"Hati-hati loh kenal kaka nya terus adiknya"
"Lah emang kenapa? cuma kenal aja gak Boleh apa?"
"Takut aja kamu malah suka sama kaka dan adik?"
"Ah.. aku gak seperti itu sama aja aku selingkuh, aku cuma temanan aja"
"Siapa tau ada temannya yang lain mau dekat ma aku juga"
"Ahhh..."
"Perbanyak teman apa salahnya kan ?"
"Kamu yakin mereka mau temanan sama kamu?"
"Kok kamu nanya nya gitu?"
"Pengalaman ku yah, mengenal bukan sekedar berteman , hanya kenal saja ya udah,kalau ada perlu baru mereka mau mendekat"
"Aku gak penting mungkin yah?"
"Nah gak tau, yah tergantung mereka meanggap penting apa tidak"
"Kalau suka sama aku nih? penting gak aku?"
"Tau deh, emang kamu gak mentingin yang lain apa?"
"Apa sih yang lain?"
"Pertemanan gitu, bukannya mau pacaran aja"
"Gak lah, teman juga penting, aku ini pasti berharap dapat pacar yang baik deh kaya dia" ucapnya berbinar menghayal
"Gak usah ngayal dulu, emang nya dia masih hubungi kamu gak kan?"
"Gak sih, ya udah yah, aku mau ke perpustakaan aja, kamu mau nemenin?"
"Gak lah, entar ada guru masuk gak tau"
Pergi lah dia ke perpustakaan sekedar menghilangkan penat nya di sekolah yang berisik, mau ngobrol sama Mulik mesti dekat-dekat dia walau gak satu bangku. Saat Mila balik ke bangku nya dia pun menjauh.
Pendengaran nya memang kurang sempurna kalau di kebisingan kelas, sehingga teman lain menyangka nya aneh dikira gak nyambung dan dia lebih enak dekat sama Mulik mau meladeni obrolan nya jadi jarang berbaur ke lainnya.Lagi-lagi dia terlambat karena guru masuk duluan. Bersyukur sebagian guru tak menghiraukan itu, yang penting bisa mengikuti pelajaran nya.
Dia pulang sekolah mencoba menyapa chat Dodi, dia butuh teman chat aja, akhirnya dia di sapa olehnya, sekalian menanyakan Khabar saudaranya, tenyata sibuk.
Awal memang mereka memang saling perhatian chatnya, lama kelamaan Dodi menembak, Hilma kaget karena dia belum bertemu dengannya.
Tapi Dodi janji ingin bertemu, lalu dia mengiyakan, entahlah dia tak menghiraukan Tomi lagi karena malas tak ada balasan chat.
Umur mereka masih labil, wajar saja belum dewasa pemikirannya, sedangkan Hilma anak polos jarang bergaul serta paling jarang jalan di antara Kaka nya.
Beda sama kaka nya pandai bergaul dan sering jalan-jalan. Amat bahagia dia punya pacar baru pertama kali walau belum pernah bertemu, dia yakin Dodi juga cakep dan baik seperti kaka nya.
Selama ini dia jarang di ajak jalan sama saudaranya dan keluarganya, karena dia malu juga, saudaranya hanya bisa mencemoohnya saja. Tak ada yang bisa dia inginkan untuk bertukar cerita, malu rasanya ujung-ujungnya dikatakan bloon.
Berharap dia bercerita ke Tomi atas perilaku kaka-kaka nya, ternyata sering di cuekkin dan jarang di balas. Dia pun tak berharap lagi bercerita ke siapapun atau Dodi atas perilaku kakanya ke dia.
Dia malu membuka aib keluarga nya, malah Hilma pikir percuma tak ada yang bela. Dia mulai mencari kawan chat lain siapa tau dia bisa menceritakan keluh kesahnya sama saja mereka cuma mau kenalan lalu hilang khabar. Dia coba perhatian ke Dodi lewat chat. Responnya menyenangkan tapi lama membalas.
Hilma pikir positif aja mungkin sama ada kesibukan, yang tak tau mereka sibuk apa. Ingin bertanya kadang dia lupa, karena keluar mulut dari kata romantis Dodi saat menelepon.
"Halo Hilma, kamu kata nya cantik, pengen banget ketemu kamu?"
"Ish kata siapa?"
"Dari suara kamu aja enak di dengar"
"Bisa aja kamu, kamu kok mau sama aku yah?"
"Gimana yah, aku gak sengaja aja ambil nomor kamu di hp kaka ku, tau gak tulisan kontaknya apa?"
"Apa?"
"Teman cantik gitu"
"Ah... Kamu minta nomor dari nya bilang gak?"
"Ya bilang dong, katanya kalau mau temenan ambil aja kontaknya"
"Kok bisa sih, emang aku cantik, biasa aja ,malah yah cantikan teman kaka kamu itu yang dia ajak kesini"
"Lah siapa sih?"
