Celine bergegas masuk ke dalam restoran salah satu Hotel Bintang lima terkenal di kotanya.Saat masuk dalam restoran, mata Celine mencari-cari sesuatu hingga dia menemukan sosok yang dicarinya sedang melambai ke arahnya.Celine bergegas mendekat ke arah wanita seumur dengannya yang melambai ke arahnya. "Maafkan aku, Lisa. Aku telat. Macet, sih.""Gak apa-apa, kok. Nih, aku sudah sediain minuman. Kamu kelihatan haus. Minum dulu, gih." Lisa menunjuk ke arah minuman di depannya.Lisa terlihat ingin sekali supaya Celine meminum minuman yang dia tunjuk itu.Celine mengabaikan kata-kata Lisa. Dia tidak meminum minuman itu. "Nanti, deh. Kamu mau curhat apa? Kamu kedengarannya putus asa saat nelpon aku.""Aku punya masalah rumit. Tapi, kamu minum dulu nih. Jangan khawatir, minuman ini gak ada sianida-nya."Celine tertawa mendengar kata-kata Lisa ini. Karena itu dia langsung meminum minuman yang disodorkan Lisa."Ok." Celine mulai meminum minuman yang disodorkan Lisa. Sekalipun agak terasa ane
"Lisa. Kamu di mana, Lisa?" Celine memanggil Lisa sambil memegangi kepalanya. Dia tidak tahu bahaya yang sedang mendatanginya.Walau dengan sedikit sempoyongan, Jason berhasil mendekati Celine. Dan tepat saat dia menyentuh Celine, tangannya langsung mengenai gundukan di dada Celine.Ini membuat Jason yang sedang dipengaruhi oleh hasrat yang membara karena pengaruh minuman yang diberikan oleh Toni itu membuat dia langsung menggila.Jason langsung memeluk Celine. Bibirnya langsung mencari bibir Celine dan mengecupnya dengan ganas.Lidahnya langsung bermain sementara tangannya langsung meremas-remas milik Celine.Celine menjadi kaget saat merasakan ada orang yang menciumnya dengan kasar. Padahal dia pikir dia masuk ke dalam kamar di mana tidak ada orangnya. Kalaupun ada orangnya, itu cuma Lisa di dalam kamar ini."Kamu siapa?" Celine tidak menyelesaikan kata-katanya karena laki-laki ini mulai menggerayangi bagian buah dadanya.Kalau dalam keadaan biasa, Celine sudah pasti akan memukul or
Jason yang terbangun duluan. Kepalanya terasa berat seperti dipukul palu godam.Perlahan mata Jason terbuka dan mulai mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Tak ada siapa pun di sofa di sekitar ranjangnya.Tapi, betapa terkejutnya Jason saat dia hendak beranjak dari atas ranjang dan menemukan dirinya tidak mengenakan sehelai benang pun dan di sebelahnya ada tubuh seorang gadis yang tidak dia kanal."Apa yang terjadi? Kemana Tony? Siapa gadis ini?" Jason mulai memperhatikan gadis yang berada di sampingnya ini.Saat Jason menyibak bedcover, ada noda darah di sprei dan di bagian sensitif wanita itu."Oh my God. Kasihan wanita ini. Aku telah memerawaninya."Jason baru saja hendak membangunkan wanita itu ketika dia mendengar alarm handphonenya berbunyi."Wah, hari ini aku harus persentasi. Aku tidak boleh telat. Ini sangat penting."Jason segera menghambur ke kamar mandi dan langsung mandi. "Aku harus pulang ke apartemenku dulu untuk mengambil laptopku. Duh, bagaimana kalau gadis
