Share

Suamiku Ternyata Pembunuh Ibuku
Suamiku Ternyata Pembunuh Ibuku
Author: Alita

Bab 1

Author: Alita
"Selama ini aku menemani Sheva, hanyalah bentuk penebusan dosa ...." Suara Rayner tetap hangat seperti dulu, tetapi setiap kata yang keluar membuat seluruh tubuhku mematung.

Ternyata yang kusebut sebagai penyelamatan, hanyalah sebuah belas kasihan. Di hatinya, sedari awal hanya ada posisi Isabel. Kalau begitu, biarlah aku yang merelakan mereka.

....

Pintu ruang arsip setengah terbuka. Suara wakil direktur terdengar dengan nada cemas bercampur tak tega.

"Aku nggak punya pilihan. Aku sudah menyakiti Isabel sekali, aku nggak bisa membiarkan ibunya celaka lagi. Sedangkan untuk Sheva, aku akan menebusnya dengan seluruh hidupku ...."

Wakil direktur menurunkan suaranya, tetapi amarahnya tetap jelas terdengar, "Tapi di operasi tujuh tahun lalu itu, kamu bisa saja menyelamatkan keduanya sekaligus! Demi Isabel, kamu malah memaksa mengambil ginjal dari ibunya Sheva!"

"Tahu nggak, kalau hal itu terbongkar, kamu bukan cuma akan dicabut izin praktiknya, tapi juga bisa masuk penjara bertahun-tahun! Cuma demi seorang wanita yang nggak pernah menanggapi perasaanmu? Apa pantas?"

Tanpa ragu sedikit pun, suara Rayner jatuh di hatiku, "Pantas!"

Kata itu bagaikan petir yang menyambar di telingaku. Kepalaku berdengung keras hingga nyaris pecah.

"Kalau begitu, sembunyikan rahasia ini selamanya. Jangan sampai dia tahu. Jangan lupa, Sheva sudah bertahun-tahun bekerja sebagai jurnalis!"

"Untuk apa kamu melakukan semua ini? Tahu nggak, demi seorang Isabel, kamu bukan cuma akan menghancurkan dirimu, tapi juga menghancurkan Sheva!"

"Biarlah dia menyelidikinya. Kalau memang harus begitu, paling-paling aku yang masuk penjara sebagai penebus dosa untuk Sheva. Bagaimanapun, tabunganku cukup untuk menjamin Sheva bisa hidup tanpa kekurangan sampai akhir hayatnya."

Suaranya terdengar datar. Seolah hanya sedang membicarakan cuaca hari ini.

"Rayner, aku benar-benar nggak mengerti dirimu. Sudahlah, percuma juga aku bicara. Toh, kamu nggak akan mendengarkan ...." Kemudian, suara percakapan itu pun berhenti.

Derap sepatu kulit terdengar semakin dekat.

Aku panik dan buru-buru ingin meninggalkan tempat itu, tetapi terjatuh karena gaun yang menghalangi langkahku. Secangkir kopi panas di tanganku tumpah ke gaun putihku.

Suhu panas itu membakar kulitku, tetapi tetap tak seberapa dibandingkan rasa perih yang menusuk di dada. Ternyata beginilah pernikahanku. Penuh dengan kebohongan dan pengorbanan.

Ibu bukan meninggal karena kecelakaan medis! Namun karena sengaja dikorbankan olehnya, demi menuruti keinginannya untuk melindungi wanita yang dia cintai diam-diam!

Tujuh tahun lalu, pengkhianatan Larry sudah membuatku menjadi bahan tertawaan seluruh kota. Sekarang, lamaran Rayner ternyata dibayar dengan nyawa ibuku!

Segala kebaikan yang dia berikan padaku, sedari awal hanyalah rasa bersalah yang ditutup-tutupi.

Baru saat itu aku sadar. Kenapa dia selalu memberikan ruang rawat terbaik milik grup medis kepada proyek amal Isabel. Kenapa setiap kali Isabel datang untuk inspeksi, Rayner pasti mendampinginya sendiri. Bahkan cincin pernikahan kami pun dibuat sesuai model favorit Isabel.

