Share

BAB : 37

Jam menunjukkan pukul setengah sembilan malam, itu artinya sudah nyaris lebih dari satu jam dirinya berada di cafe ini. Tak melakukan apa-apa, hanya mengobrol dengan Giska dan Puja. Karena jika diam di rumah, justru membuatnya semakin sedih dan kepikiran akan masalahnya.

“Balik sekarang?” tanya Puja.

“Iya, Rel. Ntar Om Leo bisa marah kalau lo telat pulang,” tambah Giska.

“Tadi gue juga nggak pamit waktu pergi, ya udah ketebaklah pulangnya gimana,” respon Karel santai.

Padahal Puja dan Giska pikir tadi dia sudah mendapatkan izin keluar, tapi ternyata kabur tanpa izin.

“Auto diamuk lagi lo ntar.”

“Minta Kak Ziel jemput aja,” usul Giska.

Seperti biasa, jika Ziel yang turun tangan, posisi Karel lebih aman. Karena Leo seolah melepaskan Karel begitu saja jika sudah bersmaa Ziel tanpa rasa takut ataupun curiga.

“Kak Ziel nggak di rumah. Dia lagi pergi ke Sulawesi.”

“Dih, pantesan lo rada-rada sensi juga perkara pembahasan kita tentang Kak Ziel. Efek ditinggal LDR toh,” ledek Puja.

“Siapa yan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status