Dengan keberanian yang sudah membulat dan tekadnya demi menyelamatkan dirinya sendiri, Kayla akhirnya masuk ke dalam gedung dengan sedikit keberanian saja. Ia tidak mau mengeluarkan banyak isi pikiran untuk hari ini.Segera Kayla menuju kamar yang sudah dipesan oleh Galen tersebut. Kayla benar-benar datang. Berdiri di depan pintu, Kayla kembali meyakinkan dirinya untuk tetap maju karena sudah memilih keputusan ini.‘Tenang, setelah ini, aku tidak akan datang ke sini lagi dan bertemu dengannya. aku akan membuat hidupku lebih cerah setelah pergi dari sini,’ batinnya yang mencoba meyakinkan.Akhirnya Kayla masuk ke dalam meski kedua tangannya berkeringat. JGLEGHH. Ketika ia masuk, ia sudah melihat ada yang Galen sedang menonton televisi di sana sambil duduk di atas tempat tidur tersebut.Galen melirik karena tahu Kayla sudah datang pada saat itu. Wajahnya begitu sumringat menyambutnya. Ia tampak sudah menunggu waktu ini demi bisa menyapa
Kayla mengenali suaranya, bukan suara Kenzo suaminya. Melainkan saudara dari Kenzo sendiri, Jeo. Ketika ia mengangkat kepala. Dia tampak begitu kaget melihat Kayla yang benar-benar amburadul sekali. Dengan panik Jeo langsung mendekat ke arahnya, ia melihat Kayla dengan begitu prihatin. Terlihat jelas bagaimana matanya yang gemetar melihat ke arahnya yang sayu tersebut. “Kamu kenapa? Kenapa wajahmu…, badanmu…,” Jeo tidak bisa mendeskripsikan apa yang dia lihat di depan matanya. “Kak…, Jeo?” Kaylas sedikit kunang-kunangan matanya melihat bagaimana orang di depannya tersebut. Kayla merasa pusing dan badannya terasa sedikit ringan. Namun Jeo segera menangkapnya yang hendak terjatuh tersebut. Kayla hampir pingsan. Ia langsung memegang kepalanya saat Jeo masih memeganginya. Dengan perlahan ia menoleh ke arah Jeo, pria itu tampak sangat khawatir dengan apa yang terjadi. Jeo mengajaknya untuk duduk sebentar di kursi dekat sana. Ia juga membelikan roti beserta air mineral untuk dirinya ter
Kayla tidak begitu menghiraukan bagaimana orang-orang begitu panas dengan berita yang sedang beredar. Ia lebih memilih tetap memilah pakaian kotor milik pelanggan sambil tetap membersihkannya dengan seksama. Di daerah ini, tidak banyak orang yang tahu soal siapa dirinya sebenarnya. Ia merasa itu jauh lebih baik dan lebih dari cukup untuk membuatnya bisa mendapatkan pekerjaan yang bisa ia lakukan. “Tapi, kira-kira kemana ya istrinya? Tidak mungkin diam saja selama ini melihat suaminya jadi bulan-bulanan masa.” “Dari rumor yang aku baca, katanya dia mengusir istrinya. Setelah dituduh begitu pasti istrinya sakit hati sekali.” “Aku kalau diperlakukan begitu, lebih baik kutinggalkan saja pria seperti itu. Sekarang saja dia bisa tidak percaya padaku, apalagi kedepannya.” Julid orang-orang yang sedang nongkrong di depan tempat laundry tersebut. Kayla yang mendengarnya hanya bisa tersenyum tipis dengan helaan napas yang kecil. Ia sudah berkali-kali mendengar orang-orang membicarakan kasu
Kenzo yang terduduk tersebut mengangkat kepala, setelah seseorang datang dengan payung di tangannya. Ia mendongak dan melihat wajah orang tersebut. Tampaknya orang tuanya memang mencarinya, mereka memandangi Kenzo dengan wajah yang sedih dan juga menatapnya bagaikan orang yang perlu dikasihani secara kasar. “Ayah…, ibu…,” ucapnya dengan pelan. “Ayo pulang…, Nak. Bukan hanya kamu yang terpukul, kita harus melewati ini,” Ibu mengulurkan tangannya kepada Kenzo. Dirinya kembali menundukkan kepala. Ia kepalang malu sampai tidak berani mengangkat kepalanya sendiri meski hanya sedikit saja. “Bagaimana aku bisa melewatinya, Bu? Aku bahkan menuduh dan melaporkan Kayla yang ternyata memang dari awal tidak bersalah. Aku membuangnya seperti sampah, dan aku mengacuhkannya seperti tikus. Bagaimana aku masih punya muka untuk menyelesaikan kasus ini?” Kenzo menggerutu karena merasa sudah tidak enak hati. Melihat anaknya yang tampak begitu terpukul dan juga sudah merasa benar-benar malu membuat s
