Share

Kerasukan Yang Kedua

Baru sekali ini Louva bisa tertidur di malam hari dengan nyenyak.

SANGAT nyenyak.

Tidak ada drama jam tiga pagi terbangun karena mendengarkan Tiwi si kuntilanak yang nangis dan mimta dipeluk. Tak ada Popo si pocong yang suka iseng melompati tubuhnya yang sedang berbaring, tak ada anak kecil dengan satu mata bolong yang suka bertanya dimana mainannya, dan lain-lain. 

Setelah bertahun-tahun, Louva terbangun di pagi hari itu dengan senyum puas terlukis di bibirnya yang sudah terlihat tidak terlalu pucat lagi.

Dengan mata yang masih terpejam, senyum manis pun terlukis di wajahnya. 

Namun senyum itu seketika memudar, ketika telinganya menangkap sebuah suara gemericik air dari kamar mandi.

Serta merta matanya pun terbuka lebar, menampakkan iris emerald yang menatap nanar pintu kamar mandi.

'Eh, Pak Elang masih di sini??'

Louva mengalihkan wajahnya ke jam dinding yang menunjukkan pukul delapan. Jam kerja di kantornya dimulai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status