Share

Kecupan Singkat

Sansan menatap punggung Zidan yang membelakanginya. Wanita itu masih penasaran, apakah benar suaminya itu tadi meminum kopi asin yang ia buatkan? Lalu, apa alasan Zidan tidak jadi pergi? Ia tak yakin jika pria itu hanya mengajaknya jalan di rumah seperti yang ia katakan tadi.

"Pak," panggil Sansan. 

"Hm," gumam Zidan yang masih memunggungi Sansan. 

Mereka sedang berbaring di kasur dengan posisi Zidan yang tidur membelakangi istrinya.

"Pak Zidan beneran minum kopinya?" tanya Sansan. Zidan yang tadinya memejamkan mata, langsung membuka kelopak matanya.

"Menurut kamu?"

"Masa, sih, Pak? Apa Pak Zidan nggak mual?" 

"Masih saja bertanya."

Sansan pun akhirnya bungkam. Apakah benar? 

Dalam hati Zidan terkekeh geli, ia tak meminumnya, Zidan hanya punya firasat buruk, karena aroma kopi itu sudah beda. Tadi, saat Zidan menyuruh Sansan ke dapur, ia menyicipi sedikit dengan ujung lidahnya. Ternyata benar,

Lanlia

Hai, semua. Terima kasih yang udah baca. Semoga suka, ya. Hehe. Maafkan jika nggak sesuai ekspetasinya hehe. Jangan lupa Vote dan komen, ya. Aku menantikan komennya, biar makin semangat hihi. Salam hangat, ~Amalia Ulan

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status