Celine terbangun dan merasakan sakit di bagian selangkangannya. Ini membuat Celine menggigit bibirnya.Celine sangat kaget karena dia berada dalam keadaan telanjang bulat. Dia kemudian mulai memikirkan apa yang terjadi semalam pada dirinya.Awalnya agak sulit baginya untuk mengingat semua yang terjadi semalam. Apalagi kepalanya masih sangat sakit.Bercak merah yang ada di bagian pahanya dan juga di bagian kewanitaannya membuat Celine mulai menangis.Celine menuju ke arah kamar mandi dan menangis di sana. Celine menangis di dalam bathtub yang dia isi air. Hatinya sangat sakit karena apa yang terjadi semalam.Celine berusaha untuk mengingat-ingat akan apa yang terjadi semalam. Otaknya bekerja keras untuk mengurutkan apa yang terjadi semalam.Dan itu tidak mudah, karena sebagian besar malam yang Celine lewati itu, saat dia dalam keadaan tidak sadar atau setengah sadar.Yang Celine ingat, sahabatnya menghubunginya dan memintanya datang ke restoran di sebuah hotel. Di sana sahabatnya membe
Jason kembali ke kamar hotel tempat dia meninggalkan seorang gadis yang tidak dia tahu namanya itu.Tapi saat Jason tiba di kamar hotel itu, kamar hotel itu sudah dalam keadaan kosong. Bahkan ada seorang petugas hotel yang kini datang untuk membersihkan kamar.Jason bertanya kepada petugas Hotel itu dan dijawab kalau penghuni kamar ini sudah check out.Jason cuma bisa menghela nafas berat karena dia tidak bisa menemukan gadis yang semalam bersamanya itu.Masih terngiang-ngiang dengan perkataan dari Tony yang menyebutkan kalau gadis yang bersamanya semalam ini itu adalah seorang gadis yang disewa Tony dari sebuah klub malam dan gadis itu cuma akting seperti orang diperkosa karena memang hal itulah yang diperintahkan Tony kepada gadis itu.Antara percaya atau tidak dengan perkataan Tony itu, tiba-tiba Jason mendapatkan kiriman foto dari Tony lewat WA.Setelah Jason membuka foto itu, ternyata foto itu berisi foto gadis yang semalam bersama Jason yang terlihat sedang berdansa di depan om
Dua bulan berlalu, bayangan-bayangan pada malam itu terus menghantui Celine hingga kini.Di satu sisi, Celine sangat membenci pria yang telah merenggut kehormatannya. Tapi di sisi lain ia juga tidak bisa menghapus sensasi yang telah ditorehkan pria itu padanya.Kenikmatan yang dia reguk kala itu benar-benar membuat menyentuh jiwanya hingga membuat Celine tak bisa melupakannya.Dan kini, semuanya semakin membuat Celine saat sesuatu yang berasal dari diri pria itu justru bersemayam di dalam tubuhnya. Sesuatu yang tidak mampu untuk Celine hindari.Tangan Celine bergetar hebat saat mendapati benda pipih di tangannya menunjukkan dua garis merah. Airmata Celine mengembang melihat itu.Dan bukan hanya Celine, kedua orang tuanya juga tak kalah histeris saat melihat hasil tes tersebut.Awalnya Celine pikir, dia hanya tidak enak badan, namun gejala yang ia alami membuat ayah dan ibunya kuatir. Untuk itu, mereka meminta Celine segera memeriksakannya.Celine percaya diri untuk memeriksa kandungan
Celine perlahan membuka pintu sesaat setelah suara bariton di dalam ruangan tersebut mengizinkannya masuk. Matanya membola dan tubuhnya bergeming saat melihat penampakan seorang pria yang hanya berjarak beberapa meter di depannya.Jika ada kata di atas kata tampan, mungkin itu kata yang paling tepat untuk mendeskripsikan pria di hadapannya.Gaya rambut kasual, mata tajam, hidung runcing, serta rahang tegas semakin menguatkan aura kepemimpinan pria itu.Dan yang paling penting dari semua itu adalah, Celine seperti pernah mengenal pria ini tapi dia tidak tahu dimana dia mengenal pria ini. Yang jelas, pria ini dia yakin kalau pria ini pernah membuat kesan yang sangat dalam di hatinya.“Kau akan terus berdiri di sana?” Suara berat pria itu sukses menghentikan lamunan Celine.“Duduklah,” ucap pria itu mengarahkan tangannya ke kursi yang ada di depan mejanya, “aku Jason, analis saham yang akan mewawancaraimu,” lanjutnya tanpa menunggu respon Celine.Celine tertegun begitu pria di hadapannya
