Share

Tujuh

last update Last Updated: 2020-12-01 20:17:23

"nak,kamu dimana sekarang? Kamu baik-baik saja kan? Kamu enggak diapa-apain kan, ibu jemput kamu ya sekarang?" Suara cemas ibunya memberondong Hana seperti senapan 

"Hana baik-baik aja ko bu. Tadi bos kawanan preman itu berjanji akan mengembalikan barang-barang kita" 

Hana melirik ke arah Leon di tempat tidurnya. Tangan kanan leon bergerak menjambak rambutnya sendiri 

"Bu, Hana tutup dulu ya telponnya. Ibu enggak usah khawatir. Malam ini Hana ijin menginap di rumah Cindy ya bu" ucapnya sambil menggigit kuku telunjuknya 

"Kamu berkata jujur kan Hana?" Tanya ibunya 

"Hana enggak bohong ko. Tanya Cindy saja kalau tidak percaya" 

 Panggilan dimatikan Hana secara sepihak . 

Maaf ya bu, Hana terpaksa melakukan ini. Gumam Hana 

Selanjutnya Hana mengirim sebuah pesan suara kepada Cindy 

"Ndy, kalau ibuku tanya, tolong bilang aku lagi nginep di rumah kamu ya malam ini! Please....please.... Kamu temen aku yang paling baik" 

Hana menarik nafasnya dalam-dalam. Ia tidak bisa mundur sekarang. Ia hanya perlu melakukannya dengan hati-hati. Maafin Hana ya bu ,Hana terpaksa melakukan ini demi kita .. 

"Kepalaku sakit sialan kalian berikan apa pada minumanku" umpat Leon masih dengan mata tertutup . Tangan kanannya belum berhenti menjambak rambutnya sendiri. 

"Mmmh.... Kepala kamu sakit ya, mau kubantu pijiti kepalamu?" Tanya Hana mendekat ke wajah Leon 

Leon yang kini dalam keadaan setengah sadar dapat menangkap suara seorang gadis dari arah telinganya meskipun kini kedua matanya masih tertutup 

"Pijitanku enak ko,mau coba?" 

"Kau tukang pijit?" Tanya Leon 

"Bukan sih, aku bukan tukang pijit profesional" 

"Cih,sialan lalu siapa yang bilang kalau pijitanmu enak" bentak Leon 

"Ibuku " jawab Hana , sambil memberanikan diri memegang kepala Leon lalu dengan lembut mulai memijit kepala Leon dengan jari-jemarinya 

"Bagaimana, enak tidak ?" Tanya Hana dengan ragu 

Tanpa disangka ternyata Leon menikmati pijatan gadis itu, masih dengan mata tertutup Leon berkata 

"Yah,ibumu tidak berbohong. Pijitanmu enak, ahhh.... Sebelah sini lebih kencang lagi" tangan Leon memindahkan telapak tangan Hana ke arah pelipisnya 


"Ahhh....... Enak sekali" racau Leon 

Hana kikuk menghadapi situasi sekarang tetapi pijitan yang dilakukannya benar-benar tulus seperti saat ia memijiti ibunya sendiri. Lima belas menit berlalu, ia mengakhiri pijitannya dengan satu tarikan keatas sepanjang tulang hidung melewati rambut alis pria itu sampai kepelipis dan berhenti di kedua telinga Leon 

"Sudah enakan?" Tanya Hana 

"Belum" jawab Leon 

"Mmhhh..... Mau pijat seluruh badan?" Dengan polosnya Hana bertanya sebelum akhirnya ia menyesalinya 

"Ide yang bagus"  Leon bangkit dari posisi tidurnya dengan sedikit sempoyongan. Masih dengan mata terpejam ia membuka satu persatu pakaian yang melekat pada tubuhnya dan membuangnya ke sembarang arah sesukanya 


"Apa yang dia lakukan? Ya ampun mulutku ini " Hana memukul-mukul mulutnya sendiri 

Leon sudah setengah telanjang sekarang kini ia hanya memakai celana dalamnya yang berwarna abu-abu polos, ia langsung memposisikan tubuhnya tengkurap , lalu menepuk-nepuk pundaknya sendiri 

"Bagian sini, aku merasa pegal sekali,cepatlah sialan" 

Hana menjawab dengan pasrah "iya " ia ingin menjerit dan menangis sekarang, ia belum pernah memijiti tubuh orang lain selain ibunya dan adik-adiknya. 

