Home / Romansa / Surga Semalam / 129 Tony dan Diane Bersatu lagi. Tapi...

Share

129 Tony dan Diane Bersatu lagi. Tapi...

Author: Heartwriter
last update Last Updated: 2025-07-22 10:38:01

AAAAARGGHHH

Terdengar suara teriakan kesakitan dari Diane, ketika dadanya sudah tertembus oleh timah panas dari senjata api genggam di tangan Mochtar.

Tony jadi sangat kaget saat menyadari kalau Diane, istrinya yang pernah selingkuh darinya ternyata telah menjadi pahlawan bagi dirinya yang dengan tanpa ragu menyambut peluru demi keselamatan Tony.

Karena itu, Tony cuma bisa terdiam sambil memeluk tubuh istrinya.

Saat ini Gerson sudah masuk ke dalam rumah. Dia masih sempat melihat saat Mochtar menembak Diane.

Menyadari kalau ancaman dari Toni masih bisa terjadi, maka Gerson segera menangkap Toni.

Dia mengambil tali dan mengikat tangan Toni ke belakang.

"Telepon ambulans selamatkan istriku, please, Gerson," pinta Tony. "Dan biarkan tubuhnya bersandar di tubuhku."

Sementara itu Mochtar melotot ke arah Gerson. "Kamu siapa?"

"Aku Ayah anak yang tadi dan suami wanita yang tadi diculik Tony."

"Oke oke. Kalau begitu berarti tidak ada bahaya lagi. Tetapi aku salah tembak. Harusnya aku menembak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Surga Semalam   126 Perbedaan Kekuatan yang Jauh

    Boom!Pikiran Bella serasa disambar petir—ledakan menggelegar di dalam kepalanya.Satu kalimat Logan menyadarkan semua orang dari linglung.Benar sekali!Kemampuan piano Selina jelas lebih unggul daripada Bella. Dan sekarang, dengan terungkapnya bahwa ia adalah adik Gavin, bagaimana mungkin ia kalah?Bagaimana mungkin ia akhirnya menanggung tuduhan memalukan merayu seorang hakim?Tatapan Selina memancarkan aura geli, "Hmm... sepertinya ada yang janggal. Penampilanku jelas lebih baik daripada Nona Hayes, tetapi entah bagaimana, ia dinobatkan sebagai juara. Apakah Nona Hayes terlalu banyak mengalami kemunduran dalam empat tahun terakhir? Atau... adakah hal lain yang terjadi di balik layar? Pak Taylor, bagaimana menurut Anda?"Tubuh Bella bergoyang, keringat dingin menetes di punggungnya.Tenggorokan Brody tercekat, "K-Kompetisinya adil! Kemenangan Bella adalah keputusan kolektif para juri. Kompetisi piano punya tingkat subjektivitas tertentu...""M-Mungkin... mungkin para juri hanya leb

  • Surga Semalam   125 Kenangan Kosong

    Semua orang menerjemahkan kata-kata Logan dalam hati—Dengan bias yang begitu mencolok dan kurangnya ketajaman, bagaimana mungkin orang seperti ini bisa menjadi juri?Nenek Perry mencibir, "Lelucon apa! Apa kau pikir kita semua tuli?"Brody tampak malu, tetapi ia tak punya pilihan selain melanjutkan, "Pak Reid, Nyonya, dengan segala hormat, semua orang di sini amatir dan mungkin tidak bisa menilai dengan benar. Sebagai juri profesional, saya tentu menganalisis penampilan dari berbagai sudut.""Dan dalam karya ini, kendali Bella tak terbantahkan superior..."Selina melengkungkan bibirnya membentuk senyum tipis, "Oh? Kalau begitu, mungkin Pak Taylor bisa menjelaskan bagaimana penampilan Nona Hayes superior? Dari segi teknik, karya saya lebih menantang. Dari segi kelancaran, saya yakin seluruh penonton bisa membuktikan apa yang baru saja mereka dengar.""Kamu—" Wajah Brody memerah. Ia berusaha keras mencari pembenaran diri, tetapi setelah jeda yang lama, ia gagal menjawab pertanyaan Seli

  • Surga Semalam   124 Kalau Begitu, Ayo Bertanding!

