
Suamiku Takut Disentuh
Penulis: SECRET

Rasa Takut

Freddy mempunyai Haphephobia, yang artinya ketakutan berlebihan saat disentuh orang lain. Ayahnya yang sekarat karena mengidap HIV menyuruhnya untuk segera menikah sebagai permintaan terakhir. Alhasil Freddy menikah dengan seorang gadis teman kampusnya dahulu, yang bernama Kate Willow gadis cantik yang berjurusan manajemen bisnis.

Gadis itu menatap cermin besar berusaha membuka gaun pengantinnya yang cukup megah. Ternyata lelah juga membuka semua aksesoris yang banyak bergantungan di tubuhnya. Melihat sang suami terus berlalu lalang ia menjadi terpikir untuk meminta tolong membukakan gaun pengantinnya.

"Fred bisa bukakan gaunku? Ini sangat jauh dari belakang. Aku tak bisa menggapainya."

Dengan langkah berat Freddy berdiri tepat di belakang Kate yang kini berstatus suaminya. Pelan, Fred bisa melihat dengan jelas punggung putih mulus gadis itu dari depan.

Tatapannya begitu antusias dan lekat. Kate bisa melihat dengan jelas dari depan cermin. Bahkan sangking dekatnya, hembusan nafas pria itu terasa hangat di lehernya.

"Fred, udah?" Kate berbalik menghadap sang suami. Tapi Freddy malah mundur satu langkah. Ia ragu, mungkin suaminya sedang gugup karena ini pertama kali bagi mereka.

"Aku belum lelah, kalau kau ingin melakukannya malam ini, aku masih sanggup," goda Kate hendak memegang bahu Freddy. Namun dengan cepat pria itu menepisnya dan mundur dalam beberapa langkah.

Senyuman yang terukir di wajah Kate luntur seketika. "Ada apa?" tanyanya penasaran. "A-aku... Aku belum siap," jawab Freddy gelagapan.

Kate tertawa kecil melihat tingkah sang suami yang menurutnya sangat polos. Sejujurnya ia masih ragu, entah karena Fred memang belum siap atau sebenarnya tak menginginkan hal itu. Pasalnya raut wajah pria itu berubah seperti ketakutan.

Tapi tak mengapa, ia akan mencari cara lagi untuk menggoda pria itu esok hari.

......

Cahaya pagi masuk di antara sela-sela jendela. Kate terbangun dari ranjang dan melihat ke samping. Tak ada Freddy di sana, mungkin pria itu sudah bangun lebih dahulu.

Sudah Ia cari di mana-mana Keberadaan Freddy. Mulai dari depan hingga belakang, dan ternyata pria itu berada di studio sedang melukis dengan tenang. Kate tersenyum manis ia sangat menyukai Fred sejak masa perkuliahan dulu. Siapa sangka pria ini telah menjadi suaminya?

Kate berinisiatif untuk masak sarapan hari ini. Dengan begini, mungkin Freddy akan semakin mencintainya. Fantasi liar setelah menikah membuat ia tak bisa berhenti tersenyum-senyum sendiri.

Dering ponsel Kate berbunyi kuat dan ia yakin biasanya orang yang menelepon sepagi ini hanya Abelia Iskandar sahabat terdekatnya.

"Morning, babe!"

"Too."

"Berapa ronde yang kau habiskan tadi malam?"

"Bel, berhenti menggangguku sepagi ini. Kalau kau penasaran kenapa gak menikah aja?"

"Unghh Kate ahhh..."

Kate cepat-cepat memelankan suara panggilan dari Abel. "Kau gila? Freddy bisa dengar tahu!"

"Habis aku penasaran--"

Kate mematikan ponselnya sepihak ketika melihat Freddy berdiri di samping wastafel. Alisnya berkerut, seakan menunjukkan kalau dia sedang bingung.

"Dengar soal apa?"

"Sejak kapan kamu di sini?"

"Hm sekitar satu menit yang lalu?"

"Kau butuh sesuatu?"

"Tadinya aku mau tanya kamu mau ikut pesan makanan atau tidak, tapi kelihatannya kamu lagi bikin sarapan...?"

"Ya... begitulah. Kalau misalnya kamu tetap mau pesan makanan online, gak masalah juga."

"Aku tunggu kamu selesai masak aja. Panggil ya kalau sudah selesai."

