Share

Penasaran dengan Pak Dodi

“Siluman Kunti?” ucapku dengan suara pelan.

“Siapa kamu bilang?” Kak Yuni tampak mengerutkan dahi mendengar ucapanku.

“Sssttt.. diam Kak, jangan terlalu mencolok, jangan sampe dia ngeliat kita disini!”

“Dia ngapain disini?” Aku hanya mengedikkan bahu, sebagai jawaban dari pertanyaan Kak Yuni.

“Eh, dia cuman beli minuman abis itu pergi,” ujar Kak Yuni terus memperhatikan wanita tua yang menjadi simpanan suamiku itu.

“Mobil siapa itu, kayaknya gak asing,” selidikku.

Jiwa kepo kami pun meronta saat melihat Winda memasuki sebuah mobil mewah. Di saat Mas Galih terbaring sakit, dia malah pergi dengan orang lain.

“Gimana kalo kita ikutin?” ajak Kak Yuni.

“Ah gak usah lah, bukan urusan kita, Kak,” ucapku malas.

“Oh, ya udah. Kalo gitu kita pulang.” Kak Yuni berdiri hendak membayar pesanan kami ke kasir.

Aku lebih dulu menunggunya di parkiran dan duduk diatas motor.

“Mobilnya mirip punya Pak Dodi, tapi gak mungkinlah Pak Dodi pergi sama dia, lagian mobil kayak gitu banyak yang punya,” ucapku m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status