Share

Bab 18

Suami Tukang Bohong

"Oh, iya, Ma. Kita pagi ini 'kan mau ke kantor polisi, apa sekarang Lio langsung diajak saja?" ucap Fika saat kami akan berangkat.

"Ya ampun, mama sampai lupa. Boleh deh, sekalian sama Bik Nur. Untung saja kita sudah sarapan semua pagi ini. Ya sudah, sekarang kamu bilang pada Bik Nur, agar bersiap-siap."

Sambil menunggu Bik Nur bersiap, aku pun kemudian mencoba menelepon Mas Hasan, kali ini dengan menggunakan nomor lamaku. Tujuanku ada dua, satu untuk menambah kecemasanya, dengan berbohong lagi. Dua, untuk mengecek apa dia sudah bangun. Karena aku khawatir, jika dia mengawasi kami juga, meski dari kamera pengintai, tak ada yang mencurigakan sama sekali.

Tiga kali percobaan meneleponku ternyata tak mendapat respon. Fixs! Berarti saat ini dia sedang tidur, karena semalam begadang.

"Ayuk, Ma. Kita sudah siap. Semoga nanti Lio nggak rewel ya. Biar aku saja yang menyetir lagi," ucap Fika sambil menunjukkan kunci mobil padaku.

"Nanti kita mampir dulu ke depan situ ya, F
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status