Mata Celine terbelalak, ia hampir saja meragukan pendengarannya. Sampai akhirnya pria itu bergerak maju, memangkas jarak di antara mereka.Jujur saja, Celine tidak tahu apa yang sedang berkecamuk di benak Jason. Namun kini ia semakin terpesona oleh wajah tampan Jason, lagi dan lagi.Celine semakin terbuai oleh penguasaan yang dilakukan Jason terhadapnya. Dia tidak ingin Jason menghentikan apa yang sedang Jason lakukan.Karena itulah, Celine biarkan saat Jason terus membelai-belai tangannya bahkan Celine juga biarkan saat Jason tiba-tiba berdiri dan mencondongkan tubuhnya ke arah Celine dengan wajah tertuju ke arah Celine.Saat ini, wajah Jason sudah tepat berada di depan wajah Celine. Tubuh Jason yang jangkung itu, membuat tubuhnya bisa menjangkau Celine, walaupun ada sebuah meja yang menghalangi Celine dan Jason tapi wajah Jason tetap saja bisa sampai tepat berada di depan wajah Celine.Kini Celine bahkan bisa merasakan embusan napas pria penuh pesona di depannya ini. Pria yang masih
Suaranya riang ke arah Windy. Kevin terlihat bahagia bertemu dengan Windy. "Kita bertemu lagi. Jelaskan mengapa kau ada di sini?"Dalam sekejap, banyak sekali pikiran melintas di benak Windy saat ini.Dia, ingin menampar lelaki yang pernah menodainya ini, menendangnya, atau bahkan menghantam kepalanya dengan asbak di atas meja.Ini semua karena Windy merasa dia semakin menderita setiap kali dia bertemu lelaki, ayah dari anak-anaknya itu.Namun, dia berusaha tenang dan merubah ekspresi wajahnya. "Kenapa aku ada di sini? Apa kamu perlu bertanya lagi?"Nada suara Windy meninggi. Dia melotot. "Aku benar-benar tidak bersalah kemarin, tapi wanitamu membuatku kehilangan pekerjaan. Jadi, menurutmu kenapa aku ada di sini, hah! Aku terpaksa jadi pembantu di sini tapi sekarang aku kehilangan pekerjaan lagi. Aku harap kamu bahagia!"Windy menangis saat berbicara. Dia benar-benar merasa kalau Kevin adalah pembawa sial di dalam hidupnya. Setelah aksinya selesai, dia berbalik dan pergi."Tunggu."Su
Julian yang melihat Drone di tangan Julius langsung bertanya, "dari mana kamu mendapatkan uang untuk membeli Drone itu? Kelihatannya Drone itu mahal.""Aku mendapatkan uang pertama dari penjualan gameku. Ada banyak pemotongan tapi akhirnya aku mendapatkan uang juga. Memang tidak banyak tapi cukup untuk membeli Drone ini dan beberapa benda lainnya yang akan aku gunakan untuk mencari Ayah kita," jawab Julius."Jadi, kamu benar-benar ingin mencari Ayah kita?""Drone ini memiliki kapasitas luar biasa. Dan aku juga akan mengutak-atik Drone ini supaya Drone ini bisa memiliki daya jelajah yang lebih jauh daripada yang seharusnya.""Kamu bisa melakukannya, Julius?" tanya Julian takjub."Tentu saja. Sejak setahun yang lalu aku sudah mempelajari seluk beluk soal drone dan dengan penemuan-penemuan canggih masa kini maka aku yakin kalau aku bisa meramu sebuah Drone yang bisa menjangkau hingga ke tempat yang jauh supaya kita bisa terus mengetahui kemana saja Ayah pergi dan apa jalan pikirannya.""
