Home / Romansa / Sugar Daddy, Aku Kangen ! / Bab 5. Tapi aku enggak suka duduk pak

Share

Bab 5. Tapi aku enggak suka duduk pak

last update Last Updated: 2022-02-03 19:48:30

Matahari mulai menyembunyikan sinarnya di atas permukaan laut dan sebentar lagi akan diganti dengan cahaya bulan. Saat ini Vania sedang duduk sendiri di teras kosnya menunggu waktu untuk ia berangkat bekerja ke kafe. Ia berharap semoga hari pertamanya bekerja tidak seburuk hari pertamanya masuk kuliah. Hukuman dari Tia sang kakak kelasnya membuat Vania jadi sedih. Jika tidak karena adiknya Dita butuh biaya untuk berobat ! Mungkin Vania sudah memilih kembali ke desa saat ini juga. Saat Vania akan masuk ke dalam rumah, tiba-tiba motor Siska masuk dari gerbang, wanita cantik itu memanggil nama Vania dengan lantang.

"Vani, Vania" panggil Siska, ia buru-buru memarkirkan motornya lalu berlari menghampiri Vania.

"Vania, apa benar kamu dapat hukuman dari Tia ?" Tanya Siska

"Hm..." Sahut Vania dengan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis.

"Kamu kenapa tidak melawannya ?" Protes Siska.

"Sudah, enggak apa-apa Sis, kita tidak perlu melawan orang seperti itu. Biarkan dia melakukan sesuka hatinya. Suatu saat dia pasti akan sadar sendiri" sahut Vania. Dia memang wanita yang polos dan lugu, seumur hidupnya dia belum pernah bertengkar dengan orang lain. Vania wanita yang selalu mengalah.

"Oh, tidak bisa. Sampai kapan dia menindas kamu seperti itu. Mentang-mentang dia anak orang kaya, jadi sesuka hatinya melakukan apapun kepada kita !" Siska geram dengan tingkah laku Tia yang selalu sesuka hatinya kepada mahasiswa lain.

"Sudahlah, jangan dipermasalahkan. Sekarang aku berangkat kerja dulu ya. Ini sudah pukul enam" ucap Vania dengan lembut.

"Aku antar kamu ya ?" Tawar Siska.

"Enggak usah Sis, aku naik ojek saja" tolok Vania. 

"Atau kamu bawa motorku saja, malam ini aku enggak bawa motor, soalnya dijemput sama teman" 

"Hehehe" Vania terkekeh sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal "aku enggak bisa bawa motor" ucapnya

"Ya ampun Vania" keluh Siska "ya sudah, kamu hati-hati ya ? Nanti kalau sudah pulang kerja, hubungi aku ! Biar aku jemput kamu" lanjutnya

Hehehe Vania kembali terkekeh "aku kan enggak punya ponsel Sis" ucapnya

Siska menepuk keningnya sendiri "oh ya Tuhan, aku lupa. Ya sudah nanti aku hubungi Ferdy"

"Baiklah, aku pergi dulu ya" Vania melambaikan tangannya kepada Siska. Ia melangkah menuju tempat pangkalan ojek yang tidak jauh dari kostnya. Saat tiba di pangkalan, ia melihat tidak ada satupun ojek di sana.

"Ya ampun, kenapa ojeknya enggak ada" ucap Vania kepada dirinya sendiri "mana hari sudah mulai gerimis lagi" lanjutnya.

Sudah 10 menit ia duduk di sana, tetapi tidak satupun ojek yang datang, ia ingin menghubungi Siska, tetapi ia tidak memiliki ponsel, ingin kembali ke kost ! Tetapi hujan sudah mulai lebat. Tentu saja dia akan basah. Yang dapat ia lakukan hanya berdiam diri menunggu hujan redah dan datangnya ojek.

Tidak lama, tiba-tiba sebuah mobil mewah berwarna putih berhenti tepat di hadapannya. Seorang pria keluar dari pintu pengemudi sambil menggenggam payung di tangannya.