Kate mengangguk. Ia lagi-lagi tersenyum melihat punggung dan bahu Fred yang lebar. Sambil berfantasi pria itu akan memeluknya dari belakang dan... Selanjutnya mungkin bisa kalian pikirkan sendiri.

Tak lama setelah itu, Kate menghampiri studio lukisan Freddy yang begitu indah. Di kelilingi dengan lukisan klasik serta cat dinding berwarna abu-abu muda yang membuat pikiran tenang.

Kate memeluk suaminya erat sambil menempelkan wajah di punggung sang suami yang lebar. "Kau sangat seksi dari belakang."

Kalimat itu sukses membuat Freddy merinding. Ia segera bangkit dari kursi berusaha menetralkan nafasnya yang tak beraturan.

"Kau tidak apa Fred?" tanya Kate khawatir, pasalnya sekujur tubuh Freddy tampak berkeringat. Nafasnya tersengal seperti seseorang yang ketakutan.

"Hosh, hosh..."

Freddy memberi tanda dengan telapak tangannya agar gadis itu tidak perlu mendekat. "Tak usah khawatir, aku sering begini."

"Sebenarnya kamu kenapa?"

"Aku punya asma. Tapi tidak masalah, sebentar lagi akan normal."

Meski Kate khawatir, tapi ia merasa sedikit kecewa dengan sikap Freddy yang selalu menjauh setiap kali ia mendekat. Terutama saat tidur seranjang, Freddy terus membelakanginya.

"Sarapannya udah jadi. Aku tunggu di bawah."

Freddy mengangguk. Kate bisa melihat dengan jelas raut wajah pria itu tampak lebih tenang saat ia menjauh. Walaupun hal ini masih dugaannya.

"Huft, apa dia ilfeel setelah menikah?"

....

Kate menatap cermin besar lagi dan lagi. Ia lihat dari atas sampai bawah, depan dan belakang. Tidak ada yang salah dengan dirinya. Tubuh mulus dan putih. Tapi kenapa Freddy menjauh sejak ia menyuruh membukakan kancing gaun?

Ia mengambil satu lingerie yang diberikan Abel sebagai hadiah pernikahan. Sahabatnya yang satu ini memang paling mesum. Kate jadi penasaran, bagaimana jika dia mencoba lingerie yang diberikan Abel, sebelum ia memakainya untuk Freddy.

"Ini gila! Sudah sependek ini transparan lagi? Ah kenapa aku heran, pasti Abel terinspirasi dari film biru favoritnya."

Gadis itu sedikit kagum dengan dirinya. Dia cantik, tubuhnya ramping, tinggi semampai, putih dan mulus. Lantas apa yang membuat Freddy seperti ketakutan saat ia akan mendekat.

"Kate, aku mau pergi..."

Keduanya bertatapan selama beberapa detik, sebelum akhirnya Freddy menutup kembali pintu dengan kuat. Baik Kate maupun Fred sama-sama terkejut dan tak bisa berkata apa-apa.

Wajah Freddy sudah merah seperti tomat. Jantungnya berdegup kencang seakan terdengar di telinga. Sudah lama dia tak seperti ini, terakhir kali saat pameran seni di Harvard university. Gadis yang dia lihat memakai gaun putih selutut dengan bahu terbuka.

"Sayang...," lirih Kate.

Ya. Inilah gadis itu. Seseorang yang membuat ia penasaran siapa gadis itu, dan sekarang sudah menjadi istrinya.

Freddy menghela nafas berat karena tak berani menatap lawan bicaranya sama sekali. Gadis itu mendekat dan memeluk sang suami dari belakang. Refleks Freddy mendorong Kate hingga tersungkur.

"Kate...! Maaf, aku benar-benar tidak sengaja."

Kecewa, kesal, marah. Kate tidak tahu harus melampiaskan kekesalan ini pada siapa. Entah karena ini kesalahannya sebagai istri yang tidak sesuai dengan keinginan Freddy. Atau Freddy yang mendadak tak menginginkan Kate sebagai istri. Lantas mengapa pria itu menikahinya?

"Kate..." lirih Freddy sekali lagi.

"Kenapa kau menikahiku kalau memang tak suka?"

"Bukan begitu..."

"Katakan alasannya?! Apa aku tidak cantik? Tidak menarik? Katakan! Katakan padaku!" seru Kate meminta penjelasan kepada Freddy.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status