Share

Part 38 Kenyataan Pahit

Kenyataannya, Alifa merasakan kehilangan ketika Kevin berlalu. Wanita itu memejamkan matanya, membiarkan air mata itu kembali menetes.

"Apa ini? Kenapa aku nggak ikhlas dia pergi? Nggak boleh! Nggak boleh!" serunya dalam hati sembari memukul kepalanya sendiri.

Dia kembali menangis. Alifa membuka matanya ketika merasakan kedua tangannya dipegang erat. Laki-laki jangkung itu menatapnya dengan menyelidik.

"Apa yang kamu lakukan?" tanyanya dengan nada datar. Lalu, tatapan matanya tertuju ke arah bouquet mawar putih yang tergeletak di atas nakas.

Alifa belum sempat menyentuh benda itu. Farrel mengambil benda tersebut dan mengamatinya sesaat.

["Cepat sembuh, Rabbit Kecil. Maafkan aku."] Begitu bunyi tulisan yang terselip di dalam rangkaian bunga itu.

"Shit!"

Bersamaan dengan itu, bunga tersebut melayang tepat memasuki tempat sampah. "Jadi, dia nekad ke sini dan membuatmu menangis?" tanya Farrel dengan rahang mengeras.

Alifa mengangguk pelan dan meraih tangan suaminya. "Dia hanya pamit pergi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status