Share

TRAGEDI

Kereta pun tiba di stasiun terakhir. Sebuah kota di mana Katnis berasal. 

Katnis membuka matanya perlahan sambil menguap. "Kita sudah di mana?" tanyanya. Tak ada jawaban. Katnis mengucek mata dengan cepat. 

"Kemana dia?" 

Bola mata berpindah-pindah, menebar ke sana sini, namun tak menemukan Eden. "Aaaregh! Paling suka banget hilang dan datang tanpa suara. Memang laki-laki jelmaan hantu," ocehnya. Dan kemudian, Katnis pun beranjak. 

Tatapanya menyapu sekitaran. Hanya kerumunan orang ramai pada lalu-lalang. 

"Pergi nggak bilang-bilang, menyebalkan!" 

Dia pun melangkahkan kakinya. Sambil garuk-garuk kepala yang tak gatal, Katnis berpikir, "Aku mau pulang kemana? Tempat tinggal pun nggak ada. Uang cuma segini-segininya. Heeuufsss!" keluhnya. 

Dan di saat yang bersamaan, dia merasa perutnya lapar. "Aisshhhh ... lengkap sudah penderitaanku." 

"Taxi Non?" 

"Taxi Non." 

Ramai memang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status