..Aila terkejut saat pagi hari dia terbangun, ternyata Alex bangun lebih pagi darinya. Calon dokter spesialis jantung tersebut sudah berkutat di dapur, bahkan apartemen juga sudah bersih dan tertata rapih.“Alex?” panggil Aila.Alex menoleh dengan senyuman lebarnya, “oh, kamu udah bangun? Cepet mandi dan siap-siap, kita berangkat ke villa di puncak” ucap Alex dengan entengnya.“Villa?”“Iya, kan aku udah bilang, mau ngajak kamu jalan-jalan, aku punya villa lho di puncak, pemandangannya bagus banget disana, di sekitar sana juga ada kebun, taman bunga, cafe-cafe dan tempat wisata lain, kamu pasti suka deh” ucap Alex.Aila melongok pada masakan Alex, dia sudah khawatir dapur akan meledak jika Alex yang menggunakannya, ternyata Alex hanya membuat sandwich isi daging cincang goreng.“Kelihatannya enak, aku baru tau kamu bisa masak” ujar Aila.“Haha, aku cuma bisa masak yang simple, pasti jauh dari masakanmu, udah kamu mandi aja dulu... abis sarapan kita berangkat.”Terpaksa Aila pasrah,
. . Aila meneguk ludahnya, melihat semua makanan enak di depannya. Setelah berlayar dengan yacht, suami istri baik kenalan Alex mengajak untuk makan di restoran seafood bersama. Ada banyak menu yang dipesan, semuanya terlihat menggiurkan, tapi Aila khawatir jika dia banyak makan dietnya akan hancur. Kemudian dia menoleh pada Alex, dia malah asyik mengobrol dengan kenalannya tersebut. Akhirnya Aila makan satu potong sashimi. Ternyata enak! Godaan untuk memakan semuanya sangat besar. Ada king crab yang menggiurkan, ada pula gurita, cumi dan lain-lain, Aila ingin memakan semuanya tapi sungkan, yang memesan suami istri kenalan Alex, yang membayar juga mereka. “Aila makan yang banyak ya? Jangan sungkan, gak perlu mikirin diet segala...” ucap si ibu yang baik itu. Aila hanya senyum-senyum sambil mengunyah makanannya. “Kamu makan yang banyak ya... hari ini gak diet gak apa-apa” bisik Alex. Enak sekali mereka bicara, padahal Aila bernafas saja rasanya badan makin melar. Penampilan Ai
..Aila menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan, berusaha menenangkan dirinya sendiri, kemudian dia kembali menatap Alex. Tatapan mata Alex tetap sama, begitu teduh, tidak ada kebohongan di dalamnya.Namun, Aila masih belum bisa memercayainya.“Aila, kenapa kamu tidak percaya padaku? Apa menurutmu, jika seorang lelaki yang tidak suka, dia akan menolong seseorang sampai seperti ini? Aku bukannya ingin pamrih, aku juga tidak masalah jika kamu tidak membalas perasaanku, tapi rasanya sakit jika kamu tidak memercayai perasaanku” ucap Alex.Alex mengangkat tangannya, lalu meraih pipi chubby Aila, tersenyum kecil, kemudian menundukkan kepalanya.Aila yang bingung hanya mengedip-ngedipkan matanya, bingung dengan situasi yang ada, sampai kemudian kedua bibir mereka bertemu. Tentu saja Aila terkejut, dia sempat mundur namun Alex lebih cepat meraih pinggang Aila dengan tangannya yang bebas, merapatkan tubuh Aila dengan tubuhnya.Ciuman yang semula hanya saling menempel itu mulai berubah me
..“Ini dokter yang ingin ku kenalkan padamu” ucap Alex.Seperti janjinya, dia mengenalkan Aila pada seorang wanita. Mereka langsung menemui wanita itu di rumahnya. Jarak antara apartemen dan rumah itu tidak terlalu jauh, Aila bisa pergi menggunakan sepeda untuk ke rumah itu.Bahkan, Aila dan Alex hanya jalan kaki untuk pergi kesana, mereka sempat jajan siomay juga sebelum sampai rumah tujuan.Aila menjabat tangan wanita yang kelihatan seperti umur tiga puluh tahunan tersebut.“Nama saya Aila.”“Aku Sarah, Alex banyak bercerita tentangmu sampai aku penasaran, seperti apa Aila itu... ternyata seperti yang ku bayangkan selama ini” ucap wanita itu, Sarah.Aila jadi gugup, memangnya Sarah berpikiran apa tentang Aila?“Memangnya apa yang Alex ceritakan?” tanya Aila dengan nada pelan, karena dia takut Alex tersinggung, walau pada kenyataannya Alex hanya senyam senyum seperti orang bodoh.Alex terus memperhatikan Aila sejak tadi, sampai Aila takut Sarah tersinggung.Masalahnya ini di rumah
