Share

BAB 37

Suara alarm jam lima sore menjerit-jerit dari ponsel milik Malika. Kaget. Malika yang masih terbaring di sofa sontak membuka mata dan meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja. Tanpa melihat tulisan peringatan, Malika langsung mematikan alarm. Klik.

“Ya Allah… Tidak terasa lebih dari tiga jam aku tidur. Enteng sekali tubuhku,” Malika menarik nafas lega. Menaruh kembali ponsel di atas meja. Ia tidak melihat sosok di dekatnya. Malika mengangkat kepala dan punggung, celingukan mencari Mario.

“Mariooo…!” panggil Malika dengan perasaan cemas. Tidak ada jawaban. Ia melihat jaket yang dipakai adiknya teronggok di sudut sofa.

Malika bangkit pelan-pelan dan melongok ke arah kamar yang ditiduri Mario. Kosong.

“Ke mana Mario? Apakah dia pergi jalan-jalan? Ah, ngapain aku cemas. Di kan sudah besar. Kalau tersesat, pasti bisa balik lagi ke sini.”

Malika termangu sejenak, merasakan basah-basah hangat pada organ intimnya. Wanita itu bergegas ke kamar mandi, sekalian buang air ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status