Kenzo nampak berkaca-kaca melihat Kayla berdiri di depannya. Sementara Kayla sudah tidak merasakan apa pun saat melihat kedatangan Kenzo.Kenzo yang mencoba mendekat ke arahnya, membuat Kayla melangkah mundur ke belakang. Entah kenapa ia menjadi merasa sedikit waspada dengan orang di depannya. Begitu pun Kenzo, ia langsung mengerti bahwa tampaknya Kayla berhati-hati kepada dirinya tersebut.“A- Apa kita bisa bicara sebentar? Ada yang mau aku perjelas,” ujarnya.Kayla tersenyum miring dengan perasaan campur aduk mendengar ucapan dari Kenzo barusan. Rasanya benar-benar sudah di luar akal sehat saat ia mendengar ucapan Kenzo.‘Perjelas? Ah, paling dia ingin menegaskan perceraian ini,’ batin Kayla pada saat itu.Ia kembali melihat ke arah Kenzo yang nampak sangat penuh harap melihat ke arahnya. Sementara Kayla tidak bisa memenuhi harapan yang nampak pada wajah Kenzo. Dirinya merasa tidak mampu untuk mendengarkannya saat ini.“Bagaimana?” Kenzo bertanya sekali lagi.Kayla sedikit menelan
Kenzo sedikit syok mendengar ucapannya Kayla. Ia nampak tidak paham mengapa Kayla memilih melakukannya. Dengan sedikit terbata, Kenzo mencoba bertanya kepada dirinya mengenai maksud dari ucapannya barusan.“K- Kamu bercanda, kan?”Kayla tidak bergeming sama sekali. Ia tak berusaha membantahnya dan juga tidak berusaha untuk meluruskan apa yang baru saja ia katakan. Ini sudah murni dari dalam dirinya.“Dengan kamu yang duluan mengajukan gugatan cerai padaku saja, sudah menunjukkan bahwa kamu memang ingin melakukannya. Aku hanya meneruskannya saja,” ucap dari Kayla.Makin gemetar Kenzo setelah mendengarnya. “Tidak. Waktu itu, aku hanya termakan hasutan saja. Tapi, sekarang aku benar-benar yakin bahwa aku memang hanya ingin bersamamu. Percaya padaku…., Kayla,” pintanya dengan sangat dan amat.Melihat wajah Kenzo yang nampak sangat memelas dan kelihatan sangat putus asa tersebut, tidak membuat Kayla merasa perlu mengasihaninya. Rasa simpatinya sudah hilang. Ia kehilangan rasa percaya terha
Namun, tampaknya pikiran Kayla terlalu cepat mengambil kesimpulan. Karena pada kenyataannya, Kenzo ternyata mencaritahu dimana dirinya tersebut. Tidak langsung ke tempat tinggalnya, namun dia selalu bertemu Kenzo kemana pun ia pergi. Saat di minimarket. Kafe dekat dengan swalayan. Bahkan Kayla sempat melihatnya ikut masuk ke dalam perpustakaan kota yang dimana itu biasanya menjadi tempatnya untuk menenangkan. Tidak sedikit pun Kayla bisa tenang. Setiap kali ia menoleh dan melihat ke beberapa tempat, ia pasti melihat sosok Kenzo yang terang-terangan sedang melihat ke arahnya tanpa takut ketahuan sama sekali. Rasanya benar-bear tidak menyangka bahwa ini benar-benar dia rasakan. ‘Orang gila! Bisa-bisanya ia benar-benar megikutiku,’ risihnya yang sudah benar-benar sadar akan keberadaan dari Kenzo. Rasanya ingin ia tegur pria itu, dan ia beritahu bahwa perbuatannya tersebut sudah sangat amat mengganggu Kayla. Bahkan rasanya bernapas saja Kayla merasa terganggu karena Kenzo. Ia bangun
Kenzo terkaget karena mendengar bahwa pria tersebut adik dari teman Kayla, yang juga merupakan saksi kunci yang tentunya bisa membawa kasus ini menjadi terbuka.Akhirnya Kenzo mengajaknya masuk untuk bisa mengajaknya berbicara di dalam. Setelah kasusnya terselesaikan dan huru-hara akan dirinya menghilang, Kenzo memang tidak pernah berterimakasih pada siapa pun.Yang dirinya tahu, kasus ini bisa terselesaikan karena Jeo menyerahkan diri dan melaporkan Yeri sebagai dalang utama atas semua kejahatannya. Tetapi, kenapa mendadak adik Jelita datang kemari?Dia menyungguhkan setidaknya the hangat beserta sedikit kue kering untuk tamu yang datang ke rumahnya meski tidak dundang sama sekali. Di sisi lain, sebenarnya Kenzo penasaran, apa yang membuat adik Jelita datang kemari.“Apa ada sesuatu yang membuat kamu sampai datang kemari?” Kenzo bertanya, ketika mereka berada di ruang tamu.Jeje nampak menghela napas setelah mendengarnya, “Aku memang datang kemari dengan tujuan yang besar. Tetapi, ak