"Hay Vania" sapa pria itu 

"Om Alex" panggil Vania "om mau ke mana ?" Lanjut Vania 

"Om baru pulang dari kantor, tadi enggak sengaja lihat Vania. Makanya om singgah" jawab Alex 

"Oh..." Sahut singkat Vania.

"Kamu kenapa di sini ?" Tanya Alex 

"Saya lagi menunggu ojek om" 

"Kamu mau ke mana ?"

"Mau kerja om" jawab Vania dengan senyum.

*Oh ya Tuhan, kenapa setiap melihat senyum anak ini rasanya jantungku ingin melompat ya ?" Bisik dalam batin Alex 

"Om antar saja ya ? Soalnya kalau hujan lebat seperti ini, biasanya gak ada ojek" ucap Alex 

"Tapi tempat kerjaku jauh loh om" keluh Vania. Dia memang tipe wanita yang tidak suka menyusahkan orang lain.

"Enggak apa-apa, sekalian om mau cari tempat makan" dalih Alex. Sebenarnya ia tidak ingin mencari tempat makan, sebab ia sudah makan saat bertemu dengan kliennya.

"Oh iya, kebetulan sekali tempat kerjaku adalah kafe, mana tahu om suka dengan menu makanan di sana" sahut Vania dengan polosnya.

"Mari" ajak Alex. Duda tampan satu anak itu membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Vania masuk ke dalam. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Alex fokus menyetir mobilnya sedangkan Vania hanya menundukkan kepalanya sambil meremas-remas jari rampingnya.

Alex tiba-tiba menelan salivanya dengan kasar saat melihat paha mulus Vania. Rok span berwarna hitam yang dikenakan Vania naik hingga menunjukkan setengah dari paha mulusnya. *Cobaan apa lagi ini ?* Ucap batin Alex 

"Oh iya, apa om sudah tahu di mana tempatnya ?" Ucap Vania untuk memecah keheningan di antara mereka.

Alex menggaruk kepalanya yang tidak gatal "om belum tahu" sahut Alex. Ia benar-benar lupa menanyakan di mana tempat kerja Vania. Bahkan jalan yang mereka lalu saat ini adalah arah ke rumahnya. Karena senyum manis Vania membuat ia lupa segalanya.

"Tempat kerjaku di kafe Mutiara om" jawab Vania 

Alex membulatkan matanya "itu kan kafenya Ferdy"  ucap Alex tanpa sadar.

"Nah, benar om. Yang punya kafe itu namanya Ferdy. Om hebat, bisa tahu nama bos aku" puji Vania dengan polosnya

"Hehehe, soalnya aku pernah makan di sana" sahut Alex. Ia bukan hanya pernah makan di sana, tetapi ia selalu makan di sana saat bertemu dengan klien dan pemilik kafe itu adalah keponakannya sendiri. Tapi Alex segan untuk mengatakan kalau Ferdy itu adalah keponakannya.

"Oh....besok sering-sering makan ke sana ya om" ajak Vania 

"Iya" sahut singkat Alex.

Setelah tiba di dekat kafe, Vania meminta Alex untuk menghentikan mobilnya. Ia meminta turun di sana saja, sebab tidak enak jika dilihat karyawan lain kalau ia di antar dan turun dari mobil mewah. Bagi Vania itu hal yang memalukan.

Setelah mengucapkan terima kasih, Vania langsung berlari dengan terburu-buru, sebab waktu sudah menunjukkan pukul 6 lewat 55 menit, yang artinya 5 menit lagi waktunya untuk ia masuk kerja. Sementara Alex masih tetap di tempatnya. Ia memandang Vania dari kaca mobilnya hingga wanita cantik itu masuk ke dalam kafe. "Dia sangat menggemaskan" ucap Alex kepada dirinya sendiri sambil menginjak gas mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu.

"Selamat malam pak" sapa Vania kepada Ferdy saat masuk ke dalam kafe.

"Malam nol" jawab Ferdy dengan tersenyum genit sambil mengedipkan sebelah matanya.

Vania tiba-tiba menghentikan langkahnya, lalu memutar tubuhnya menghadap Ferdy yang berdiri di dekat kasir "nama saya Vania pak, bukan nol" protes Vania.