Aku malah dengan konyolnya membanggakan kelembutan yang sebenarnya hanyalah belas kasihan dari Rayner dan memamerkan "pernikahan sempurna" di hadapan seluruh lingkungan pergaulanku.

Bukankah Isabel akan tertawa terbahak-bahak saat melihatku setiap kali?
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suamiku Ternyata Pembunuh Ibuku   Bab 9

    "Aku tahu aku telah mengecewakan kepercayaanmu. Tapi percayalah, sejak hari pernikahan kita, hatiku sudah bukan lagi miliknya ...."Dengan tangan gemetar, dia mengeluarkan sebuah dokumen dari tas kerjanya. Itu adalah surat pengalihan saham pusat medis. Kertasnya masih terasa hangat dari telapak tangannya.Aku tiba-tiba merasa geli sekaligus getir. "Rayner, menurutmu ini sudah cukup?""Dulu kamu takut aku membuat keributan di pernikahan Isabel, jadi kamu berpura-pura menikah denganku. Demi menyelamatkan ibunya, bahkan nyawa ibuku pun bisa kamu korbankan. Sekarang kamu bilang kamu mencintaiku?""Cinta palsu semacam ini, apa kamu sendiri percaya?"Aku berusaha melewati tubuhnya, tetapi suara berat seseorang berlutut di tanah terdengar di belakangku. Saat menoleh, kulihat Rayner berlutut di tanah yang lembap dengan air mata yang menetes di wajahnya."Maaf ... aku tahu aku salah. Dulu aku dibutakan oleh obsesiku, tapi sekarang aku benar-benar sadar, orang yang kucintai sejak awal hanyalah k

  • Suamiku Ternyata Pembunuh Ibuku   Bab 8

    "Rekaman CCTV-nya mana? Catatan lalu lintasnya mana? Apa kalian benar-benar serius mencarinya?"Semua urusan rumah sakit sudah dilupakannya, saat ini di hati Rayner hanya tersisa satu obsesi. Dia harus menemukan Sheva. Dia harus memohon ampun padanya. Dia harus membuatnya tahu, bahwa Sheva adalah satu-satunya cahaya dalam hidupnya.Menyadari emosinya terlalu meledak, dia menarik napas panjang berkali-kali, lalu berlutut di hadapan polisi. "Kumohon, tolong kalian bantu aku menemukan dia. Berapa pun biayanya, aku rela."Setelah keluar dari kantor polisi, kabar dari asisten tiba tepat waktu. Disebutkan bahwa sebelum menghilang, Sheva sempat pergi ke kantor kepolisian. Hati Rayner mendadak terasa remuk saat menginat ucapan Sheva pagi itu yang begitu tenang sampai terasa janggal.Dia segera melaju menuju kantor layanan dokumen. Dengan bantuan polisi, petugas menampilkan catatan sistem pada hari itu.Kata "Identitas Sudah Dibatalkan" yang tertera di layar bagai palu berat yang menghantam Ray

  • Suamiku Ternyata Pembunuh Ibuku   Bab 7

    "Dia tahu betul ibu Sheva sedang kritis, tapi malah mengajukan permintaan transplantasi organ saat itu. Itu jelas-jelas memanfaatkan perasaanmu padanya!""Aku yang membantumu memalsukan surat persetujuan operasi, itu saja sudah melanggar etika kedokteran. Sekarang Sheva menemukannya, mungkin ini memang sudah kehendak Tuhan. Soal ini, aku nggak bisa lagi membantumu.""Entah pada akhirnya Sheva bisa memaafkanmu atau nggak, hubungan kalian sudah nggak bisa kembali lagi. Kamu sendiri juga pasti sadar akan hal ini."Rayner terjatuh di kursi kulit dengan tatapan kosong.Wakil direktur berdiri, tetapi tiba-tiba berhenti. "Masih ada satu hal lagi, yang sebaiknya kamu pikirkan.""Tujuh tahun ini, aku menyaksikan kehidupan kalian. Mungkin karena kamu terjebak di dalamnya, jadi nggak bisa melihat jelas, tapi bukankah sebenarnya kamu sudah jatuh cinta pada Sheva?""Dia terlambat pulang kerja dan nggak sempat membalas pesanmu, kamu jadi gelisah. Dia nggak muncul seharian, kamu jadi panik mencari ke