Akhirnya sepanjang malam itu Hana memijit Leon , ini diluar rencananya dengan apa yang sudah direncanakan Maia dan Tuan riko tadi siang. Ketika malam semakin larut, Hana melihat Leon sudah tertidur pulas rupanya. Ia mencium kedua tangannya sulit dipercaya, tubuh pria dihadapannya mempunyai aroma wangi yang lembut

 Hana menyelimuti tubuh Leon dengan selimut sampai ke dada Leon. Dada yang bidang, tubuh yang atletis, wajah yang rupawan, wangi yang memabukkan 

"Orang kaya sepertimu memang ditakdirkan indah oleh Tuhan, level kalian berbeda jauh dengan level kami orang miskin " desah Hana 

Gadis itu memunguti satu persatu pakaian leon yang berceceran di lantai lalu melipatnya kembali dengan rapi. Malam semakin larut, kedua mata Hana mulai merasakan kantuk , ia memutuskan tidur di sofa .  Ia sudah lupa dengan perintah Maia agar membuka bajunya dan tidur di samping Leon, ia juga lupa dengan cindy yang tak membalas pesan suaranya dan tentunya ia seakan lupa dengan kedatangan Sarah yang seharusnya ditunggunya . Tubuh Hana sangat lelah, ia hanya menginginkan tidur saat ini.... 


Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sweet love marriage    52

    Vania baru saja hendak berendam dalam bath tube jika tidak mendengar bel rumahnya berbunyiIa memakai kembali dresnya lalu membuka pintu rumahnya . Dua orang pria tidak dikenal langsung menginterogasinya"Dimana suamimu?" Tanya Leon dengan nada membentak"Kalian siapa? Aku tidak kenal dan tidak mengerti ucapan kalian?""Bu Vania mohon maaf, nama saya Nathan. Saya karyawan di perusahaan suami anda, dan ini saudara sepupu saya. Bisakah kami tahu dimana pak Viko sekarang""Dia belum pulang, memangnya ada urusan apa sampai sepupumu ini membentakku""Cepat hubungi suamimu sekarang" Leon memerintah Vania"Apa kau tidak bisa bersikap lebih santun terhadapku?""Aku tidak bisa menunggu lagi, suamimu menculik calon istrikku""Apa maksud nya ini? Apa ini lelucon? Mana mungkin suamiku menculik calon istrimu? Memangnya siapa calon istrimu itu ? Jangan sembarangan menuduh ya , aku kenal

  • Sweet love marriage    51

    Hana terbangun dengan pusing yang hebat di kepalanya. Kedua matanya ditutupi sehelai kain berwarna hitam membuat gadis itu tak bisa melihat apapun"Apa ini... Kenapa pandanganku gelap?"Ia mencoba bergerak namun tubuhnya tak bisa digerakkkan karena kedua tangan dan kakinya diikat di sebuah kursiApa, aku sedang diculik? Tanya Hana di dalam hati. Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Tunggu bukankah aku sedang bersama pak Viko tadinya...."Wah sudah bangun ya rupanya....." sapa seorang lelaki yang suaranya tak asing ditelinga HanaHana mendongak mencari asal suara"Pak Viko apa itu anda?" Tanya Hana memastikan"Menurutmu aku siapa?"Kini suara itu dibisikkan tepat disebelah telinga kiri Hana."Apa yang anda lakukan kepada saya?" Bibir Hana gemetar ketak

