Share

PAPA MOHON JANGAN BERCERAI

“Tadi malem kayaknya saya liat mobil Bapak di restoran Ayam Gemulai.”

“Oh, ah.. masa?” Pak Dodi terlihat gugup dan berkali-kali membenarkan posisi duduknya.

“Mungkin saya salah lihat.” Aku tak meneruskan rasa penasaranku karena tak ingin membuatnya merasa tak nyaman.

Aku turun dari mobilnya setelah mengucapkan terima kasih. Setelah mobil Pak Dodi melaju, aku berjalan kaki pulang ke rumah Ibu.

“Untuk apa aku ingin tau soal itu, bukan urusanku juga!” aku memperingati diriku untuk tidak kepo.

“Mur, mampir sini! Kok sering pulang ke rumah Ibu, emang Galih kemana?” Bu Ratna, tetangga julid yang kemarin mencibirku berlagak sok ramah.

“Mas Galih lagi dinas ke luar kota, Bu.” Aku menjawab seadanya.

“Ooh.. denger-denger kamu bawa barang banyak kayak orang mau pindahan, emang Galih berapa lama dinas ke luar kotanya?” seakan ingin mengorek informasi tentangku, Bu Ratna tak segan melontarkan pertanyaannya kembali.

“Maaf, Bu. Saya permisi dulu, nanti ditungguin Ibu.” Aku berkilah, karena jika aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status