Kevin mengerutkan dahinya karena dia baru saja sadar kalau bukan hanya wajah Windy yang familiar di ingatannya tetapi juga harum tubuh gadis itu saat dia sempat memeluk gadis itu tadi."Siapa sebenarnya gadis itu? Dan kenapa dia terasa begitu spesial bagiku tapi aku telah melupakan dia. Apa yang terjadi?"**Di tempat lain, karena baru saja dipecat, kekesalan Windy lebih banyak dia tujukan kepada Kevin dan bukan kepada Jennifer."Terakhir aku bertemu dengan lelaki itu, dia menodai aku. Uh sekarang saat aku bertemu dia lagi, aku dipecat dari pekerjaanku. Mudah-mudahan untuk seterusnya aku tidak perlu lagi bertemu dengannya."Setelah Windy teringat akan tiga bocah kecil yang berada di rumah, maka dia jadi sangat sedih. "Tapi kalau tidak punya pekerjaan, bagaimana aku bisa memberi makan anak-anakku?"Saat ini, tengah Windy bersedih, tiba-tiba di atas sana, di Billboard besar di jumbo Mall tempat dia berada sekarang ini, dia melihat iklan besar, mengenai lowongan kerja dengan gaji yang s
"Itu mungkin saja karena kita memiliki kemiripan wajah dengan pria ini dan karena ibu kita tidak mau memberitahu siapa Ayah kita, maka kita harus mencari tahu sendiri dan kita akan memulainya dengan pria ini," kata Julius sambil menunjuk ke arah foto di handphonenya.**Besoknya, setelah mengantar anak-anaknya ke sekolah maka Windy putuskan untuk pergi bekerja.Hari ini Windy mendapatkan Job untuk melakukan make up kepada sebuah grup vocal yang akan tampil di acara peresmian sebuah mobil baru yang diadakan oleh Sutanto Group.Grup vocal itu sedianya akan segera membuka acara sejak pagi di acara peresmian mobil baru itu dan Windy harus berada di sana setiap pagi untuk melakukan make up kepada anggota grup vocal yang cukup terkenal itu.Karena itu, saat ini, Windy sudah sibuk melakukan make up kepada anggota grup vokal itu.Manager Juan sempat menyapa Windy. Manager Juan ini mengepalai agency yang mempekerjakan dari mulai artis, penulis skenario hingga make-up artis di acara-acara besar
6 tahun kemudian di sebuah rumah kost sederhana seorang gadis kecil berumur 5 tahun sedang menangis meminta makanan.Dua orang anak lelaki kecil yang berusia sama dengannya tapi bertubuh lebih tinggi, kini mulai mencarikan makanan untuknya.Mereka menemukan kentang dan memberikan makanan itu kepada gadis kecil itu."Kamu makanlah, ibu kita akan segera pulang. Dia pasti akan membawakan makanan untuk kita," kata Julius, anak lelaki yang terlihat paling dewasa di antara tiga anak yang wajahnya sangat mirip ini.Ketiga anak ini adalah anak kembar yang dilahirkan hampir bersamaan dengan Julius dilahirkan lebih dulu 3 menit dibandingkan dengan dua adiknya yaitu Julian dan Julia.Julian dan Julia yang lahir belakangan adalah satu-satunya perempuan dan di kelahiran padanya, merupakan sebuah pergumulan tersendiri bagi sang ibu.Julia sempat tidak mendapatkan udara yang cukup dalam proses kelahiran sehingga dia sempat dirawat di inkubator rumah sakit selama hampir sebulan.Karena itu, walaupun
Windy terbangun di pagi hari. Dia melihat sekeliling. Dia masih berada di kamar hotel tempat dia berada semalam.Tapi, dia merasakan perih di selangkangannya dan saat dia mengintip ke bawah sana, ternyata ada darah di selangkangannya dan itu berarti sesuatu telah terjadi padanya.Sesuatu yang buruk telah terjadi padanya. Windy mulai menangis menyadari kalau seseorang telah memperkosanya.Saat dia berusaha bangun, dia baru sadar kalau tumpukan bed cover yang berada di sampingnya ternyata ada orangnya.Windy buru-buru turun dari pembaringan dan menyambar bajunya.Sambil memakai bajunya, dia mendekati sisi lain dari tempat tidurnya untuk melihat ke arah pria yang telah tidur dengannya semalam.Dia melihat seorang pria muda, mungkin usianya di awal 20 tahunan dengan alis tebal dengan wajah yang sangat tampan sempurna. Tapi ketampanan itu membuat dia muak karena lelaki itu telah merampas kesuciannya.Windy sempat mengambil sebuah pot bunga untuk dia hantamkan ke arah wajah tampan itu karen
