Share

Bab 62: Makan malam yang hangat (terlalu hangat, malah)

Anya menggerakkan kakinya sambil menunggu menu utama dihidangkan. Semangkuk makanan pembuka, ia pandangi lekat-lekat. Hari ini ia lapar, namun tidak berselera sama sekali. Selalu seperti itu saat sedang baru menemukan kesenangan baru.

“Ada apa, sayang?” tanya seorang wanita paruh baya bertubuh tinggi dan langsing yang duduk di seberang Anya. Rambutnya diatur rapi dan ditata. Wajahnya tegas dengan sorot mata yang tajam memikat. Senyumnya samar, menyiratkan kekuasaan dan kepuasan terpendam.

“Ma, aku menyukai seseorang.” Anya menjawab malu-malu.

Hartono yang mendengar pernyataan anak gadis semata wayangnya itu tak terlalu menggubris. Sudah beberapa kali ia mendengar anaknya menyukai pria berbeda dalam beberapa minggu terakhir. Pria itu sendiri terkejut saat George bisa dengan mudah berhubungan lebih dari dua bulan lamanya dengan Anya.

“Oh? Apakah dia pria kaya?” sebaliknya, ibu dari gadis itu menampakkan rasa tertariknya yang mendalam. Saat itu, men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status