Share

Part 19

"Iya, May. Maaf. Aku benar-benar nggak tahu." Mas Ibnu menggengam jemariku dan mengecupnya dengan lembut.

Aku mlepas sabuk pengaman karena kami sudah sampai di parkiran pusat perbelanjaan. Mas Ibnu menggadeng tanganku mesra menuju toko perhiasan yang lumayan cukup besar dan bagus-bagus sekali modelnya.

"Waw.... inikan yang Bram fotoin ke aku tadi siang...." Aku menatap kagum sebuah kalung limited edition bertahtakan berlian yang terpajang di etalase.

"Ta–tapi, itu harganya terlalu mahal, May." Mas Ibnu tergagap melihat harganya.

Ah, tapi masa iya, dia tidak punya uang sebanyak itu. Kayanya kalo dia beli sepuluh biji barang seperti itu juga dia mampu, deh. Kan aku tahu gaji dia itu lumayan gede, ditambah lagi tunjangan-tunjangan yang dia dapat dari perusahaan.

"Kok, melamun?" Mas Ibnu mengusap lembut wajahku.

Aku menyu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status