Vania dan Hana kembali bergabung ke dalam pesta.
Pesta akan segera di mulai
Viko duduk di depan sebuah upright piano hitam, jari-jemarinya menekan tuuts piano memainkan lagu i will aways love you milik whitney houston
Sesekali Viko mencium lembut tangan Vania
Para tamu melihat takjub ke arah tuan Viko dan Vania .Semua orang disana berdecak kagum dan iri melihat keromantisan bos mereka"Pak Viko itu sempurna sekali ya masih muda,tampan,kaya raya , pinter main piano, istrinya cantik banget lagi....."
"Iya beruntung banget Vania..."
"Kalian salah, justru yang beruntung itu bos kita, kalau bukan karena Vania yang membantu keuangan perusahaan. Sudah pailit perusahaan pak Viko dan kita-kita pasti kena phk bareng"
Hana hanya diam mendengar kasak kusuk di belakangnya
Vita tau-tau menggandeng lengan Hana
"Hana... Kamu beruntung banget dipinjemin dres sama nyonya bos . Aku jad
Pagi-pagi sekali Kris sudah berada di depan pagar sebuah panti asuhan .Bukan hanya nama panti asuhan ini saja yang berubah tapi hampir seluruh bangunan juga berubah sejak kebakaran besar itu terjadiSeorang satpam menghampiri Kris di dekat pintu pagar"Anda cari siapa? Apa anda donatur?""Bisa saya bertemu ketua panti ini saya ingin bertemu dengan beliau""Apa anda sudah melakukan janji terlebih dahulu""Belum"Pak Satpam menyuruh Kris untuk menunggu sebentar karena ia harus menanyakannya kepada Bu Vera selaku ketua panti asuhan10 menit kemudian akhirnya Kris diberi izin masuk.Hari masih sangat pagi, belum banyak aktifitas yang dilakukan penghuni pantiKris melihat sekeliling nya. Hidungnya mencium aroma sup daging yang berasal dari pintu dapur yang terbuka. Langkah kakinya membawa lelaki itu berdiri di depan pintu dapur yang terbuka.
Pov HanaSeharusnya patah hati punya masa kadaluarsa. Dan yang harus kau lakukan hanyalah membuangnya ke dalam tong sampah. Tetapi aku terus menyimpan cinta yang jamuran ini . Memeliharanya di sudut hatiku yang terdalamBahwa tidak apa-apa menelan makanan basi,cinta yang kadaluarsa, masa lalu yang pahit . Meski aku tahu akhirnya semua itu hanya menjadikan satu harapan semu yang menggerogoti jiwakuAku terus bertanya -tanya berulang kali pada diriku sendiri apakah lelaki itu juga memikirkanku seperti diriku yang terus memikirkannya3 tahun yang lalu ketika aku mencoba mengakhiri nyawaku ternyata Tuhan tak mengizinkannya. Ibuku akhirnya memgetahui semua masalah yang menderakuIa membawaku pergi ke luar kota untuk memulai lembaran baru. Di luar aku tampak sudah melupakan semuanyaTapi kuberitahu saja padamu kenangan-kenangan indah nan pahit itu tak semudah itu pergi dari memoriku meski psikolog menterapiku dengan c
Vita mengangguk menurut " iya aku sangat mencintaimu"Sebelum Vita keluar dari ruangan Viko ia berdiri menyandar di pintu dengan menggigit bibir bawahnya"Apa yang akan terjadi setelah ini?""Kau hanya akan mengalami tamu bulanan , tenang saja " ujar Viko sambil membelai pipi VitaVita mengangguk"Baiklah aku kembali ke ruangan kerjaku dulu"Saat makan siang dan semua orang turun untuk makan siang. Hanya Vita dan Hana yang masih duduk di meja kerjanya, layar komputer mereka masih menyalaMeja Hana dan meja Vita berhadapan dan dipisahkan oleh layar komputer masing-masing"Kamu enggak makan siang Vit?" Tanya HanaVita menggelengkan kepalanya"Engg... Enggak" ucap Vita dengan suara tertahanHana merasa ada yang aneh dengan Vita karena ia biasanya selalu cerewet dan riang .Hana bangkit berdiri dari kursinya dan mendekati Vita
Berita kematian Vita langsung cepat menyebar di kantor sesaat setelah Nathan memberitahu departement Hrd kantor tempat mereka bekerja.Beberapa orang tampak bersedih namun beberapa diantara mereka masih menggosip dan membicarakan keburukan gadis itu"Jadi dia meninggal gara-gara pendarahan? Bener kan tebakan aku dia pasti keguguran . Kalian lihat kan darahnya mengalir banyak di kedua kakinya"" Iya aku juga lihat. Ngeri kalau ngebayangin kejadian tadi. Tapi ga nyangka Vita sampai meninggal. Sayang banget dia masih muda dan cantik lagi""Mungkin pacaranya ga mau tanggung jawab makanya dia gugurin sendiri ""Ihh makanya kalau pacaran jangan kebablasan gini nih akibatnya nyawa pun melayang""Huss... Jahat banget sih kalian . Ada teman meninggal bukannya bersedih malah diomongin""Kita-kita sedih ko... Tapi wajarlah kalau kita bertanya-tanya apa sebab kematiannya. Masa gitu aja gak boleh"