    Ruangan itu hening sejenak sebelum tawa meledak.Brody mencibir dengan arogan, "Lelucon apa! Muridku—juara kompetisi piano—kalah darimu? Mustahil!"Bella sudah duduk di depan piano, "Kalau begitu aku akan membawakan Distant Homecoming sebagai penghormatan kepada nyonya rumah yang terhormat."Selina mengangkat sebelah alisnya saat mendengarkan musik.Keahlian Bella tak terbantahkan—bagaimanapun juga, dia telah memenangkan kejuaraan. Dan sekarang, dia berhasil membuat Keluarga Perry terkesan, mendapatkan kekaguman penonton, dan mempermalukan Selina dalam prosesnya. Sebuah kemenangan tiga kali yang sempurna.Melodinya sangat lembut dan halus, dan saat musik memenuhi aula utama, seluruh perjamuan menjadi hening.Setelah dia selesai, tepuk tangan meriah bergema."Ya ampun, ini Distant Homecoming! Semua orang tahu betapa sulitnya lagu ini, tapi Nona Hayes memainkannya dengan sangat mudah!""Seperti yang diharapkan dari seorang juara kompetisi! Selina akan mempermalukan dirinya sendiri..."B

  • Surga Semalam   123 Tuduhan Fitnah

    Begitu Bella selesai berbicara, semua mata tertuju pada Selina....Apakah dia benar-benar belum pernah mendengar tentang Brody? Tidak mungkin! Seberapa bodohnya dia?Ekspresi Brody langsung menjadi gelap. "Bodoh!"Tatapan dingin Logan terangkat, tetapi Selina dengan cepat menggenggam tangannya dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apa karya Pak Taylor yang paling terkenal? Jika dia tidak punya, apakah aneh kalau aku belum pernah mendengarnya?""Hmph! Anak bodoh!" Wajah Brody memucat karena marah.Hal yang paling dibencinya adalah ketika orang-orang menyebutkan kata-kata "karya terkenal." Banyak yang mengklaim bahwa kesuksesannya semata-mata karena belajar di bawah bimbingan Gavin.Tetapi dia yakin itu hanya nasib buruk—begitu dia mementaskan Distant Homecoming hari ini, karya itu akan menjadi mahakaryanya yang menentukan!"Nona Clark."Bella melangkah maju dan mendesah pelan. "Bagaimanapun, Pak Taylor adalah pianis ternama. Kau tidak bisa begitu saja mengabaikan prestasinya hanya kare

  • Surga Semalam   122 Tak Menunjukkan Wajahnya

    Empat tahun yang lalu?Selina menelan ludah, "Aku di Kota A sepanjang waktu. Tidak pergi ke tempat lain."Itu benar. Dia hanya bepergian antara Kota A dan Negara B.Tatapan Logan menggelap, "Kau tak pernah pergi ke Kota H?"Selina berpikir sejenak sebelum menggelengkan kepalanya dengan tegas, "Tidak, tak pernah."Kecuali benar-benar diperlukan, dia tak akan pernah bepergian jauh sendirian. Jadi Kota H? Dia benar-benar tak pernah ke sana.Logan menyipitkan mata. Apakah dia terlalu memikirkannya?Masuk akal. Jika orang yang dulu itu benar-benar dia, mengapa dia tak mengenalinya?Gelombang kekecewaan melanda Logan saat dia menekan jari-jarinya ke pelipis, "Waktunya hampir habis. Ayo kita pergi ke perjamuan."Selina mengangguk, tetapi pikirannya berpacu.Mengapa Logan menanyakan ini? Apakah ini ada hubungannya dengan orang yang dicarinya empat tahun lalu? Tapi orang itu tidak mungkin dia, jadi kenapa dia bertanya?—Perjamuan malam telah resmi dimulai, dan para tamu berdatangan satu demi

  • Surga Semalam   121 Mungkinkah Itu Dia?

    Gelombang keintiman langsung menyebar.Pikiran Selina kosong. Napasnya tercekat saat ia megap-megap, "Logan...""Selina."Logan melepaskan diri dari bibirnya, sentuhannya masih terasa, menggigit pelan sebelum melepaskannya. Melihatnya meringis, ia menangkup wajah Selina dengan kedua tangannya."Kita suami istri. Tak ada orang lain yang akan kucintai selain Anda. Aku tak ingin mendengar omong kosong seperti itu lagi, Nyonya Reid. Mengerti?"Selina merasa otaknya kekurangan oksigen.Apa maksudnya...? Bahwa tak akan ada orang lain selain dirinya?Jadi, dengan kata lain, ia menyukainya?Tapi apa yang disukai darinya...?Bip. Bip. Bip.Sebelum Selina sempat memproses pikirannya, ponsel Logan tiba-tiba berdering.Suara Jack terdengar, serius namun penuh semangat, "Pak! Saya sudah tahu kalau orang dari empat tahun lalu itu pergi ke Kota H setelah pergi. Kemungkinan besar dia ada di sana sekarang—"Selina tidak menangkap sisa kata-katanya.Jari-jari Logan terlepas dari pipinya saat pikirannya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status