"Itu loh Susi"
"Ouh susi yah dia memang cantik, tapi bosenin, beda sama kamu gak bosenin"
"Ih bisa aja kamu gombalin wanita"
"Tunggu sebentar, kenapa kaka kamu namai aku teman cantik?"
Lama sekali Dodi membalas chatnya, sehingga dia penasaran apa benar dirinya cantik, selama ini belum pernah bertemu. Dodi chat bukannya balas pertanyaan nya malah menanyakan Khabar, ya sudahlah dia tak mau menanyakan lagi, yang penting dia punya pacar walau jarang komunikasi, balas chat lama dan sesuka nya. Seminggu berlalu mereka ketemuan di toko ibu nya, Hilma berharap ibunya mau menerima kehadiran Dodi, ternyata ibu kurang suka, pacaranyq perawakan kecil masih tinggi Dodi sedikit dari nya seukuran anak remaja itu tak masalah karena masa pertumbuhan. Karena perawakan kecil ibu merasa Dodi kurang dewasa. Untungnya Dodi tak begitu ambil hati menurutnya. Dia pergi dan pamitan tak begitu di gubris, Hilma antara bangga dan sedih juga Dodi berani sendirian tapi ibu nya kurang suka. "Kamu kalau pacaran yah jangan beduan, lagian kamu ngapain sama itu anak beduan di luar tadi" "Ngobrol lah bu, masa aku ngapain-ngapain, dia anak sekolah agama pa
Sebelum dilaksanakan dua hari sebelum acara di sekolah, datanglah Riri menghampiri nya di depan kelas. Riri duduk keluar karena kelas di dalam berisik saat itu guru jarang masuk karena ada rapat. "Kamu Hil, kenapa gak di dalam aja, sendirian di luar" ucap Riri "Bising Ri" "Entar di liat guru loh, masih jam pelajaran ini, ke dalam yu" "Ok deh" "Aku mau ngobrol sesuatu, kamu punya pacar kan yah?" "Iya emang kenapa Ri?" "Kamu percaya sama pacar kamu ?" "Maksud nya gimana?" "Kamu percaya sama pacar kamu setia?" "Tau ah.. kenapa sih lagian kamu kenal?" "Aku gak kenal, cuman?" "Ada apa Ri, kok cuman?" "Entar jam istirahat kamu ku ajak keluar yah, kumpul-kumpul sama mereka" "Aku malas Ri, mending ke kantin" "Sebentar aja, ada yang ingin di bicarakan" "Ya dah, tunggu aku selesai makan aja yah, mereka itu teman-teman kita ini kan yah, emang siapa?" "Iya Hil,
"Abangnya Tomi, asal bukan Tomi dan jerri aja"ucap Mulik Mini tersenyum lebar, dia baru setelah putus dari Dodi lalu jadian sama abangnya. Semudah itukah Mini mendapat pacar, selain parasnya cantik dan juga pintar di sekolah. "Mila mila kamu kalah sama Mini, cepat banget dapat pacar, hari ini putus besok ada lagi" ucap Mulik "Apaan sih milik, cari pacar gampang tapi yang setia itu sulit" "Hahahaaha " Mereka tertawa lebar "Kami sebagai teman yah saranin putus sama Dodi aja, daripada kamu nanti di selingkuh hinnya sama orang lain lagi sama Dodi gak tau siapa" ucap Riri "Belum tau lagi Ri, aku kok masih gak percaya yah" ucap Hilma masih belum mudemg "Pandai di sekolah agama kira paham masalah akhlak, ternyata dia masih kekanakan" ucap Mini senyum tipis meremehkan Dodi "Beda kakak nya dewasa lah" ucap Mila "Aku heran nya kenapa mereka gak pernah bilang kenal sama Mila dan Mini yah, padahal kan mereka tau aku sat
Hanya prasangkanya ke Mulik walau itu salah atau benar, tapi kenapa mereka tau bahwa dia pacaran dengan Dodi, siapa lagi kalau bukan Milik yang tau cerita asmara monyet nya. Waktu perlombaan tiba, dia kaget ternyata Dodi ada di sana mengikuti lomba, yang lama membalas chatnya memang sudah tak dia hiraukan lagi. Dia rasa biar mengalir begitu aja tanpa ada khabar dari Dodi lewat chat. muncullah pacarnya di sekolahnya ikut serta mencari nya lewat temannya yang lain kenal nya sejak Smp namanya Puput. Sedangkan Puput temannya Smp tak pernah di ceritakan Dodi. "Hilma kamu di cari Dodi tuh" ucap Puput "Bilang aja aku sibuk" "Enak aja, aku males nyamperin nya" ucap Puput "Ya udah, gak usah""Mulik ke kantin yo, temani aku" ajak Hilma "Aku lagi Enak rebahan" Ucap Mulik kebiasaan rebahan di bangku saat teman sebangku nya jarang di tempat duduk "Hayolah, aku haus" bujuknya "Sendiri aja napa, bentar lagi kan ada a
Sekolah jadi makin sering terlambat, tambah malu di pendam nya tambah mereka mandang remeh, dia merasa kurang bersemangat di tambah guru yang memarahinya saat dia ngelamun sebentar, bingung mau berbicara ke siapa lagi mereka semua sama kaya teman nya di Sd, mulai menjauh dan mengacuhkan. Tapi hanya Mulik yang enak di dekati mau merespon nya walau dia jarang berbaur temannya sukanya rebahan di kursi.Walau Mulik responnya agak cuek sedikit dia tetap bersabar mendengar kan Hilma. Belum kelakuan saudara nya suka semena-mena menyuruhnya , ortunya suka memarahi nya rasa tak karuan pikirnya mencoba berdamai dengan keadaan serta mencoba menenangkan diri walau dengan banyak lamunan nya yang bertumpuk masalah di kepalanya, bercerita pun bingung ke siapa, pasti tak ada yang membela nya. "Hil hilma, kamu di panggil pak guru tuh" tegur Riri "Eh emang apa yah?" tanya Hilma "Eh kamu Hilma yah, kamu tau tadi pertanyaan ku apa?"
