Share

Hearth Attack

Melihat Paman Abdul melankolis, akhirnya ku letakkan anakku ke stroller.”Paman Abdul?”

“Sya-ron……..” Paman Abdul memekik. Ia memegang dadanya. Ia menarik nafas tersengal. Lalu seketika tak sadarkan diri.

Papa panik melihat hal itu. Ku dorong stroller anakku ke samping. Kudekati Paman Abdul, ku lepaskan dua kancing kemejanya lalu kulepas jasnya.

“Telf rumah sakit kita Pah!”

Papa ikutan panik, ia meraih ponselnya. Meski gugup, papa menekan nomor ambulance yang selalu siaga untuk Keluarga Baskoro. Keadaan berubah seketika. Wajah mama berubah pucat pasi, Meira menangis. Dito dengan sigap memberi kode padaku untuk mengangkat tubuh Paman Abdul. Renata sigap menjauhkan anak-anak ke kamar.

“Ambulance kenapa lama?” Gerutu Dito.

Kami mengangkat tubuh Paman Abdul. Papa berlari kedepan untuk membuka gerbang. Sementara itu dua bodyguard sudah membuka pintu mobil. Mereka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status