"Oh...iya...iya..." Sahut Ferdy dengan menyeringai licik. Ia tertawa sambil melihat Vania masuk ke ruang karyawan.

"Nanti kalau Vania sudah keluar, minta dia untuk datang keruanganku" ucap Ferdy kepada kasirnya.

"Baik pak" sahut kasih itu dengan hormat. Tidak lama Ferdy masuk ke ruangannya ! Vania langsung menjulurkan kepalanya dari ruang karyawan. Ia sudah merapikan pakaian dan rambutnya serta riasan wajahnya.

"Vania...." Panggil sang kasir

"Iya mbak" Vania melangkah mendekati wanita yang memanggil namanya

"Tadi pak bos berpesan, kamu diminta  ke ruangannya" 

"Baik mbak, saya permisi dulu. Terima kasih" ucap Vania dengan hormat. Ia langsung bergegas melangkah menuju ruangan manajer.

Tok...tok...tok... Vania mengetuk pintu

"Iya, masuk" suara dari dalam 

"Permisi pak. Apa bapak memanggil saya ?" Tanya Vania setelah ia membuka pintu ruangan Ferdy.

"Iya nol" jawab Ferdy 

"Vania pak, bukan nol" Vania kembali meralat panggilan Ferdy.

"Oh iya, Vania. Maaf aku lupa" sahut Ferdy *habis tubuh kamu bahenol sih, jadi aku lupa terus dengan nama kamu* lanjut Ferdy dalam hatinya.

"Begini Vania, kamu kan baru pertama kali bekerja di sini. Jadi aku harus memberitahu bagaimana cara kerja di kafe ini. Yang pertama aku harus tahu dulu apa keahlian kamu agar aku bisa menempatkan kamu di bagian mana, contohnya sebagai kasir, koki, waiters, supervisor, sekretaris atau bendahara"

"Sebagai koki saja pak. Soalnya aku suka masak" sahut Vania dengan semangat empat lima

Ferdy memandang Vania sambil tersenyum *anak ini benar-benar menggemaskan, ingin rasanya aku mengigitnya* ucap dalam hati Ferdy.

"Sebagai koki itu tidak lah muda Vania. Kamu setiap harinya harus berteman dengan cabai, bawang dan yang lainnya" jelas Ferdy. Jiwanya tidak rela jika wanita secantik Vania harus di dapur terus.

"Bukan berteman pak, tetapi harus menyentuh cabai, bawah, dan yang lainnya. Kalau berteman itu ya sesama manusia atuh pak" protes Vania. Ia benar-benar polos.

"Iya, itu maksud saya" timpal Ferdy

"Enggak apa-apa pak. Aku sudah biasa di kampung"

"Oh ya ? Tapi untuk saat ini aku tempatkan kamu di bagian kasir saja ya ?" Ucap Ferdy

"Kasir itu kerjanya, hanya duduk dan menerima uang kan pak ?" Tanya Vania 

"Iya, benar sekali"

"Tapi aku enggak suka duduk pak. Nanti aku bisa bosan dan ngantuk. Duduk 30 menit saja sudah buat mataku ngantuk, apa lagi duduk berjam-jam pak" protes Vania.

Ferdy mengacak rambutnya sendiri "terus kamu mau di bagian mana ?" Tanya Ferdy

"Terserah bapak saja, yang penting kerjanya tidak duduk"

"Baiklah, kalau begitu kamu sebagai waiters saja. Kamu tahu kan apa tugas waiters ?"

Vania menggelengkan kepalanya sambil tersenyum seribu pesona yang membuat Ferdy salah tingkah, apa lagi saat melihat kedua lesung pipinya.

"Waiters itu, kerjanya khusus untuk mengantar makanan dan minuman kepada customer" Ferdy menjelaskan bagaimana tugas waiters.

"Oh, begitu..... Baik pak, saya sudah mengerti, kalau begitu saya pamit dulu pak" Vania keluar dari ruangan Ferdy. Ia langsung menuju kasir untuk meminta buku menu. Ia melakukan sesuai apa yang dikatakan Ferdy kepadanya. Saat pengunjung datang, Vania langsung menghampirinya dan memberikan buku menu.