  • Sweet love marriage    Di culik Viko

    Hujan....Hana menatap hujan deras dari balik kaca loby kantornya. Tiga puluh menit yang lalu ia sudah pulang kerja namun karena hujan. Hana dan teman-teman kantornya yang akan pulang memutuskan menunggu sampai hujan diluar reda"Hana.... Kamu mau married ya ?" Anne menepuk pundak Hana dari belakang"Iya mba Anne ko bisa tahu?"Karena seingatnya Hana belum sempat cerita ke teman-temannya di kantor kecuali Nathan dan Bu Marie"Dari Bu Marie , dia bilang katanya kamu mau married tadi dia minta cariin pelamar kerja buat gantiin posisi kamu ""Nanti teman-teman di kantor di undang ya"Hana mengangguk"Wah enggak nyangka ya, kamu masih muda malah nikah duluan, ngelangkahin kami-kami ini yang udah kepala tiga""Iya sih hidup itu kadang enggak adil buat wanita" Tina ikut nimbrung"Laki-laki se

  • Sweet love marriage    Nathan menyerah

    Leon berbaring di samping Hana di atas sofa. Pria itu menaruh tangannya di cekungan leher Hana kemudian mencium lembut di sana . Ada seulas senyum bahagia di wajah mereka yang tengah mabuk asmara"Aku mengantuk ayo kita tidur" bisik Leon pelanLeon menggelung bed cover ke tubuh mereka berdua. Hana memejamkan matanya, sulit dipercaya, ia kini dalam dekapan pria yang ia cintai.Saling mendekap dan menghangatkan satu sama lain hingga keesokan paginya Hana yang terbangun lebih duluHana memandangi wajah Leon lebih dekat. Memperhatikan garis-garis wajahnya, lekukan kedua matanya, tulang hidungnya dan bibir pria ini lebih dekat.Ujung jari telunjuk Hana menyentuh pipi Leon , mata Leon terbuka. Tangan Leon bergerak memegang tangan Hana .Rupanya pria itu sudah bangun sedari tadi sebelum Hana bangun"Selamat pagi om Leon" sapa Hana"Selamat pagi juga Hana"Leon hendak mencium Hana la

  • Sweet love marriage    Menginap 2 (21+)

    Leon perlahan membuka kancing kemeja piyama yang di kenakan Hana Gadis itu masih duduk di atas Leon, pipinya semakin merah. Ia seharusnya tengah berduka dengan kematian ibunya dan adiknya yang menghilang tapi sisi lain hatinya teramat bahagia apalagi Leon mengajaknya menikah Perlahan Leon melepas semua pakaian yang melekat pada Hana. Pria itu lalu menggenggam kedua tangan Hana "Ayo lakukanlah sesukamu" ujar Leon Pipi Hana dan tubuh Hana terlihat semakin merah. Ia malu sekali. Terakhir kali melakukkannya adalah saat Leon tengah mabuk tapi sekarang kedua mata pria yang dicintainya ini menatap fokus pada tubuh polosnya "Bagaimana caranya?" Tanya Hana polos "Kau tidak pernah melakukannya lagi?" Hana menggeleng "Tidak... Aku hanya pernah melakukkannya denganmu waktu itu"

  • Sweet love marriage    Menginap

    Hana membuatkan nasi goreng kecap dengan potongan sosis dan telor mata sapi setengah matang sebagai topingnya untuk makan malam tamu dadakannya malam ini Leon telah selesai mandi, pria itu duduk di kursi makan hanya memakai handuk pink punya Hana yang ia lilitkan di pinggangnya . Masih terlihat butir-butir air di sepanjang wajah dan dadanya yang bidang Sangat tampan, ya Tuhan dia sangat tampan, Hana memekik dalam hatinya Hana memberikan piyama tidur miliknya kepada Leon "Apa-apaan ini.... Kau menyuruhku memakai pakaian motif sapi gila hah" "Ini bukan motif sapi gila tuan Leon yang tampan. Hanya motif kartun kepala sapi" "Carikan aku pakaian yang lain" "Tidak ada pria di rumah ini, aku tidak punya pakaian pria " "Kalau begitu aku akan tidur dengan telanjang saja" "Terserah" Leon membuang piyama milik Hana ke lantai dengan santai lal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status