Share

Rumah Baru di tengah Perkebunan Teh

Di luar suara begitu berisik. Kulangkahkan kakiku, mengintip dari balik jendela.

Eyangku bersama Gavrielle turun dari mobil. Mereka terlihat akur dan akrab sekali. Kututup jendela pelan-pelan. Lima menit kemudian, suamiku masuk ke kamar, menyusulku tidur, ia merangsek memelukku.

“Happy birthday.”

Bisiknya di telingaku pelan, lalu mencium pipi kananku. Ia menatap wajahku. Kenapa ia selalu tahu kalau aku tidak tidur, tapi pura-pura. Seperti kucing yang kepergok hendak mencuri daging. Untungnya, aku tidak kepergok saat aku mengintip.

“Darimana saja?”

Ku tarik jaketnya. Ia memang tidak berpenampilan necis. Kaos pendek warna putih, jaket warna biru muda dan celana jeans yang senada. Pasti ia tidak mau ngaku habis pergi darimana.

“Tidur lagi kalau ngantuk.” Ucapnya sembari mengusap-usap pundakku.

Ia menarik selimut yang menutupi tubuhku. Aku sampai lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahunku. Sebenernya nunggu juga hadiah darinya. Tapi dia tidak melupakan hari ulang tahunku saja, aku sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status