*

*

*

*

*

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sugar Daddy, Aku Kangen !   Bab 110. Abang, Abang. Tolong Vania

    "apa ?" Ucap Alex untuk memperjelas."Iya pak . Kami sudah menemukan semua bukti-bukti" Semuanya hanya diam mematung saat polisi membawa Donna ke kantor polisi. Mereka tidak tahu harus berkata dan berbuat apa, karena bukti video dan rekaman pembicaraan Donna sudah di tangan pihak kepolisian, dan semua itu hasil kerja keras Wiranto. Pria paruh baya itu lah yang sudah melaporkan Donna dan memberikan bukti. Ia masih menyimpan rekaman Cctv waktu Donna merusak rem mobil suaminya sendiri, dan hari itu juga suaminya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kematian. Wiranto juga mendapat ponsel milik Susan ditempat kejadian kecelakaan dua Minggu yang lalu, di dalam ponsel itu terdapat rekaman perbicangan antara Susan dan Donna. Di sana jelas terdengar kalau Donna yang meminta Susan untuk melakukan tindakan berbahaya itu. Semua itu dilakukan Wiranto untuk memberikan kenyamanan pada anaknya terutama kepada Vania. Ia tahu kalau Donna sejak dulu mencintai Alex, dan wanita licik itu pasti melaku

  • Sugar Daddy, Aku Kangen !   Bab 109. Benarkah tidak ada yang tersisa sedikitpun cinta untukku ?

    "benarkah tidak ada yang tersisa sedikitpun cinta untukku ?" Tanya Donna.Alex menggelengkan kepala. "Benar, aku bukanlah pria yang tepat untukmu dan percayalah, Tuhan pasti sudah menyiapkan seorang pria untukmu yang jauh lebih segalanya dariku" ucapnya dengan lembut. Lalu ia melangkah untuk pergi.Setelah membuka pintu, Alex terkejut karena matanya langsung beradu dengan mata Vania. Wanita cantik yang sedang mengandung itu berdiri tepat di depan pintu dengan berlinang air mata. Hatinya pedih bagaikan teriris sembilu mendengar semua perbincangan Alex dan Donna."Sayang..." Ucap Alex. Ia langsung memeluk Vania dengan erat dan membawanya masuk ke dalam kamar."Abang, apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dan Tante Donna ?" Vania bertanya setelah mereka tiba di kamar.Alex menatap sayu Vania. "Sayang, dua Minggu yang lalu aku membuat janji dengan Donna dan kami bertemu di sebuah kafe yang tidak jauh dari kantor Winata. Saat pertemuan itu, aku sengaja memberikan harapan kepada Donna, ba

  • Sugar Daddy, Aku Kangen !   Bab 108.

    Karena Vania selalu menolak untuk melakukan hubungan suami istri ! Akhirnya Alex masuk ke dalam kamar mandi. Ia berusaha menidurkan Alex junior dengan menggunakan sabun mandi.Tok...tok...tok..."Abang kenapa lama kali di dalam kamar mandi" teriak Vania dari balik pintu kamar mandi."Sebentar sayang, Abang lagi buang air besar" sahut Alex dari dalam sana."Ow... baiklah. Vania tidur duluan ya Abang" Vania kembali ke tempat tidur. Ia menarik selimut untuk menutup tubuhnya hingga leher. Sementara Alex di dalam sana sedang berusaha keras untuk mengeluarkan cairan kental yang sudah 4 hari ini tertimbun di dalam sana."Ow...." Erang Alex setelah sesuatu ke luar dari benda tumpul miliknya. Ketika ke luar dari kamar mandi, Alex melihat Vania sudah tertidur pulas di atas tempat tidur. "I love you sayang. Kamu adalah separuh hidupku" Alex mengecup kening Vania dengan lembut. Setelah itu baru ia membaringkan tubuh di atas tempat tidur untuk menjemput mimpi indah....................Satu Minggu

  • Sugar Daddy, Aku Kangen !   Bab 107. Abang, kamu nakal deh.

