Share

Melepaskan rasa yang tertahan

"Firman!"

Firman segera menutup pintu kamar mandi dengan cepat. Kemudian menaruh jari telunjuknya di bibirku. Aku menatapnya kebingungan, mau apa dia.

"Jangan berisik, Mbak. Nanti Kak Hendra dengar." ucapnya kemudian melepaskan jarinya dari bibirku. Mataku mengerjap memandangnya. Firman juga menatapku dengan tatapan sayu.

"Jika kau ingin memakai kamar mandinya bilang, biar Mbak yang keluar." kataku, bersiap membuka pintu. Namun Firman malah membalik badanku agar menghadapnya. Aku sedikit tersentak, apalagi Firman mengunciku dengan kedua tangannya di letakan ke tembok.

"Aku tau Mbak tidak puas kan sama Kak Hendra?" tanyanya menelisik wajahku. Aku membuang pandangan ke samping. Firman mencondongkan wajahnya mendekat hampir menyentuh wajahku. Posisi ini membuat aku yang terbakar g4irah semakin memanas.

"Itu bukan urusanmu!" ucapku masih enggan menatapnya.

"Aku tau, aku sering mendengarnya." jawabnya. Aku langsung menatapnya. "Aku tau Mbak tidak puas dengan Kak Hendra, aku juga tau Kak He
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ganda silitonga
bagus sekali ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status