Share

Cerita Tentang Santet

“Nih kopinya, Bi!” ujarku dengan intonasi melunak sambil menyodorkan secangkir kopi yang masih berasap ke hadapan Kang Wirna. Ia duduk di lantai kamar sementara ponselnya yang ada di hadapannya sering terdengar bunyi notifikasi dan demikian juga dengan ponselku. Namun dari ponselku, aku yakin hanya pesan dari grup saja.

“Ya Mi!” jawab Kang Wirna lalu meraih ponselnya. Tanpa melihat pesan masuk terlebih dahulu, ia menekan tombol off yang ada di sisi benda pipih itu.

“Matikan saja biar tidak mengganggu. Ponsel Ami juga!” titahnya.

Aku mengangguk dan langsung mematikan ponselku juga.

“Ceritalah Bi. Sebenarnya kenapa sih kok kita bisa sampai menikah dengan sangat tiba-tiba. Padahal dulu kita kan sudah seperti saudara atau Kakak beradik.” ucapku membuka pembicaraan.

Kang Wirna belum menjawab, ia hanya meniup uap kopi yang masih mengepul dari cangkir yang aku suguhkan kepadanya.

“Ami terkadang merasa bersalah Bi. Gara-gara Ami, Abi harus berpisah dengan istri Abi. Kalau Ami tahu cerita yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status