  • Suamiku Ternyata Pembunuh Ibuku   Bab 6

    Pada kolom pembagian harta, ada sebuah tanda silang yang tegas dan bersih. Di bawahnya hanya tersisa beberapa kata.[ Keluar tanpa mengambil harta apa pun. ]Tulisan itu tetap indah dan rapi, tetapi terasa seakan-akan menyayat hatinya yang lembut.Saat itu juga, Rayner akhirnya menyadari sebuah kebenaran. Dia dulu mengira bisa mengikat hati seseorang dengan kekuasaan, tetapi dia malah mendorong perasaan paling berharga ke jurang tak berdasar dengan tangannya sendiri.Ketika dia baru mulai mencari sosok yang dulu mencintainya tanpa syarat, aku sudah menapaki penerbangan menuju Eropa Utara.....Matahari musim gugur di Eropa Utara terasa sangat lembut. Aku berdiri di depan jendela apartemen sambil menatap pemandangan jalanan asing di depan mata. Kota ini masih sepi dan jalanan tampak kosong. Namun entah mengapa, suasana ini memberiku rasa tenang yang sudah lama hilang.Dulu setiap tahun setelah menikah, aku selalu menantikan bisa datang ke sini bersamanya. Tahun pertama, dia bilang pusat

  • Suamiku Ternyata Pembunuh Ibuku   Bab 5

    Asisten itu cemas sampai mengentak-entakkan kaki, lalu membentangkan perjanjian di hadapannya. "Ini dia! Bu Sheva mengirimkannya ke rumah sakit!""Dulu kamu memalsukan tanda tangan Bu Sheva untuk melakukan transplantasi organ pada ibunya! Nomor telepon Bu Sheva sekarang sudah nggak aktif, aku sama sekali nggak bisa menghubunginya…"Dari ruang ganti di samping, Isabel yang mendengar kegaduhan keluar. Di matanya sempat terlintas sedikit rasa meremehkan, tetapi dia buru-buru mengganti dengan ekspresi penuh perhatian, "Ada apa, Rayner? Apa Sheva sedang ngambek lagi?""Dia memang selalu begitu, sejak kuliah sudah keras kepala! Kamu juga terlalu memanjakannya, kadang wanita memang perlu dididik!""Jangan khawatir, sekarang dia sendirian, bisa pergi ke mana? Nanti kalau sudah berpikir jernih, dia pasti akan kembali.""Kamu lihat, gimana gaun ini? Kalau dipadukan sama kalung safir yang kamu berikan pasti sangat sempurna."Rayner hanya melirik sekilas dengan pikiran yang tidak fokus. "Mm, cocok

  • Suamiku Ternyata Pembunuh Ibuku   Bab 4

    "Sheva, kamu benar-benar cuma bahan tertawaan!"Ternyata dia sudah tahu kebenarannya sejak awal?!Amarah yang kupendam selama tujuh tahun lamanya meledak seketika. Tanganku terangkat, sebuah tamparan mendarat dengan keras.Namun, Isabel jatuh ke belakang dengan dramatis. Tubuhnya langsung terjerembap ke dalam kolam air mancur di belakangnya. Belum sempat aku bereaksi, Rayner sudah mendorongku ke samping dan bergegas mengangkatnya keluar dari air.Tatapan yang dia tujukan padaku sangat dingin. "Sheva, kamu sudah gila?! Isabel datang untuk meminta maaf padamu, kenapa kamu malah main kasar sama dia?!"Aku mendengus dingin. "Dia mengungkit soal ibuku, Rayner! Apa kita nggak seharusnya menghitung utang ini dengan baik?!"Mata Rayner mendadak memicing. "Bibi meninggal karena kegagalan operasi, itu nggak ada hubungannya dengan Isabel! Segera minta maaf padanya!"Isabel malah menampilkan wajah penuh kepasrahan, tangannya menggenggam erat lengan bajunya. "Sudahlah ... ini salahku, kami semua me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status