Ibu sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit. Aku berlutut memohon pada tunanganku yang menjabat sebagai kepala dokter, agar dia yang menjadi dokter utama dalam operasi itu. Namun di luar ruang ICU, dia malah menangani lutut Isabel yang lecet dengan hati-hati. Dalam keputusasaan, sahabat masa kecilku sekaligus direktur rumah sakit, Rayner, mendorong pintu ruang operasi dan menyerahkan sebuah surat pernikahan kepadaku. "Menikahlah denganku, aku sendiri yang akan mengoperasi ibumu." Dengan tangan gemetar, aku menandatangani namaku. Aku hanya berharap dia bisa menyelamatkan nyawa ibuku. Namun, ibu tetap pergi selamanya di malam hujan itu. Rayner sendiri yang membantuku mengurus segala urusan setelah kematian ibuku. Pernikahan pun tetap berlangsung sesuai rencana. Tujuh tahun kemudian, aku malah mendengar percakapannya dengan wakil direktur di ruang arsip rumah sakit. "Rayner, waktu itu kenapa kamu memindahkan organ mendiang ibu mertuamu ke tubuh ibunya Isabel saat operasi? Apa kamu nggak takut ketahuan?" "Aku berutang pada Isabel." "Andai saja dulu aku nggak ragu-ragu, Isabel juga nggak akan memilih pergi ke Afrika untuk menjadi relawan medis dan Bibi nggak akan jatuh sakit karena terlalu khawatir."
Lihat lebih banyak"Aku tahu aku telah mengecewakan kepercayaanmu. Tapi percayalah, sejak hari pernikahan kita, hatiku sudah bukan lagi miliknya ...."Dengan tangan gemetar, dia mengeluarkan sebuah dokumen dari tas kerjanya. Itu adalah surat pengalihan saham pusat medis. Kertasnya masih terasa hangat dari telapak tangannya.Aku tiba-tiba merasa geli sekaligus getir. "Rayner, menurutmu ini sudah cukup?""Dulu kamu takut aku membuat keributan di pernikahan Isabel, jadi kamu berpura-pura menikah denganku. Demi menyelamatkan ibunya, bahkan nyawa ibuku pun bisa kamu korbankan. Sekarang kamu bilang kamu mencintaiku?""Cinta palsu semacam ini, apa kamu sendiri percaya?"Aku berusaha melewati tubuhnya, tetapi suara berat seseorang berlutut di tanah terdengar di belakangku. Saat menoleh, kulihat Rayner berlutut di tanah yang lembap dengan air mata yang menetes di wajahnya."Maaf ... aku tahu aku salah. Dulu aku dibutakan oleh obsesiku, tapi sekarang aku benar-benar sadar, orang yang kucintai sejak awal hanyalah k
"Rekaman CCTV-nya mana? Catatan lalu lintasnya mana? Apa kalian benar-benar serius mencarinya?"Semua urusan rumah sakit sudah dilupakannya, saat ini di hati Rayner hanya tersisa satu obsesi. Dia harus menemukan Sheva. Dia harus memohon ampun padanya. Dia harus membuatnya tahu, bahwa Sheva adalah satu-satunya cahaya dalam hidupnya.Menyadari emosinya terlalu meledak, dia menarik napas panjang berkali-kali, lalu berlutut di hadapan polisi. "Kumohon, tolong kalian bantu aku menemukan dia. Berapa pun biayanya, aku rela."Setelah keluar dari kantor polisi, kabar dari asisten tiba tepat waktu. Disebutkan bahwa sebelum menghilang, Sheva sempat pergi ke kantor kepolisian. Hati Rayner mendadak terasa remuk saat menginat ucapan Sheva pagi itu yang begitu tenang sampai terasa janggal.Dia segera melaju menuju kantor layanan dokumen. Dengan bantuan polisi, petugas menampilkan catatan sistem pada hari itu.Kata "Identitas Sudah Dibatalkan" yang tertera di layar bagai palu berat yang menghantam Ray
