Share

Gawat Darurat

Tanpa aku sadari tanganku sudah meraba hendel pintu dan perlahan menariknya. Suara kepanikan beberapa orang laki-laki yang menggotong tubuh Kang Wirna kini jelas masuk ke ruang mobilku.

“Bagaimana ini? Dengan apa laki-laki ini kita bawa ke rumah sakit?” Orang satu berteriak.

“Kita gotong ke puskesmas saja. Biar nanti orang puskesmas yang mengambil tindakan selanjutnya.” Orang kedua menyahut.

“Tapi puskesmas juga jauh dari sini..!” orang ketiga menimpali.

Terdengar perdebatan ringan di antara mereka.

Bla..blaa..blaa...

Suara menjadi semakin bising dengan kedatangan beberapa ibu-ibu dan bapak-bapak yang ikut mengerumuni. Kini sudah puluhan orang berkumpul mengerumuni Kang Wirna. Sementara itu Haris terus saja menangis dan meratap.

“Bapaaak... Bapaak.. Bangun Paak...! Huhuhu....”

Dengan membuang semua rasa ragu yang mengganggu di hatiku, kukuatkan tekad untuk mendatangi orang-orang yang menggotong tubuh Kang Wirna itu. Aku sungguh sangat khawatir dengan keadaan Kang Wirna. Apakah Kang Wi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status