Share

Perasaan Daren

“Kenapa?” tanya Ana, karena melihat dari tadi Daren terus saja menatap dirinya. Apakah ada nasi di wajahnya? Sepertinya tidak.

Daren menggeleng. “Kenyang banget gue.”

Ana tersenyum melihat bungkus nasi padang yang beberapa menit tadi masih penuh sekarang sudah tinggal tulang dan beberapa sayuran yang katanya Daren tidak menyukainya. Padahal sayur nasi padang termasuk sayuran paling enak menurut Ana.

“Sama. Makasih banget, ya?”

“An...?” panggil Daren. Gelagat laki-laki itu mulai tampak terlihat dengan jelas keanehannya, walau memang dari tadi Ana sudah mulai menciumnya akan tetapi sampai sekarang pun perempuan itu berusaha keras mengabaikannya. Dia benci dengan pikiran-pikirannya dengan segala asumsi yang mulai berkelebat di dalam kepalanya.

“Apa?” Ana berusaha mengatur wajahnya sebiasa mungkin. Entah kenapa dengan Daren ia sulit menyembunyikan segala ekspresinya. Apakah kelebihan menyembunyikan perasaannya sudah memudar?

“Lo suka?”

Ana menaikkan satu alisnya. “Nasi padangnya?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
elnyno
ko' diulang? yah rugi koinnya neh...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status