"Bagaimana dokter?" tanya Celine dengan suara bergetar. Dia menyimpan ketakutan yang teramat sangat di hatinya karena itu suaranya jadi bergetar hebat.Neville dan 2 orang pemimpin tim pengawal buat Jason dan Celine tampak berdiri di belakang Celine. Mereka juga sangat ingin tahu akan keadaan Jason."Jangan khawatir, Nyonya. Keadaan Mr Wijaya sudah sangat baik setelah menjalani operasi. Dia sudah berhasil melewati masa-masa kritisnya. Kini tinggal kita menunggu dia sadar kembali," jawab salah seorang dokter."Dua jam lagi dia sudah bisa dikeluarkan dari emergency room dan dia akan dirawat di kamar intensive care dengan penjagaan oleh lima orang dokter sekaligus," lanjut dokter lainnya.Celine langsung menutup matanya, memanjatkan doa dan bersyukur karena apa yang dia takutkan tidak terjadi. Celine bersyukur karena Jason selamat. Celine bersyukur karena Jason telah melewati masa kritisnya.Dua jam kemudian, Celine diizinkan untuk mendampingi Jason di kamar intensif care yang walaupun m
"Bagaimana?" tanya Celine sambil mengusap air matanya. Celine terus memperhatikan raut wajah Neville.Neville takut terjadi sesuatu kepada Jason karena Celine tidak akan mampu menerima kalau sampai Jason tidak selamat.Sejenak Neville memperbaiki punggungnya yang sedang bersandar di kursi pesawat, setelah itu, dia berkata, "masa kritis Mr Wijaya sudah lewat, walaupun Mr Wijaya masih dalam keadaan tidak sadar tapi dia sudah membaik."Celine langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dia berdoa dan bersyukur setelah mendengar kata-kata Neville ini."Tapi, tentu saja akan lebih bagus bagi Mr Wijaya kalau dia segera mendapatkan penanganan lebih lanjut di rumah sakit atau langsung ditangani oleh dokter dokter ahli di bidangnya. Karena itulah para dokter saat ini juga, sudah berada di bandara London dan siap menyambut kedatangan kita dengan peralatan medis termahal untuk Mr Wijaya."Celine menangis saat mendengar penuturan dari Neville ini. Celine berharap Jason bisa bertahan sampai
Saat ini, Celine melihat Jason dalam keadaan berlumuran darah, karena itu, Celine tidak memikirkan keselamatan dirinya sendiri lagi, dia langsung bergerak untuk menubruk tubuh Jason yang jatuh ke bawah tempat duduk itu.Sementara orang yang menembak Jason sedang menembak ke arah Celine.Dengan bengisnya, anggota mafia ini yang sebelumnya sudah mendapatkan perintah dari Carlos untuk membunuh Celine dan Jason langsung menembak Celine saat dia melihat Celine, setelah sebelumnya dia menembak Jason.Untung saja karena kekhawatiran Celine akan Jason, Celine langsung menjatuhkan diri ke arah Jason sehingga peluru itu itu tidak berhasil mengenai Celine yang sebelumnya dalam posisi berdiri.Peluru itu hanya mengenai belakang pesawat, sehingga membuat para pramugari menjerit keras karena peluru itu hampir mengenai mereka yang duduk di belakang sejak tadi.Anggota mafia itu yang tembakannya luput di percobaan pertama, kini kembali mengarahkan tembakannya ke arah Celine. Saat ini, dia langsung me