Share

Bab 15

Tak banyak yang bisa dilakukan suamiku, meski hatinya tak pernah memendam cinta terhadap istri kedua. Namun, itu tak menjadikannya alasan untuk melepaskan, ia masih mengurung semua dilema itu dalam sangkar kebimbangan.

Hatinya hanya terpaut untukku dan anak ini, sejatinya tak pernah ada ruang untuk Neneng walau secuil. Akan tetapi, ia tak berdaya jika Neneng selalu menggunakan tameng ancaman akan bunuh diri jika Mas Haikal menceraikan.

Ia bukan tipe lelaki b3j*t yang akan mencampakkan wanita begitu saja, meski tanpa cinta ia tetap menganggap wanita itu istrinya, tetap pulang dan mungkin selalu memberikan nafkah batinnya.

Sakit?

Tentu saja, aku tak memiliki hati dan iman sekuat baja seperti istri-istri para nabi yang di poligami, air mataku kerap meleleh kala Mas Haikal berkunjung ke rumah ibu dan menghabiskan malam di sana, sementara malamku terlewati dengan dingin begitu saja.

Bagiku, berbagi cinta itu sakit dan butuh perjuangan, padahal dokter katakan jika aku harus bahagia, tak bol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status