Share

BAB 44 || Terperanjat

"Udah aku bilang, jangan pernah hubungin aku di nomor ini, Le. Harus berapa kali aku kasih tau ke kamu?"

Di dekat tiang besar depan rumah mewah orangtuanya, Juna terlihat gelisah menerima telepon dari Lea.

"Kalau gitu tolong kasih tau aku, Juna. Nomor mana yang harus aku hubungi kalau aku lagi kangen sama kamu?"

"Ke nomor biasa aja, Le. Jangan ke nomor ini. Nanti Airish bisa curiga dan akhirnya tahu kalau kita main belakang."

"Kamu bilang, HP-nya lagi diservis, kan? Gimana aku bisa ngehubungin kamu ke nomor biasa?"

"Besok aku ambil. Servisnya udah selesai, kok. Tadi penjaga counter-nya ngabarin aku."

"Ya udah, aku minta maaf karena udah nelpon kamu di nomor ini. Kamu sekarang lagi di mana, Jun?"

Juna mengerling gusar. "Aku lagi makan malam di rumah Ibu."

"Sama Airish?"

Juna tertegun. Bukankah Lea terkesan bodoh karena pertanyaan retorisnya barusan?

"Menurut kamu siapa lagi, Le? Nggak mungkin aku ngajak perempuan lain ke sini, kalau bukan Airish."

"Bisa kita ketemu sekarang?"

Juna mend
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status