..Aila merasa sangat bodoh, dia tidak bisa berhenti untuk tersenyum. Pada akhirnya, Aila menerima Alex untuk memasuki hatinya. Namun, Aila masih tidak memperbolehkan Alex untuk mengumbarnya ke publik. Aila masih takut... jadi hubungan mereka hanya mereka berdua saja yang mengetahuinya.Aila berjanji pada diri sendiri, dia tidak akan membocorkannya sebelum dirinya berubah. Oleh karena itu, Aila berusaha sekuat tenaga untuk berubah.Dia sudah mulai bekerja untuk Sarah karena Sarah sangat menyukai masakan Aila, menurut dia masakan Aila jauh lebih baik dari yang dia bayangkan.Sudah satu minggu berlalu.Hari itu adalah hari sabtu.Sabtu minggu Aila libur, karena Sarah sendiri di weekend malah pergi bekerja, bagaimanapun juga dia itu dokter dan ahli gizi. Sarah membuka praktek untuk berobat dan konsultasi di rumahnya jika di hari Sabtu-minggu.Aila menatap timbangan digital di depannya, meneguk kasar ludahnya.Jujur saja hal paling berat adalah menimbang tubuhnya, takut harapan tidak ses
..“Stevi! Apa yang kau lakuk –” Alex yang marah itu tercekat saat melihat Aila sudah sangat marah.Tangan Aila melayang dengan cepat lalu mendarat di pipi Stevi.PLAK!Suara tamparan itu begitu renyah sampai mendapat perhatian dari tamu undangan yang lain.Stevi pun memegangi pipinya, tidak percaya jika Aila berani menamparnya.“Kau...”“Beraninya kamu mengotori dress kesayanganku? Aku harus diet dulu hanya untuk memakainya, sekarang sudah bisa ku pakai tapi kamu mengotorinya? Aku tidak masalah jika itu air mineral biasa tapi ini sirup! Minuman berwarna! Kau –”“Janda gendut gak tau diri, beraninya kau menamparku!”Alex segera menyeret Aila untuk pergi, tapi sebelumnya dia menatap Stevi dan Lexa dengan tajam.“Jika kalian berani dengan Aila lagi, aku tidak akan tinggal diam! Ayo Aila, kita cari pakaian baru...”Stevi sangat geram melihat Alex yang pergi sambil menggandeng Aila.Seharusnya posisi itu adalah miliknya.“Si gendut itu...”“Gimana ini, dia semakin kurus dan cantik, kamu
..Aila melongo mendengar si selebriti yang Aila lupa namanya itu seenaknya sendiri mengatainya, apa bedanya dia dengan pegawai yang sebelumnya jika begini?Alex sudah ingin membuka mulutnya untuk menyerang si selebriti, tapi Aila dengan cepat memberinya kode untuk diam saja.“Jadi karena mbaknya itu lebih terkenal dan lebih cantik, jadi saya gak boleh beli baju mahal? Saya sudah memilih gaun itu duluan dan akan segera saya bayar setelah mencobanya, mbak bisa milih yang lain yang jauh lebih mewah dan mahal, tidak perlu gaun saya juga kan mbak?”PLAK!Aila sangat terkejut, padahal ucapan Aila itu sudah sangat sopan, juga lembut nadanya, tapi si seleb langsung menamparnya begitu saja. Aila pun menatap si seleb dengan tatapan tidak percaya.“Kamu berani banget ya? Mana manggil mbak lagi, emang aku pembantu apa? Gak sopan banget, kamu mau aku laporin, hah?”“Ya udah kalo gak suka dipanggil dengan sopan, ku panggil buk aja mau? Lagian mbak itu –”“Siapa yang nyuruh kamu bantah ucapanku si
..Perasaan aneh menganggu Aila, dia merasa ada seseorang yang naik ke atas tubuhnya, jadi mau tak mau dia mengalahkan kantuk dan membuka matanya.“Alex?” gumam Aila, dia masih belum percaya jika Alex merangkak diatas tubuhnya. Penampilan Alex begitu kacau, rambutnya berantakan, bath robe yang dia kenakan juga berantakan, menampilkan tubuh atasnya yang sempurna.Alex terlihat sangat tampan, sepertinya Aila sedang bermimpi saat itu.Tidak ada yang bisa menjelaskan kejadian itu selain mimpi.“Aila... kamu cantik sekali, sayang....” suara berat Alex masuk ke dalam pendengaran Aila, terdengar begitu seksi, membuat Aila merasa tenang sekaligus merinding. Merindingnya itu seperti hal yang menyenangkan.Ini jelas hanya mimpi, iya kan?Aila kebingungan saat Alex mengulurkan tangan besarnya untuk membelai pipinya, kemudian bibirnya.“Alex, kamu kenapa?” tanya Aila.Alex merendahkan tubuhnya, lalu menghirup aroma wangi lembut parfum yang Aila kenakan di lehernya.Aila merinding saat bibir ding