Sementara itu di tempat lain di belahan bumi yang lainDi tengah kota Paris di sebuah rumah megah bergaya Vittoria serba putih dengan kebun bunga mawar merah yang mengelilinginya.Di tengah musim panas yang membuat orang-orang berkeringat. Di kota Paris yang 24 jam dimana orang-orangnya seakan tak pernah tertidur. Pagi,siang malam orang-orang terus melakukan aktifitasnya seolah-olah tak ada kata lelahTarik nafas... Embuskan....regangkan tubuh ....Tarik nafas.....embuskan...regangkan tubuh....Sarah melakukan gerakan gerakan yoga tanpa kesulitan di atas matras.Yoga menjadi kegiatan setiap paginya sebelum ia memulai aktifitas hariannyaSang ayah masuk sambil menggendong seorang anak lelaki kecil berusia 2 tahun"Ayah ingin bicara dengan mu Sarah"Sarah menoleh , sementara punggung dan kakinya masih lurus tegak ke atas
Pertaruhan itu dilanjutkan lima belas menit kemudian . Steve mengusir semua tamu yang datang dengan dalih ia mendadak sakit perutPintu bar ditutup. Papan close dipasang lampu dimatikan. Steve membawa Sarah masuk ke dalam gudang stok penyimpanan minumanSteve mendorong tubuh Sarah bersandar ke dindingSarah tersenyum meledek " Tuh kan sudah kubilang kau masih lelaki yang normal. Buktinya baru kuperlihatkan ini sedikit kau sudah gelisah"Steve mengecup bibir Sarah " Karena kau berbeda, kau wanita yang berbeda"Sarah membalas ciuman Pria yang ada dihadapannya kini dengan lebih ganasSudah 3 tahun ia tak merasakan keintiman lagiLidah mereka saling berpagutan dengan mesra. Tangan kanan Steve menyelinap tanpa permisi masuk kedalam kemeja Sarah. Membuka pengait bh yang dikenakan Sarah dengan satu gerakanSarah meledek dan terus mencecar Steve"Lihat kau sangat ahli melakukan ini
Pov Hana"Jadi kapan nak Nathan mau tunangan sama Hana....?" Tanya ibuku kepada Nathan yang hendak memakan suapan sendok pertamanyaAku yang sedang minum sampai tersedak kaget tak percaya"Ma.... Kami hanya berteman" jawabku setengah melotot tanda protesKami hanya berteman bahkan baru saja berteman. Aku tidak begitu mengenal Nathan karena dia tidak satu departemen yang sama di kantorku bekerjaRasanya aku jadi malu telah mengundang Nathan makan malam bersama kami di rumahAku takut ia akan berpikir yang tidak-tidak tentangkuNamun di luar dugaan , Nathan justru menjawab pertanyaan ibuku dengan senyuman yang membuat pipi dan telingaku memerah karena malu"Jika kami memang ditakdirkan Tuhan untuk bersama. Saya tidak ingin bertunangan tetapi saya ingin langsung melamar Hana menjadi istri saya" jawab Nathan penuh percaya diriIbu menoleh ke arahku dengan penuh senyuman&n
Pov leonKebetulan sekali atau mungkin karena hukum karma yang belum tuntas. Aku bertemu lagi dengan gadis kecil yang tiga tahun lalu pernah ku sakiti saat acara meet and greet film garapankuDia ada di sini di samping sepupuku Nathan. Aku begitu terpesona dengan penampilan Hana yang tampak sudah dewasa sekarang. Gadis itu memakai gaun hitam dengan belahan dada yang menggoda. Bibirnya sekarang di pulas dengan lipstik berwarna merah. Rambut yang dibiarkan tergerai indahHarus kuakui dia sudah bukan gadis polos nan lugu lagi ."Kenalin kak Leon, ini temanku namanya Hana" ucap Nathan ketika ia mencoba mengenalkan Hana padakuNathan adalah sepupu jauhku dari saudara ayah. Usiaku dan dirinya hanya berbeda dua tahun namun ia selalu memanggilku penuh sopan dengan panggilan kakak leonAku berusaha keras mengeraskan rahang pipiku agar tak nampak kaget dihadapan Hana. Aku kembali memakai topeng dingin di wajah