"Dia tahu betul ibu Sheva sedang kritis, tapi malah mengajukan permintaan transplantasi organ saat itu. Itu jelas-jelas memanfaatkan perasaanmu padanya!""Aku yang membantumu memalsukan surat persetujuan operasi, itu saja sudah melanggar etika kedokteran. Sekarang Sheva menemukannya, mungkin ini memang sudah kehendak Tuhan. Soal ini, aku nggak bisa lagi membantumu.""Entah pada akhirnya Sheva bisa memaafkanmu atau nggak, hubungan kalian sudah nggak bisa kembali lagi. Kamu sendiri juga pasti sadar akan hal ini."Rayner terjatuh di kursi kulit dengan tatapan kosong.Wakil direktur berdiri, tetapi tiba-tiba berhenti. "Masih ada satu hal lagi, yang sebaiknya kamu pikirkan.""Tujuh tahun ini, aku menyaksikan kehidupan kalian. Mungkin karena kamu terjebak di dalamnya, jadi nggak bisa melihat jelas, tapi bukankah sebenarnya kamu sudah jatuh cinta pada Sheva?""Dia terlambat pulang kerja dan nggak sempat membalas pesanmu, kamu jadi gelisah. Dia nggak muncul seharian, kamu jadi panik mencari ke
Pada kolom pembagian harta, ada sebuah tanda silang yang tegas dan bersih. Di bawahnya hanya tersisa beberapa kata.[ Keluar tanpa mengambil harta apa pun. ]Tulisan itu tetap indah dan rapi, tetapi terasa seakan-akan menyayat hatinya yang lembut.Saat itu juga, Rayner akhirnya menyadari sebuah kebenaran. Dia dulu mengira bisa mengikat hati seseorang dengan kekuasaan, tetapi dia malah mendorong perasaan paling berharga ke jurang tak berdasar dengan tangannya sendiri.Ketika dia baru mulai mencari sosok yang dulu mencintainya tanpa syarat, aku sudah menapaki penerbangan menuju Eropa Utara.....Matahari musim gugur di Eropa Utara terasa sangat lembut. Aku berdiri di depan jendela apartemen sambil menatap pemandangan jalanan asing di depan mata. Kota ini masih sepi dan jalanan tampak kosong. Namun entah mengapa, suasana ini memberiku rasa tenang yang sudah lama hilang.Dulu setiap tahun setelah menikah, aku selalu menantikan bisa datang ke sini bersamanya. Tahun pertama, dia bilang pusat
Asisten itu cemas sampai mengentak-entakkan kaki, lalu membentangkan perjanjian di hadapannya. "Ini dia! Bu Sheva mengirimkannya ke rumah sakit!""Dulu kamu memalsukan tanda tangan Bu Sheva untuk melakukan transplantasi organ pada ibunya! Nomor telepon Bu Sheva sekarang sudah nggak aktif, aku sama sekali nggak bisa menghubunginya…"Dari ruang ganti di samping, Isabel yang mendengar kegaduhan keluar. Di matanya sempat terlintas sedikit rasa meremehkan, tetapi dia buru-buru mengganti dengan ekspresi penuh perhatian, "Ada apa, Rayner? Apa Sheva sedang ngambek lagi?""Dia memang selalu begitu, sejak kuliah sudah keras kepala! Kamu juga terlalu memanjakannya, kadang wanita memang perlu dididik!""Jangan khawatir, sekarang dia sendirian, bisa pergi ke mana? Nanti kalau sudah berpikir jernih, dia pasti akan kembali.""Kamu lihat, gimana gaun ini? Kalau dipadukan sama kalung safir yang kamu berikan pasti sangat sempurna."Rayner hanya melirik sekilas dengan pikiran yang tidak fokus. "Mm, cocok
"Sheva, kamu benar-benar cuma bahan tertawaan!"Ternyata dia sudah tahu kebenarannya sejak awal?!Amarah yang kupendam selama tujuh tahun lamanya meledak seketika. Tanganku terangkat, sebuah tamparan mendarat dengan keras.Namun, Isabel jatuh ke belakang dengan dramatis. Tubuhnya langsung terjerembap ke dalam kolam air mancur di belakangnya. Belum sempat aku bereaksi, Rayner sudah mendorongku ke samping dan bergegas mengangkatnya keluar dari air.Tatapan yang dia tujukan padaku sangat dingin. "Sheva, kamu sudah gila?! Isabel datang untuk meminta maaf padamu, kenapa kamu malah main kasar sama dia?!"Aku mendengus dingin. "Dia mengungkit soal ibuku, Rayner! Apa kita nggak seharusnya menghitung utang ini dengan baik?!"Mata Rayner mendadak memicing. "Bibi meninggal karena kegagalan operasi, itu nggak ada hubungannya dengan Isabel! Segera minta maaf padanya!"Isabel malah menampilkan wajah penuh kepasrahan, tangannya menggenggam erat lengan bajunya. "Sudahlah ... ini salahku, kami semua me
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen