Share

Bab 50: Bunga

Menit-menit yang dihabiskan dalam mercy melesat cepat. Rasanya baru beberapa menit lalu dia memejamkan mata dan ketika membuka mata mobil sudah berhenti tepat di depan lobby gedung Widjaja Group. Gadis itu mengerang pelan dan memaksa diri untuk keluar dari mobil.

Aruna berjalan dengan penuh percaya diri sambil memeriksa ponselnya. Biasanya dia melakukan ini sambil hairstylist menata rambutnya atau dalam perjalanan. Tetapi hari ini berbeda. Hairstylist tidak masuk dan sepanjang perjalanan dia memilih untuk tidur.

Walau fokus dengan berbagai email dan pesan yang harus dibalas, gadis itu tetap melempar senyum disertai anggukan untuk setiap orang yang menyapanya. Menjadi bagian dari keluarga Widjaja membuat seluruh pegawai merasa wajib untuk sekadar bertegur sapa padahal belum tentu mereka saling kenal. Ada ratusan bahkan ribuan orang yang bekerja di gedung ini, tidak mungkin dia mengenali mereka semua. Lagi pula dia bukan Narendra, jabatannya tidak sepenting sang sepupu.

"Mbaak, c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status