Share

Bab 28

[Jam satu siang di cafe semriwing. Jangan sampai telat.]

Aku menghembuskan napas kasar setelah membaca pesan yang dikirim oleh nomor yang memang belum sempat kusimpan itu. Aku mencebikkan bibir lalu membalas pesan tersebut.

[Baik, Pak. Ingatan saya masih normal, tidak mungkin saya lupa. Jadi tak perlu mengingatkan saya dengan mengirimkan pesan seperti ini.]

Send.

Saat aku ingin meletakkan kembali ponsel itu, tiba-tiba ponsel kembali berdering. Dan ternyata nomor bernama Kevin tertera sebagai pengirimnya.

Aku menekan tombol power lalu meletakkan ponsel itu kembali ke tempat semula tanpa berniat membuka pesan yang baru saja kuterima tersebut.

Aku pun segera bangkit dari bibir ranjang lalu melangkah keluar kamar. Berjalan menuju ke arah ruang makan. Aku terus melangkah, hingga aku melihat Mama dan Papa sudah duduk di sana sembari menyantap makanan yang terhidang di hadapan mereka.

"Maaf, Ma, Pa, kelamaan ya nunggu Raya."

Aku menarik kursi yang akan kutempati lalu menghenyakkan tubu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Eni Sadarina
raya jadian ma pengacaranya ajalah...
goodnovel comment avatar
Azurah Yusof
wahhh makin penasaran jadi tak raya dgn pengacaranya hahahahh
goodnovel comment avatar
Wulan Sundaram
makin lamamakin penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status