Hari keempat dia tak bersekolah, dia menelepon tante nya siapa tau mau membantu walau tak yakin, demi mengikuti apa kata ibu nya."Halo aci apa Khabar??""Alhamdulillah baik, kamu kenapa Helma jadi gak mau sekolah?""Hhheee anu kecapean aja ci, aci tau nya kapan?""Mamah kamu barusan bilang, kamu gak mau sekolah di sana, sekolah sini aja nanti aci kasih kamu motor dan handphone mau??""Gak lah ci, saya mau di sini aja deh, nanti sekolah kok ci, mau istirahat dulu sebentar""Lah kamu ada masalah apa? banyak pelajaran kamu tertinggal loh, pasti di pertanyakan nilai kamu bisa naik atau gak""Ehmm.. saya mau aci bantu tapi gak jadi deh""Aci udah nawarin kamu, mau sekolah di kampung gak tinggal sama aci? nanti aci kasih motor dan hp serta kamu cari pacar orang sini aja""Gak lah ci, aku malu aja ""Loh malu kamu mau kesini, kamu gak mau sekolah sini?""Gak ci, saya mau masih sama mamah di sini""Kalau ka
"Hy riri" Sapa nya"Hy Hilma, apa Khabar?""Baik-baik saja kok, kamu yang sabar yah""Iya ri, Eh Ri kamu tau ada tugas gak apa aja yang dikerjain?""Kamu tanya Mulik aja yah, semangat, aku mau pergi ke ruang guru ada kepentingan""Dahhh, semangat yah"Dia tau Riri pelit ngasih tugas atau jawaban, itu hanya sekedar basa basi saja mau bersikah ramah dan menyapa saja."Eh Mulik, hhhee""Apa Hil?""Ada tugas gak? aku mau lihat?"Ada, kamu kenapa gak kerumah ku aja kemarin?""Gak ada yang ngantar, mereka sibuk semua, ouh ya makasih yah, nanti aku mau cerita kenapa aku gak masuk sekolah""Iya deh, cepetan tugasnya selesai kan"Dia masih bingung mulai dari mana tugas nya lumayan banyak, malu sangat dia ditugaskan begini banyak ketinggalan.Mulik sering ke kantin sama Mila, dia mencoba berbaur sebenar malas demi mendapatkan pertemanan, mencoba akrabi Mila tak hanya Mulik saja."Eh
"Ada, cuman hp ku rusak Lis""Jadi gak aktif nomor kamu""Iya gak aktif, coba kamu simpan nomor aku aja walau gak aktif""Loh gimana caranya Hil hubungi kamu?"" Nanti kalau aku bisa aktif minjam hp bapak aku, tapi aku minta nomor kamu dulu yah aku catet""Sebentar aku gak hafal""088bla bla bla""Ok udah kamu tunggu aja nanti aku kontak""Kita kerja bareng yah tugas kelompok nya ok""Ok Lis, kamu gak sama teman sebangku mu?""Dia milih teman lainnya udah yah guru nanti datang, aku balik dulu ketempat duduk"Ibu guru masuk memberikan tugas makalah, tentang sejarah harus dikumpulkan minggu depan. Saat pulang sekolah mereka barengan."Lis tunggu""Iya hil kenapa?""Barengan yah pulangnya, kamu kok cepat banget keluarnya""Lah kan lagi pulangan""Iya tapi kan tunggu aku, aku biasa nya ngobrol ama Mulik dulu""Idih wkwkwkwk"Hehehehe, kamu pulang sama siapa sih bia