Share

Pindah Kamar

Kugeliatkan tubuhku di atas kasur dan kurasakan tubuhku mulai terasa segar. Aku ingin pipis dan perlahan aku bangkit lalu berjalan ke kamar mandi. Setelah melepas hajat kecil yang tadi menyakitkan perutku, kini sudah semakin sangat lega kurasa.

Aku duduk di ruang tamu yang hanya beralaskan karpet plastik tipis dan tidak memiliki kursi tamu. Hanya duduk di lantai yang terasa cukup dingin.

Dari teras rumah aku dengarkan Kang Wirna terus bercakap-cakap dengan memakai bahasa daerah. Aku mencoba mencari tahu arti ucapan-ucapannya melalui nalarku.

Aku tidak mengerti sama sekali.

Namun dari intonasi yang aku dengarkan, sepertinya Kang Wirna tengah memberikan pengertian kepada seseorang.

“Apakah Kang Wirna sedang berbicara dengan istrinya?”

Hatiku terbakar cemburu namun aku berusaha menenangkan diriku. Kubiarkan saja masalah ini berjalan seperti air mengalir. Ke manakah muaranya? Kita lihat saja nanti, begitulah kesimpulanku.

Kulihat jam dinding telah menunjukkan pukul sepuluh malam hari. Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status