Share

BAB 48 || Menuntut Pengakuan

Juna menyadari ada yang berbeda dengan Airish. Kalau biasanya wanita itu tak pernah ragu mengecup pipinya—atau bahkan bibirnya—justru hari ini Airish malah terkesan menghindar saat dia dekati.

Boro-boro dikasih kecupan, yang ada Airish malah melemparinya dengan kemeja kotor.

Selain pelit ciuman, hari ini juga Airish mendadak sangat rajin. Belum selesai Juna mengucek mata, tahu-tahu pakaian kotor sudah dicuci di mesin cuci, tak ada barang-barang berserakan di lantai, semua pakaian kusut di lemari langsung disetrika, bahkan perempuan itu juga sudah menyapu dan mengepel lantai.

Ke mana perginya Airish yang hobi sekali rebahan sambil menonton YouTube itu?

Ke mana perginya sosok manja Airish?

Kenapa hari ini mendadak jadi mandiri?

"Honey?" panggil Juna. Dia baru saja mandi dan mengenakan pakaian, tetapi tidak menemukan istrinya di kamar.

Setelah dicari-cari, ternyata Airish ada di dapur, sedang menyiapkan masakan untuk makan siang. Senyuman manis lalu terlukis di sudut bibir Juna saat meli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status