Share

16. Menyusul Balqis

"Kamu harus nepatin janji kamu. Aku sudah cukup menunggu," ucap Ayra di sambungan telepon dengan Ashraf.

Sementara Ashraf memijat pelipisnya. Lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar. Tatapannya sayu, seakan tak tenaga untuk melakukan apapun.

"Ashraf, jawab aku," pinta Ayra menekan setiap ucapannya.

Lalu Ashraf merebahkan tubuhnya, seakan tak mampu untuk berdiri. "Maaf Ayra, aku tidak bisa menepati janjiku," dalih Ashraf lalu mematikan teleponnya secara sepihak.

Sementara Ayra di tempatnya sana sudah menahan luapan emosinya. Aulia hanya menjadi bahan pelampiasan amarahnya.

Lalu Ashraf pun melempar ponselnya sembarang ke kasur. Dan merebahkan tubuhnya. "Aku lelah, Balqis. Kamu kemana sebenarnya," ujar Ashraf dengan kecewa. Pencariannya tak kunjung membawa hasil.

***

"Begitu ceritanya," ujar Balqis. Matanya sudah sembab menangis sedari tadi. Sementara Vina dan Lulu ikut bersedih juga saat Balqis menceritakan semuanya.

"Kamu yang sabar ya, Qis," UN ungkap Vina memeluk Balqis yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status