    Dua hari telah berlalu, di mana pagi ini Susan sudah sadarkan diri. Saat ia membuka mata ! Orang yang pertama kali ia cari adalah Vania. Dengan susah paya ia membuka mulut agar bisa berbicara dengan dokter yang saat itu sedang memeriksa kondisinya.Walaupun dengan tata bahasa yang sulit untuk dimengerti ! Sang dokter bisa mengerti dengan ucapan Susan. Ia bergegas ke luar dari ruangan lalu menghampiri Vania yang duduk di kursi besi bersama Alex."Maaf nona" ucap sang dokter."Iya dok" sahut Alex dengan sigap."Sepertinya pasien ingin mengatakan sesuatu kepada nona pak" jawab dokter."Apa.....?" Ucap Vania dan Alex secara bersamaan. "Susan sudah sadarkan diri ?" Lanjut Alex."Sudah pak. Nona Susan sudah melewati masa kritisnya" "Kalau begitu apa kami sudah bisa menemuinya dokter ?" Tanya Alex."Silahkan pak, tapi jangan terlalu lama, karena pasien butuh istirahat"Vania dan Alex melangkah menuju ruangan Susan. Setelah pintu terbuka, Vania sengaja melepaskan genggaman tangan Alex dari

  • Sugar Daddy, Aku Kangen !   Bab 106. Apa kita sudah di surga sayang.

    Setelah pertemuan itu, Wiranto tidak pernah datang lagi ke kantor Winata grup. Bahkan ia melayangkan satu lembar kertas sebagai tanda pengunduran diri. Tetapi Alex tidak menanggapinya, bahkan ia meminta sekretaris untuk menghubungi Wiranto agar datang menemuinya.Tok....tok....tok...."Masuk" suara Alex dari dalam ruangan."Permisi pak" ucap Wiranto sambil menjulurkan kepala dari balik pintu."Silahkan duduk" Alex mempersilahkan Wiranto duduk di kursi tamu yang ada di hadapannya."Maaf jangan memanggilku pak. Sesungguhnya akulah yang memanggil anda bapak, karena anda adalah ayah kandung dari Vania yaitu istriku" ucap Alex."Terima kasih" jawab singkat Wiranto."Bapak tidak perlu sungkan kepada saya. Karena saya adalah menantu anda. Masalah surat pengunduran diri yang bapak kirimkan dua hari yang lalu ! Saya menolaknya. Jangan membawa masalah pribadi dalam pekerjaan. Aku harap bapak bisa bersifat profesional" ucap Alex dengan tegas."Baik, saya akan melanjutkan tugasku sebagai karyawan

  • Sugar Daddy, Aku Kangen !   Bab 105. Orang asing ! Sungguh kamu tidak mengenalnya ?

    Setelah menunggu 30 menit, akhirnya yang ditunggu-tunggu telah tiba. Seorang pria melangkah masuk dari pintu utama bersama pak Asep sang sopir pribadi Alex. Pria itu mengenakan celana hitam, kemeja biru tua dan mengenakan topi yang menutupi setengah dari wajahnya.Sontak kedatangannya membuat jantung Susan berdegup kencang, seluruh tubuhnya gemetar dan dingin. Ia menatap tajam Donna sambil mengeratkan seluruh gigi. Ingin rasanya ia membunuh Donna saat ini juga.Berbeda dengan Vania, wanita cantik yang sedang mengandung 8 bulan itu mengerutkan kening melihat pria yang sedang melangkah dari pintu utama menuju ruang tamu. Ia merasa tidak asing dengan tubuh pria itu, hanya saja dia tidak bisa mengenalinya karena wajah pria itu tertutupi topi."Nah....itu dia sudah datang" Donna bangkit dari tempatnya, ia melangkah dengan penuh semangat untuk menyambut kedatangan pria itu."Mas Alex bisa bertanya kepadanya" ucap Donna setelah mereka tiba di ruang tamu dan duduk di atas sofa."Apa-apaan ini

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status