Share

Bab 19

Ulat Bulu

Setelah menghancurkan isi lemari dan mengambil barang berharganya, kini aku dan Fika pun pergi dari rumah itu. Inginnya sih, tadi kami akan menghancurkan semua isi rumah itu, tapi kami urungkan. Karena jika itu dilakukan, maka bisa-bisa gagal rencana kami berikutnya, hahaha.

Tetap wajib sabar terlebih dahulu, untuk mendapatkan kemenangan yang gemilang di belakangnya. Tinggal tunggu hitungan jam, maka aku kan bisa melihat sebuah parodi yang memalukan.

"Bagaimana, Ma? Apa Papa sudah mengirimkan uangnya?" tanya Fika, yang saat itu tengah menyandarkan kepalanya di jok mobil.

Saat ini, kami masih berada di dalam mobil, dan tetap parkir di depan rumah yang ditempati Mas Hasan dan selingkuhannya itu.

"Belum, ada nih. Sabar Sayang, sebentar lagi mungkin," ucapku yang sedang dalam posisi sama seperti Fika.

"Ya sudahlah, kita ngadem di sini dulu ya, Ma. Oh...iya, apa Mama nggak punya rencana, mau bikin toko atau usaha apa gitu? Soalnya 'kan nggak mungkin, kita terus-terusan makan dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
waduh penggrebekan dh mulai ayo pk RT dn warga masuk k dlm ..ngeliat langsung flm blu yg memalukan ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status